Maduro Ancam Gedung Putih Bersimbah Darah Jika Trump Terus Tekan Venezuela!

Nicolas Maduro
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro | www.standard.co.uk

Apa maksud ancaman Maduro?

Krisis Venezuela semakin memanas. Amerika Serikat (AS) yang tercatut dalam kasus ini pun kian keras menekan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. Jika AS terus menekan Maduro untuk mundur dari jabatannya dengan cara yang disebutnya sebagai “taktik imperialis kotor”, maka Maduro mengancam akan membuat “Gedung Putih bersimbah darah”. Apa maksudnya?

1.

Ancaman Maduro untuk Trump

Nicolas Maduro
Presiden Donald Trump | fortune.com

Melalui wawancara dengan wartawan Spanyol, Jordi Evole, Maduro mengatakan dengan tegas, “Cukup, hentikan, Trump! Anda membuat kesalahan besar yang akan membuat tangan Anda berlumuran darah dan meninggalkan kursi kepresidenan dengan bersimbah darah. Mengapa Anda ingin mengulang krisis Vietnam?”, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Selasa (5/1).

Selain AS, Eropa pun menekan Maduro agar secepatnya mengadakan pemilu ulang. Maduro tidak mempedulikan apa kata Eropa, ia tidak akan mengadakan pemilu untuk saat ini karena pemilu akan digelar pada tahun 2024. Maduro juga menegaskan mengatakan bahwa Venezuela tidak akan menerima ultimatum dari siapapun.

Menurut Maduro, politik internasional tidak bisa ditambatkan pada ultimatum. Hal semacam ini baginnya merupakan produk dari imperialisme.

2.

Puluhan ribu demonstran di Caracas menuntut Maduro

Nicolas Maduro
Demonstran yang memprotes Maduro di Kota Caracas | www.chiletoday.cl

Sementara itu, puluhan ribu masyarakat Venezuela terus menyerukan protes pada Maduro. Sabtu pekan lalu, demonstran Venezuela menyerbu ibu kota Caracas. Para demonstran menuntut agar Maduro segera turun dari jabatannya karena ia telah menghancurkan perekonomian Venezuela serta memunculkan krisis kemanusian lain.

Salah satu demonstran, Gisela Tores, mengatakan bahwa selama Maduro menjadi presiden, ia tidak melakukan apa pun kecuali merusak dan menghancurkan Venezuela. Perempuan berusia 40 tahun itu meminta Maduro untuk bersikap bijak dan melepaskan jabatan kepresidenannya.

Tuntutan para demonstran ini rupanya belum disambut. Maduro, dalam sebuah wawancara di televisi, mengatakan secara tidak langsung bahwa saat ini tidak memiliki rencana untuk “pergi” ke mana pun.

Maduro juga mengatakan bahwa ia tidak akan menyerahkan Venezuela. Meskipun imperialisme terus-menerus menyerang Venezuela, Maduro akan tetap mempertahankannya.

3.

Jutaan penduduk Venezuela melarikan diri

Nicolas Maduro
Masyarakat Venezuela memprotes Maduro | www.aljazeera.com

Krisis di Venezuela mengakibatkan jutaan penduduknya pergi ke negara-negara lain. Dalam beberapa tahun terakhir, PBB sudah mencatat sekitar 3 juta penduduk Venezuela melarikan diri. Mereka pergi demi menyelamatkan diri dari krisis kekurangan makanan, obat-obatan, perawatan kesehatan, menghindari hiperinflasi, dan juga krisis keamanan.

Angka tersebut diperkirakan akan terus meningkat menjadi 5 juta penduduk untuk tahun ini. Meski demikian, Maduro tetap menampik bahwa Venezuela sedang diilanda krisis. Ia pun mengaku penduduknya yang melarikan diri tidak lebih dari 800 ribu orang.

Menurut Maduro, Venezuela tidak mengalami krisis kemanusiaan. Venezuela memang sedang mengalami krisis politik dan ekonomi, namun banyak penduduk yang tertipu dan melarikan diri dari Venezuela. Maduro yakin, Venezuela akan kembali mendapatkan kejayaan.

Sementara Maduro bersikukuh mempertahankan jabatan dan meyakinkan masyarakat bahwa Venezuela akan kembali berjaya, masyarakat semakin yakin bahwa tidak lama lagi kekuasaan Maduro bisa digulingkan. Mengingat demo-demo besar sudah meluas ke berbagai wilayah.

Artikel Lainnya

Para demonstran di Caracas meneriakkan protes dan tuntutan untuk Nicolas Maduro, sambil menyanyikan lagu yang liriknya berbunyi, “Yo queiro whiskey! Yo queiro ron! Pa celebrar cuando se vaya este cabrón!”. Lirik tersebut bermakna, “Saya ingin wiski! Saya ingin rum! Untuk merayakan ketika si keras kepala ini pergi!”

Tags :