Stephanie Grisham, Juru Bicara Baru Amerika yang Penuh Kontroversi
16 Juli 2019 by Lukyani
Stephanie Grisham kerap terlibat pertikaian dengan pejabat
Sebuah insiden terjadi di luar area pertemuan antara Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di zona demiliterisasi (DMZ) yang berada di perbatasan antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Rupanya telah terjadi pertikaian antara pengawal Kim dengan serombongan jurnalis yang dipimpin oleh juru bicara gedung putih yang baru, Stephanie Grisham. Pertikaian antara Grisham dengan para pengawal Kim ini pun hingga membuat perempuan tersebut mengalami memar.
Pertikaian yang terjadi antara Grisham dengan pengawal Kim akhirnya menjadi sorotan media internasional. Pemberitaan yang tersebar tidak hanya fokus pada pertikaian tersebut, tetapi sosok pribadi Grisham pun menjadi sorotan.
Jubir Gedung Putih yang baru

Stephanie Grisham sebenarnya bukan nama baru di pemerintahan Amerika Serikat. Meski demikian, Grisham baru saja mendapatkan jabatan sebagai jubir Gedung Putih beberapa waktu yang lalu. Jabatan penyambung lidah Presiden Amerika ini didapatkan Grisham setelah jubir sebelumnya, Sarah Anders, resmi mengundurkan diri.
Pengangkatan Grisham sebagai juru bicara Gedung Putih pun disampaikan langsung oleh ibu negara AS, Melania Trump, melalui akun Twitternya pada akhir bulan Juni lalu.
“Dengan senang hati saya umumkan Stephanie Grisham akan menjadi juru bicara dan Direktur Komunikasi. Dia sudah bersama kami sejak 2015. Saya dan Presiden Amerika telah berpikir bahwa tidak ada sosok lain yang lebih pantas melayani pemerintah dan negara. Sangat gembira Stephanie bekerja di dua sisi gedung putih” tulis Melania Trump, dikutip dari Guardian.
Baca Juga: Geram! 6 Kapal Pencuri Ikan ini Lolos Lantaran Dikawal Patroli Vietnam!
Karier politik Grisham

Grisham memulai kariernya di dunia politik sebagai kader Partai Republik Negara bagian Arizona. Karier perempuan kelahiran 1976 ini mulai menanjak setelah ia ambil bagian dalam kampanye capres Partai Republik Mitt Romney pada tahun 2012 silam.
Setelah itu, Grisham kembali ambil bagian menjadi tim kampanye divisi komunikasi capres Donald Trump. Saat Trump dinyatakan memenangkan pemilu AS, Grisham pun langsung didapuk menjadi Direktur Komunikasi Melania. Oleh media Amerika Serikat, Grisham disebut sebagai “letnan” bagi sang ibu negara Melania Trump.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Akan Bangun Jembatan Penghubung Singapura-Indonesia
Grisham dan kontroversi

Setelah Grisham masuk ke lingkungan Gedung Putih, berbagai kontroversi pun menghampiri dirinya. Salah satuunya adalah saat Grisham bertikai dengan Kepala Staf Keamanan Nasional John Kelly. Pertikaian antara keduanya begitu sengit hingga akhirnya membuat Kelly memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan yang disandangnya.
Kemudian pada Juni tahun 2018, Grisham kembali menjadi sorotan publik. Saat berada di Texas, Melania melakukan kunjungan ke detensi anak-anak dengan memakai jaket bertuliskan “I really don’t care. do you?”. Stephanie Grisham menjadi orang yang membela Melania habis-habisan.
Andil Grisham pun lantas dipertanyakan. Beberapa pihak pun menuduh apa yang dilakukan Melania merupakan suatu kesengajaan dan Grisham sebagai juru bicaranya tak mungkin tidak melihat potensi keributan yang akan muncul dari jaket tersebut.
Meski sosok Grisham selama ini begitu lekat dengan kontroversi, menurut mantan pejabat Gedung Putih Cliff Sims, keluarga Trump begitu kagum dengan ketangguhan Grisham.
“Stephanie adalah sekretaris pers yang dinamis selama kampanye dan dia (Trump) menyukai ketangguhannya,” ujar Sims dikutip dari Kumparan.