Tak Bebas Main dengan Teman, Remaja Ini Bunuh Anak Kandung

Ilustrasi bayi | filipinotimes.net

Remaja asal Thailand kesal tak bisa bermain dengan teman sejak punya anak

Menjadi orangtua tentu bukan perkara yang mudah. Banyak aspek yang butuh dipersiapkan, salah satunya adalah kematangan mental. Oleh sebab itu, pernikahan di usia dini seharusnya dilarang karena tidak hanya fisik yang belum siap tetapi juga mental.

1.

Remaja bunuh anak kandung

Rekonstruksi pembunuhan oleh Arisa Udsanee | filipinotimes.net

Seorang remaja perempuan berusia 14 tahun diduga menghabisi nyawa anak kandungnya yang baru berusia satu tahun. Remaja asal Thailand tersebut diduga membunuh sang anak lantaran dirinya ingin bermain bersama teman-temannya.

Remaja yang diketahui bernama Arisa Udsanee itu masih tinggal bersama kedua orangtuanya di Bueng Kan, wilayah utara Thailand. Dilansir oleh mirror.co.uk, aksi kejam yang dilakukan Arisa diawali saat ia ditegur oleh kedua orangtuanya karena pulang malam pada Minggu, (22/3).

Baca Juga: Perkosa Siswi SMP Sebelum dan Sesudah Dibunuh, Pembina Pramuka di Sumsel: Aku Naksir Dia

Arisa yang merasa kesal dimarahi langsung membawa sang putra, Thanapat Udsanee, ke rumah tetangganya, Charinthip Nuengsit. Arisa pun meminta izin agar ia dan bayinya diperbolehkan menginap di rumah Charinthip.

2.

Pelaku sembunyikan jasad sang anak

Rekonstruksi pembunuhan oleh Arisa | www.incpak.com

Kemudian, terdengar suara motor yang ternyata menjemput Arisa saat malam hari. Arisa pun mengatakan pada Charinthip bahwa ia akan membawa putranya. Charinthip tidak merasa curiga hingga akhirnya pada hari Rabu pagi ia menemukan bayi Arisa tergeletak tak bernyawa. Bayi malang tersebut disembunyikan di bawah sebuah kereta bayi.

Setelah menerima laporan mengenai kejadian ini, aparat polisi tak butuh waktu lama untuk menangkap Arisa. Arisa pun diminta melakukan rekonstruksi pembunuhan yang ia lakukan dan mengungkap bagaimana Arisa menyembunyikan jasad bayi malang tersebut.

Baca Juga: Sedih! Tercebur ke Gorong-gorong, Balita di Surabaya Tewas Saat Ditinggal Ibu Beli Pulsa!

3.

Pelaku kesal dengan orangtua

Rekonstruksi pembunuhan oleh Arisa | www.incpak.com

Arisa mengatakan bahwa ia melakukan aksi keji itu karena ia sangat kesal pada kedua orangtuanya yang marah saat ia pulang malam. Bahkan, Arisa mengaku ia membenci putranya karena setelah memiliki anak, Arisa tidak memiliki banyak waktu untuk bermain bersama teman-temannya.

“Saya mengendarai sepeda motor ayah mertua saya untuk menemui teman-teman dan menginap bersama mereka selama tiga hari. Saya meninggalkan putra saya di rumah bersama orangtua saya. Setelah saya pulang, ayah saya marah dan menampar saya. Itu sangat menyakiti perasaan saya,” jelas Arisa.

Baca Juga: Bejat! Tukang Galon di Grobogan Cabuli Siswi 7 Tahun, Dipaksa Lihat Kemaluan hingga Trauma!

Arisa yang dibutakan oleh perasaan marah, melampiaskan perasaannya tersebut pada sang putra karena ia menganggap anaknya yang membuat ia tidak lagi bebas. Setelah menghabisi nyawa sang putra, Arisa pun menyembunyikan jasad bayi malang tersebut. Kemudian ia langsung menghubungi salah satu temannya untuk menjemput dirinya dan melarikan diri.

Artikel Lainnya

Penprapha Prakarapang, Ibu Arisa, mengatakan bahwa ia sangat kecewa dengan aksi yang dilakukan oleh putrinya. Perempuan berusia 40 tahun tersebut mengerti perasaan sang anak yang masih ingin menjalani hari-harinya sebagai remaja namun membunuh darah dagingnya sendiri adalah hal yang tidak bisa dimaafkan baginya. Akibat perbuatannya ini, Arisa diancam hukuman penjara selama 15 tahun hingga 20 tahun.

Tags :