Wanita Eks ISIS yang Diduga WNI Ditemukan Tewas di Kamp Pengungsian
11 Agustus 2019 by LukyaniWanita eks ISIS tewas karena dipukuli teman satu tenda
Kabar mengenai WNI yang terlibat dengan ISIS kembali muncul. Kali ini seorang perempuan mantan anggota ISIS yang diduga berasal dari Indonesia dilaporkan meninggal dunia akibat dipukuli oleh salah satu teman tendanya di kamp pengungsian Al Hol.
Korban tewas diduga berasal dari Indonesia
Sebagaimana disampaikan oleh kantor berita Kurdi, Hawar News Agency, pada 28 Juli 2019 ditemukan jenazah perempuan yang bernama Sodermini. Jenazah Sodermini kemudian dilarikan ke rumah sakit Palang Merah Kurdi untuk dilakukan autopsi.
Hasil forensik menunjukkan bahwa korban yang tengah hamil enam bulan ini meninggal dunia karena dipukuli dan disiksa. Seluruh tubuh korban pun dipenuhi oleh luka memar.
Terkait hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan bahwa Kemenlu RI melalui KBRI Damaskus masih belum bisa mengidentifikasi korban tersebut, sebagaimana dilansir oleh Tempo.co, Kamis (1/8).
Situasi konflik dan kekerasan bersenjata di Suriah membuat proses verifikasi tersebut tidaklah mudah dan kompleks
Teuku juga mengatakan bahwa lokasi kejadian saat ini berada di bawah kontrol kelompok yang berseberangan dengan pemerintah Suriah sehingga verifikasi semakin sulit dilakukan.
Baca Juga: Selain Indonesia, Pemadaman Listrik Massal Juga Pernah Terjadi di Beberapa Negara Ini
Kekerasan di kamp Al Hol
Adapun korban tewas ini merupakan salah satu perempuan yang menjadi tentara bayaran. Korban yang diidentifikasi bernama Sodermini ini memiliki ayah yang bernama Sardi dan ibu bernama Nasia, sebagaimana yang dilaporkan oleh Hawar News Agency.
Kejadian ini sebenarnya bukan yang pertama. Kamp Al Hol yang menampung ribuan keluarga anggota ISIS kerap menjadi tempat kekerasan antara keluarga-keluarga ISIS.
Menurut pengamat, hal ini tidak bisa diselepekan dan bahkan bisa menjadi bom waktu jika terus-menerus dibiarkan terjadi. Adapun kamp Al Hol terletak di Suriah barat laut dan berada di bawah administrasi Kurdi.
Salah satu pejabat Kurdi, Mustafa Bali, kepada BBC News Indonesia mengatakan bahwa terdapat puluhan WNI yang berada di Kamp Al Hol. Sebelumnya, WNI ini berada di Baghuz, wilayah ISIS yang terakhir yang kini telah direbut oleh Pasukan SDF.
Baca Juga: Bahas Perdamaian, Delegasi Taliban Kunjungi Indonesia
WNI lain yang berada di kamp Al Hol
Salah satu WNI yang kini berada di Al Hol adalah Maryam. Ia mengatakan dirinya berasal dari Bandung, Jawa Barat. Maryam mengaku ingin pulang ke Indonesia bersama empat anaknya.
Ia ditemui di Al Hol pada bulan Maret lalu oleh Afshin Ismaeli, seorang wartawan lepas.
“Saya dengan empat anak dan keluar dari Baghuz. Kami ingin pulang ke negara asal kami, ke Indonesia,” ujar Maryam.
Kamp Al Hol dibangun untuk sekitar 20 ribu orang, namun saat ini sudah ada 70 ribu orang yang menetap di kamp tersebut. Abdul Karim Omar, pejabat otoritas Kurdi di Suriah kepada BBC mengatakan sudah kewalahan menghadapi ribuan orang yang datang dari Baghuz.
Terdapat sekitar 1000 pejuang asing, termasuk di antaranya ribuan yang ditahan oleh Kurdi di beberapa negara, berasal dari 50 negara. Abdul Karim Omar mengatakan bahwa sedikitnya negara yang mau menerima kembali warganya yang menjadi anggota ISIS membuat masalah pengungsi ISIS ini semakin rumit.
Indonesia pun hingga saat ini belum memberikan keputusan apakah WNI mantan anggota ISIS akan dipulangkan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Kepala BNPT Suhardi Alius pada awal bulan Juli lalu, WNI mantan ISIS sudah memiliki ideologi radikal yang keras sehingga tidak mudah untuk langsung memulangkan mereka.