9 Urutan Kualitas Film dari yang Terburuk Hingga Terbaik

1.

CAM

Format ini seringkali ditemui di situs streaming film ilegal. Ini karena sebenarnya file yang hendak ditonton adalah sebuah video amatir yang diambil dari kamera yang disembunyikan perekam untuk merekam film yang sedang ditayangkan di bioskop. Tak heran kalau nanti video tersebut akan beresolusi rendah karena kurangnya cahaya dan letaknya juga tidak simetris.

Kamu juga bisa mendengar backsound dari para penonton dalam bioskop bahkan suara si perekam yang berusaha menyembunyikan kameranya. Tentunya tindakan merekam film dalam bioskop ini tidak disarankan, bahkan bisa dikenai hukuman penjara jika tertangkap basah oleh petugas bioskop.

2.

WEBCAP

Disingkat dari Web Capture, urutan kualitas film ini termasuk yang terendah. Pembajak biasanya akan merekam siaran dan tayangan dari situs streaming tertentu dengan aplikasi perekam khusus. Tak jarang, hasilnya akan buruk dari segi gambar dan terutama bagian audionya. Itu karena audio yang diterdengar berasal dari speaker gawai si perekam melakukan aksinya.

Baca juga: Aplikasi Streaming Film dan Serial TV di iOS

3.

SD (144p, 240p, 360p)

Urutan kualitas film terendah adalah Standard Definition yang biasanya ada di angka 144p-360p saja. Beberapa memang sampai 480p, tetapi sangat jarang. Kualitas ini sudah tak lagi digunakan oleh para distributor film dan video. Mereka berhenti menggunakan SD 90-an dan beralih ke format DVD dengan kualitas 480p yang jauh lebih baik.

Namun di beberapa situs streaming film, kamu masih bisa menemukan file dengan format tersebut. Tentu saja dengan kualitas gambar yang kurang mumpuni ini, besaran dokumennya pun tak seberapa sehingga cepat diunggah.

4.

DVD dan DVD-Rip (480p)

DVD adalah salah satu format video yang cukup populer di 2000-an. Saat itu istilah streaming video belum begitu lumrah, sehingga salah satu cara efektif untuk mempublikasikan film adalah dengan menyimpannya di sebuah kepingan DVD dan menjualnya. Bagi yang sudah berusia kanak-kanak atau bahkan remaja di awal 2000-an, biasanya masih punya beberapa sisa koleksi DVD film favorit yang masih hingga kini masih bisa ditonton dengan DVD player.

Beberapa laptop keluaran lama masih memiliki slot DVD, tetapi hal itu sudah jarang ditemui di gawai rilisan baru. Untuk itu, beberapa orang pun mencoba membuat copy atas file di dalam DVD dengan cara tertentu. Itu karena biasanya dokumen film atau video di DVD sudah dilindungi agar tidak bisa diperbanyak.

Namun, beberapa orang berhasil melakukannya dan mendistribusikannya dalam format baru yang diberi nama DVD-Rip. Kualitasnya kurang lebih sama persis dengan film DVD.

Baca juga: Aplikasi Nonton Film Online atau Streaming di Android

5.

BluRay dan BluRay-Rip

BluRay adalah penerus DVD. Biasanya beberapa distributor film yang hendak merilis filmnya dalam bentuk fisik menggunakan format ini. Kualitas gambarnya memang lebih baik dari DVD tentunya. Ia mendapatkan namanya dari laser biru yang digunakan untuk membaca data dalam kepingan CD tersebut, beda dengan DVD yang warna lasernya kemerahan.

Laser biru ini memiliki panjang gelombang yang lebih rapat daripada laser merah sehingga gambar yang dihasilkan pun akan lebih baik. Mirip dengan prinsip DVD, BluRay biasanya juga sudah diproteksi agar tidak bisa diperbanyak secara mudah.

Namun, beberapa decoder bisa melakukannya dan mempublikasikannya di berbagai situs streaming. Tak heran kalau kamu pun kini bisa download film kualitas BluRay meski tak memiliki rilisan fisiknya.

Baca juga: Starter Pack Wajib Ketika Nonton Film di Rumah

6.

HD (720p dan 1080p)

Beranjak dari urutan kualitas film dari CAM sampai BluRay, kini kita mengarah ke video yang kini umum didistribusikan secara digital. Tingkatan kualitas film HD yang dimaksud saat ini ada di angka 720p-1080p. Bagi para konten kreator, kualitas inilah yang seharusnya jadi patokan mereka untuk menghasilkan karya.

Dalam tingkatan ini, kamu sudah tidak akan lagi menemukan gambar yang pixelated atau buram di beberapa bagian. Setiap pergerakannya pun mulus tanpa hambatan. Video atau film berkualitas HD ini pun bisa kamu temukan di berbagai platform streaming seperti YouTube, Netflix, Hulu, dan lain sebagainya.

Baca juga: Situs Streaming Film Online Terbaru 2020, Update dan Bisa Diakses

7.

HDTV

HDTV adalah urutan kualitas film yang tergolong baru. Sesuai dengan namanya, ia merupakan tayangan yang ditujukan untuk televisi. Di masa lalu, televisi mendapatkan siarannya dari sebuah kotak dan antena khusus. Namun, di masa kini tayangan televisi pun dibuat dalam kualitas High Definition dengan naman HDTV.

Biasanya format ini bisa kamu dapatkan jika berlangganan saluran televisi kabel berbayar. Resolusinya pada dasarnya sama saja, yaitu sekitar 720p-1080p. Untuk mendapatkan tayangan jernih berkualitas seperti HDTV kamu juga membutuhkan tuner dan receiver khusus yang biasanya bisa disambungkan dengan televisi rilisan baru.

Dalam dunia streaming film istilah HDTV pun muncul. Ia biasanya kamu temukan jika menonton sebuah serial atau video yang seyogyanya ditayangkan dari sebuah televisi kabel macam HBO dan CNBC.

Baca juga: Situs Nonton Film Indie dari Berbagai Genre

8.

4K

Selain HD, tingkatan baru dalam dunia perfilman adalah video berkualitas 4K. Biasanya video macam ini bisa dihasilkan melalui kamera tertentu seperti GoPro. Resolusi yang dihasilkan dari tingkatan kualitas film ini adalah 2160p. Kualitas film dan video ini sudah mulai diproduksi.

Diprediksi beberapa tahun ke depan, sebagian besar televisi di Amerika Serikat sudah menggunakan video berkualitas 4K. Selain itu, ada beberapa varian baru yaitu 8K dan 16K yang meski sudah mulai disebut-sebut, dipercaya masih jauh dari realisasi dalam waktu dekat ini.

Baca juga: Situs Streaming Film Online Terbaru 2020, Update dan Bisa Diakses

9.

WEB-DL

Jika di masa lalu orang yang mendistribusikan film secara ilegal melakukan tindakannya terhadap file yang berformat DVD atau BluRay, kini muncul istilah baru bernama WEB-DL. Urutan kualitas film ini diambil dari beberapa layanan situs streaming macam Netflix, Amazon, Hulu, Apple TV+, HBO-Max, dan lain sebagainya.

Biasanya kualitasnya sangat baik tak kalah dari versi asli mereka di situs resminya. Ini karena video yang didistribusikan tidak perlu lagi melalui proses coding. Ternyata di balik kemudahannya, layanan streaming pun harus menanggung rugi karena ulah para pembajak yang bisa mengambil celah.