Trump Minta Eropa Terima Kepulangan Warganya yang Eks Anggota ISIS

Kelompok militan ISIS | tirto.id

Bagaimana tanggapan negara-negara Eropa?

Presiden Donald Trump meminta Eropa untuk menerima kembali warga yang bergabung dengan ISIS dan kini telah ditangkap di Suriah. Terkait permintaan Trump ini, Eropa memberikan tanggapan dingin dan seakan tidak memberikan sambutan baik.

1.

Trump minta Eropa menerima kepulangan mantan anggota ISIS

Anggota militan ISIS | sumsel.tribunnews.com

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memberikan masukan agar sekitar 800 mantan aggota ISIS ditindak secara hukum di negara asalnya masing-masing. Hal ini disarankan karena kelompok ekstrimis ISIS telah berada di ujung tanduk.

Kantor berita AFP mengatakan bahwa kekhawatiran kian menjadi-jadi mengingat nasib warga negara Eropa yang saat ini ditangkap oleh pasukan Kurdi karena Trump berencana akan memulangkan pasukan AS dari Suriah setelah ISIS benar-benar berhasil ditumpas.

Dikhawatirkan tentara Kurdi tidak akan bisa memberikan kepastian penahanan kepada para tawanan tersebut. Apalagi jika Turki menyerang dan menghalangi Kurdi untuk membangun kuasa di kota-kota di Suriah.

2.

Theresa May: Mantan anggota ISIS harus diadili di wilayah tempat kejahatan

Anggota militan ISIS | internasional.kompas.com

Meski demikian, Eropa menyatakan bahhwa setiap orang yang ditangkap beserta anggota keluarganya harus diproses hukum di negara tempat kejahatan tersebut berlangsung. Demikian yang dikatakan oleh Theresa May, Juru Bicara Perdana Menteri Inggris.

“Mereka harus diadili sesuai denngan proses hukum yang berlaku di yurisdiksi paling tepat. Jika memungkinkan, harus dilakukan di wilayah tempat kejahatan tersebut dilakukan,” ujar May.

Senada dengan pendapat May, Heei Maas, Menteri Luar Negeri Jerman, mengatakan bahwa sangat tidak mudah untuk mengatur pemulangan para mantan anggota ISIS dan kemudian menggelar pengadilan untuk mereka.

Sementara itu, pemerintah Prancis telah menentukan sikap dengan tegas bahwa mereka menolak untuk memulangkan warganya yang mantan anggota ISIS beserta keluarganya yang diperkirakan berjumlah 150 orang di Suriah.

Beberapa waktu lalu, seorang perempuan asal Inggris yang menjadi anggota ISIS minta dipulangkan. Shamima, nama perempuan tersebut, kini tinggal di kamp pengungsian di Irak. Shamima ingin kembali ke Inggris dan membesarkan anak yang baru saja ia lahirkan.

Inggris pun tidak bisa menolak kepulangan Shamima karena ia tidak pernah tercatut kasus kejahatan. Meski demikian, pemerintah Inggris tidak akan mengabaikan kemungkinan adanya tuntutan hukum untuk Shamima saat ia kembali pulang ke Inggris.

3.

Sikap sejumlah negara mengenai kepulangan mantan anggota ISIS

Anggota militan ISIS | beritadunia.net

Di Belgia, hakim sudah meminta agar pemerintah mengatur kepulangan warganya, yakni enam anak dan seorang ibu, dari kamp pengungsi. Tidak disambut baik, seruan dari hakim diabaikan dan ditolak oleh pemerintah Belgia.

Berbeda dari sikap negara-negara Eropa lain, Rusia secara sistematis membawa pulang anak-anak anggota ISIS yang berasal dari Rusia. Sebenarnya, hal ini pun menjadi perdebatan di Rusia. Aparat keamanan khawatir pemulangan mantan anggota ISIS ini akan menjadi ancaman bagi keamanan.

Meski terjadi perdebatan, pemerintah Rusia sudah memulangkan sebanyak 27 anak-anak yang berusia empat hingga 14 tahun. Pada awal Februari ini mereka diterbangkan dari Irak ke Moskwa. Anak-anak tersebut nantinya akan dibawa ke Kaukasus Utara, wilayah Rusia yang penduduknya mayoritas beragama Islam.

Artikel Lainnya

Mengenai sikap negara-negara Eropa terkait pemulangan warga mantan anggota ISIS ini, Frederica Mogherini, Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa, tidak memberikan tanggapan lebih lanjut. Menurut Mogherini, hal ini merupakan ranah masing-masing negara, sehingga Uni Eropa tidak memberikan sikap dan tanggapan lebih.

Tags :