Pilpres Dibuat Taruhan, Pendukung 01 dan 02 ini Pertaruhkan 1 Hektar Tanah!
16 April 2019 by MoseslazWah gak kebayang nih Pilpres dibuat taruhan
Pemilihan Presiden 17 April 2019 tinggal menghitung beberapa jam lagi, siapapun calon presiden dan calon wakil presiden pilihanmu pastinya kamu berharap yang kamu coblos yang menang.
Namun saling klaim pilihan masing-masing yang akan menang dalam Pilpres adalah hal yang biasa, beda dengan dua pria yang menjadikan Pilpres ini ajang taruhan mereka.
Dua pria dari Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan melakukan pertaruhan dalam Pilpres 2019 ini. Hal tersebut menjadi viral di media sosial karena keduanya menjadikan tanah seluas 1 hektar sebagai taruhannya.
Di foto yang beredar, kedua pria masing-masing mengaku sebagai pendukung pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dalam foto tersebut keduanya terlihat berjabat tangan sebagai salah satu simbol kesepakatan taruhan mereka.
Kedua pria tersebut adalah Hendrik Arhadi yang mendukung Jokowi-Ma'ruf, dan Abdul Aziz yang adalah pendukung Prabowo-Sandiaga. Selain foto berjabat tangan, beredar juga foto kwitansi perjanjian taruhan keduanya bermaterai Rp 6 ribu yang ditandatangani kedua pihak.
Hendrik mengatakan bahwa Abdul Aziz tersebut ternyata adalah pamannya sendiri.
"Yang kacamata riben itu adalah adik kandung ibuku," kata Hendrik merujuk foto.
"Perjanjiannya betul, Pak," kata Hendrik (30), warga Desa Empagae, Kecamatan Empagae, sekitar 18 km sebelah timur Pangkajene, Kabupaten Sidrap (Tribunnews.com).
"Tapi tanahnya itu adalah lapangan desa yang sudah 10 tahun tidak diperhatikan sama pemerintah," tutur Hendrik kemudian.
Namun ternyata ada sebuah cerita atau fakta menarik dibalik taruhan Hendrik dan Abdul Aziz tersebut. Alasan mereka bertaruh dan mengunggah foto taruhan tersebut karena mereka berhadap pemerintah dan presiden yang kelak terpilih, akan menjadikan lapangan seluas 1 hektar tersebut sebagai pusat aktivitas warga.
"Sudah 10 tahun kami ajukan proposal ke Kepala Desa, Pak Camat, Pak Bupati, dan caleg DPR, tapi sampai sekarang rumputnya masih tinggi," ujar Hendrik (Kompas.com).
Padahal, saat dia masih SD hingga SMP, lanjut Hendrik, tanah lapangan yang kini jadi area gembala ternak sapi dan kambing itu terawat dan menjadi pusat olah raga anak muda.
Dia dan pamannya berharap, jika Jokowi atau Prabowo kelak terpilih, bisa memprogramkan perbaikan lapangan sepak bola tingkat desa.
"Jangan anak muda nanti hanya tahu main Mobile Legend dan PS 4 tapi tidak tahu main bola asli," katanya.
Ternyata taruhan tersebut adalah bentuk protes Hendri dan Abdul Aziz agar nantinya pemimpin yang terpilih lebih memperhatikan lapangan seluas 1 hektar tersebut. Bentuk protes yang kreatif ya, akhirnya viral dan beredar luas di masyarakat. Kalau kamu sendiri punya harapan apa guys untuk pemimpin yang akan terpilih nanti?