Terkait Video UAS, PP Muhammadiyah Minta Saling Memaafkan, Netizen: Kok Beda Sama Ahok?

ilustrasi
ilustrasi | google.com

Netizen membandingkan perlakuan dengan Ahok!

Ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) terkait dirinya menjawab pertanyaan tentang salib dari jemaah akhirnya berbuntut panjang, beberapa lembaga seperti Horas Bangso Batak (HBB), seorang dosen universitas swasta di Jakarta bernama Manotar Tampubolon, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Presidium Rakyat Menggugat (PRM), akhirnya melaporkan pria yang juga diketahui bekerja sebagai dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau tersebut.

Gara-gara pelaporan tersebut, permasalahan yang menimpa sang ustaz pun turut menyita berbagai kalangan, termasuk salah satu lembaga keagamaan terbesar di Indonesia, PP Muhammadiyah.

Dilansir dari detikcom, Rabu (21/8/2019), PP Muhammadiyah pun akhirnya angkat suara terkait permasalahan yang menjerat UAS, lewat Ketuanya, Dadang Kahmad, pihaknya meminta semua kalangan, terutama para ustaz agar saling berhati-hati saat berceramah karena sekarang jamannya sudah berbeda, sudah terbuka karena adanya media sosial.

Ya kita tidak usah membicarakan orang lain lah kita bicara tentang diri kita sendiri saja. Diperkuat kepercayaan pada tuhan masing-masing. Untuk itu ke depan supaya kita lebih menjaga kehati-hatian, kalau sekarang itu jamannya media sosial itu tidak ada yang tertutup, kata Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad saat dihubungi, Selasa (20/8/2019) malam.

Dadang juga menjelaskan jika sebenarnya ceramah UAS itu tertutup, rujukan yang dipakai juga berdasarkan dari rujukan kitab agama masing-masing, tapi karena ada yang merekam dan rekamannya tersebar, hal inilah yang kemudian menjadi masalah.

Namun Dadang juga meyakini jika UAS sebenarnya tidak berniat melakukan penghinaan terhadap agama lain, oleh karena itu sebaiknya lanjut Dadang, semua pihak bisa saling memaafkan.

Ini (ceramah UAS) tidak khusus. Kalau kita saling lapor, dampaknya bisa saling cari kesalahan. Ini bentuk intoleransi. Kalau ada kesalahan dari tokoh itu semestinya kita saling memaafkan. Saya yakin itu tidak sengaja, kata Dadang.

Baca juga : Video Ustad Abdul Somad Singgung Salib Viral, MUI Minta Bantuan Polisi Usut Penyebarnya

ilustrasi
Dadang Khamad | news.detik.com

Wapres turut berkomentar

Senada dengan Dadang, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga turut mengomentari permasalah yang tengah melanda UAS. Menurut JK, sebaiknya UAS segera mengklarifikasi ucapannya agar dapat mencegah melebarnya permasalahan.

Mendengar hal ini, PP Muhammadiyah setuju, namun Dadang percaya jika masyarakat Indonesia akan mau memaafkan karena memiliki toleransi yang tinggi.

Saya kira ada atau tidak ada penjelasan Ustaz Somad, bagi kita, orang beragama di Indonesia kan saling memaafkan adalah kebiasaan sejak dulu. Sekarang kenapa harus melalui hukum dan lainnya? Kedua, memang bagus saja kalau Ustaz Somad membuat klarifikasi untuk menjernihkan suasana, ujarnya.

(UAS) Perlu (minta maaf) kalau memang ada yang tersinggung, memohon maaf ini kan di kalangan terbatas. Tapi kalau orang baik, orang hebat, dia akan memaafkan tanpa ada lebih dulu permintaan maaf. Dan orang Indonesia kenapa sampai hari ini sangat damai? Karena toleransi, karena sikap memaafkan yang sudah dipunya sejak dulu, sambung Dadang.

UAS
UAS | google.com

Netizen berkomentar

Mendengar ucapan Dadang tersebut, bukanlah netizen Indonesia jika tidak turut berkomentar, dilansir detikcom, Rabu (21/8/19), tak sedikit netizen yang justru membandingkan masalah yang melanda UAS ini dengan masalah yang menimpa Ahok beberapa tahun silam, berikut sederet komentarnya

@Ignatius Wibowo Ahok saja disalahkan, ya apa bedanya. Hukum harus ADIL..

@Siap_SnipeR disini kredibilitas POLRI di pertaruhkan. slogan semua hukum sm di muka umum harus di jalankan. Rakyat siap dukung PORLI.

@Cinokota ga abis pikir ada ajaran yang memperbolehkan ngomong apa aja , kotbah apa aja boleh yang penting di ruang tertutup dan di kalangan sendiri , gimana mau jadi rahmat bagi semua boss ? mikir dikit lah, wkwkwkwkwkwwkwkwkwkwk

@Kujang Rider Kalo gitu si ustad bule bisa bebas dong.. kan dia gebukin anak orang di ruang tertutup dan untuk kalangan sendiri.. mikir..

@Peace23 KENAPA TIDAK PERNAH KELUAR KATA MAAF DARI MULUTNYA?

@Arie Galih Lestarie Harusnya waktu kasus ahok juga : mari memafkan, memperkuat iman percaya sendiri2.. Saya jujur ga merasa tersinggung dan ga merasa perlu untuk membela agama atau simbol agama saya.. hanya saja kok beda banget perlakuannya sama waktu kasus ahok ya..

@Linda Prawirohardjo Enak saja saling memaafkan. Kemarin waktu Ahok kenapa yg bersangkutan sudah minta maaf tapi tetap di proses? Ini sudah jelas menghina dan sebaiknya segera di prooses ke pengadilan. Ustad tapi kok ceramah kaya engga sekolah begitu? Benar2 kurang ajar dan melecehkan. Seakan2 paling pintar. Pemerintah sebaiknya membuktikan bahwa mereka serius dengan Pancasila. Karena kenyataannya yang di luar Muslim diperlakukan berbeda.

@Sakun Pandawa yang bersangkutan aja gak minta ma'af. kita lihat siapa umat yg lebih mulia akhlaknya.

Baca juga : Buntut Video Soal Salib, Ustad Abdul Somad Dilaporkan ke Bareskrim

Artikel Lainnya

Seperti diberakan sebelumnya, gara-gara video viral UAS tersebut, setidaknya ada empat pihak yang telah melaporkan UAS, diantaranya Horas Bangso Batak (HBB), seorang dosen universitas swasta di Jakarta bernama Manotar Tampubolon, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Presidium Rakyat Menggugat (PRM).

Hingga berita ini dibuat, UAS sendiri dikabarkan tengah mengambil cuti sebagai dosen di UIN Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau untuk melanjutkan studi strata 3 (S3) di Omdurman Islamic University (OIU), Sudan.

Tags :