Ngambek Kayak Anak Kecil, Trump Berjanji Tak Akan Hadiri Pelantikan Joe Biden

Donald Trump
Donald Trump | www.instagram.com

Donald Trump masih belum menerima kekalahan.

Resmi mengalahkan Trump, Joe Biden telah menyampaikan pidato kemenangannya pada Sabtu malam (7/11/2020) atau Minggu pagi (8/11/2020) di Wilmington, Delaware, yang merupakan kampung halamannya. Kendati demikian, rupanya Trumph belum bisa menerima kekalahannya dengan lapang dada sehingga masih mencari kesalahan-kesalahan terkait pemilu yang berlangsung.

Bahkan Trump mengungkapkan tak akan hadir pada pelantikan Joe Biden yang akan diselenggarakan 20 Januari mendatang. Menurutnya, tindakan itu sama dengan menghina demokrasi.

BACA JUGA: Capres AS Joe Biden, Kutip Hadis Saat Kampanye, Netizen Indo: Hidayah ya Allah!

1.

Tidak mau hadiri pelantikan

Donald Trump
Joe Biden | news.detik.com

Trump dan para loyalisnya yang tidak bisa menerima kenyataan membuat keadaan di Amerika mengalami kekacauan. Mengutip Galamedianews.com (8/11/2020), Trump menyebut Joe Biden sebagai “presiden palsu” sehingga ia dengan tegas menolak akan hadir di acara pelantikan di Januari 2021 nanti. Menurut pakar, hal itu menimbulkan krisis konstitusi sampai menjelang hari pelantikan.

"Dia (Trump) tidak memiliki persiapan pidato konsesi apapun dan tidak ada niat untuk mengakui kepresidenan Joe Biden," ungkap sumber Partai Republik.

BACA JUGA: Sering Meremehkan, Presiden Donald Trump dan Sang Istri Akhirnya Dinyatakan Positif COVID-19

2.

Serangkaian cuitan Trump

Donald Trump
Cuitan Trumph | twitter.com

Sebagaimana dijelaskan oleh situs resmi Twiiter, bahwa siapapun yang menggunakan twitter dilarang untuk menggunakan layanan dengan tujuan mencampuri urusan pemilu maupun proses sipil yang lain. Sayangnya, Trump tetap menuliskan serangkaian cuitan yang menyatakan kemenangan serta protesnya terhadap hasil pemilu yang dianggap keliru.

"Saya memenangkan pemilu ini, menang dengan suara banyak," tulisnya pada Sabtu (7/11/2020).

"71 juta suara resmi, suara terbanyak untuk menjadi presiden terpilih di Amerika Serikat," cuitan Trump pada Minggu (8/11/2020).

Trump memang memenangkan 71 suara resmi, namun pemilihan presiden tidak semata-mata dilihat dari suara langsung pemilih, tetapi juga jumlah dari electoral votes dari negara-negara bagian. Hal ini sama dengan peristiwa 4 tahun lalu ketika Hillary Clinton memenangkan perolehan populer votes, tetapi tidak langsung dinyatakan terpilih sebagai presiden karena ia kalah dalam jumlah electoral votes melawan Trump.

BACA JUGA: Gara-gara Cuitan Rasis, Donald Trump Diprotes Para Pemimpin Negara

3.

Gedung Putih mengalami chaos

Donald Trump
Donald Trumph | amp.suara.com

Bersama dengan para loyalis inti, Trump menghabiskan waktu selama berjam-jam di dalam Gedung Putih. Orang-orang yang ada di dalam Gedung Putih sampai mengatakan bahwa atmosfer di dalam ruangan sama seperti kombinasi maut antara “chaos dan energi beracun”.

Bahkan beberapa staf menyalakan lilin terapetik untuk meredam atmosfer negatif dan bau makanan cepat saji Trump serta para loyalisnya.

"Dia tidak pernah membayangkan kehidupan setelah Gedung Putih saat ini karena dia percaya takhayul yang diyakininya bakal menjadi nasib buruk," tambah sumber tersebut.

4.

Disamakan dengan Hitler

Donald Trump
Disamakan dengan kondisi dalam film Downfall | www.tribunnewswiki.com

Sejumlah komentator yang mengamati tindakan Trump mengatakan keadaan Trump sama dengan Adolf Hiter dalam film Downfall (2004), di mana saat itu Hitler mengamuk pada jenderal-jenderal kepercayaannya yang tak memiliki keberanian untuk mengatakan Nazi sudah kalah dalam Perang Dunia II.

"Trump saat ini dikelilingi keluarga dan sepasukan pengacara yang tak berhenti menelepon," ungkap sumber yang lain.

Artikel Lainnya

Tim kampanye dari Trump saat ini juga masih menyusun strategi guna mengajukan gugatan terkait hasil Pemilu. Rudy Giuliani yang merupakan pengacara Trump mengungkapkan bahwa saat itu tim pengamat kubunya kehilangan akses untuk mengawasi perhitungan suara di negara bagian Pennsylvania.

Tags :