MK Sudah Ketuk Palu, Ijtimak Ulama IV Masih Bahas Kecurangan dan Pengkhianatan Pemilu 2019

Rizieq Shihab Buka Ijtimak Ulama IV dari Mekkah

Meskipun Mahkamah Konstitusi sudah menutup sengketa Pemilihan Presiden 2019, namun Ijtimak Ulama IV masih akan membahas pelanggaran dan kecurangan di Pemilu 2019.

Dari penuturan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa/ GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak mengatakan, Ijtimak Ulama IV akan membahas situasi dan kondisi politik usai Pemilu 2019.

Gelaran Ijtimak Ulam IV dibuka Rizieq Shihab dari Mekkah | www.google.com

"Terutama pada hal-hal yang sifatnya tidak disukai atau pelanggaran-pelanggaran, kecurangan-kecurangan, atau pengkhianatan-pengkhianatan dalam pemilu yang telah berlalu, kita kembalikan kepada musyawarah yang akan kita laksanakan pada Ijtimak IV," ujar Martak dalam jumpa pers sebelum Ijtimak Ulama IV di Hotel Lorin Sentul, Bogor, Senin (5/8) dikutip dari CNNIndonesia.com.

Namun ia menegaskan, yang dimaksud pengkhianatan politik pemilu bukanlah saat Prabowo Subianto memutuskan untuk bertemu dengan Joko Widodo pada 13 Juli di Stasin MRT Lebak Bulus, Jakarta.

Baca juga: Ijtima Ulama IV Digelar, PA 212 Akui Kapok Ajak Partai Politik Berjuang Bersama!

Tapi pengkhianatan yang dimaksudnya lebih mengacu pada berbagai kecurangan yang terjadi sepanjang Pemilu 2019. Ia juga mengatakan Ijtimak Ulama tak lagi berkaitan dengan Prabowo.

Ijtimak Ulama IV diadakan di Sentul, Bogor pada Senin 5 Agustus 2019. Gelaran itu dibuka oleh rekaman imam besar Front Pembela Islam (FPI) melalui rekaman suara yang ditayangkan secara langsung di akun YouTube Front TV.

Baca juga: Ijtima Ulama 3 Desak Jokowi-Ma'ruf Didiskualifikasi, Moeldoko : Ini Negara Hukum, Bukan Negara Ijtima!

"Ijtimak ulama juga meyakini bahwa sebenarnya umat Islam telah memenangkan Pilpres 2019. Yakin bahwa umat Islam telah memenangkan Pilpres 2019. Sekali lagi, kita nyatakan yakin bahwa umat telah memenangkan Pilpres 2019. Tapi kemenangan umat tersebut dirampas secara zalim, dengan cara licik, dan curang yang sistematis, terstruktur, masif, dan brutal," ujar Rizieq dalam rekaman suara seperti dilihat di akun YouTube Front TV.

Rizieq juga meminta agar Ijtimak Ulama IV ini membahas bentuk-bentuk kazaliman, ketidakadilan, dan pelanggaran HAM yang terjadi sebelum Pilpres sampai pasca Pilpres 2019.

"Ingat, Ijtimak Ulama IV tidak memperjuangkan politik pragmatis kekuasaan atau politik identitas kedinastian, atau politik dagang sapi, apalagi politik dagang babi. Tapi ijtimak ulama memainkan syiasah syariah, yaitu politik syariat yang memperjuangkan nilai keadilan dan kemanusiaan," tegasnya.

Artikel Lainnya

Sebelumnya MK sudah memutuskan sengketa Pilpres 2019. Prabowo sendiri telah menemui Jokowi dan yang paling penting saat ini tak ada lagi 01 dan 02 atau cebong dan kampret.

Usainya Pemilu adalah tanda finish dimana kita kembali lagi ke satu identitas, masyarakat Indonesia. Menurutmu sendiri gimana guys soal Ijtimak Ulama IV ini?

Tags :