Moeldoko : Ada Sekitar 30 Orang Teroris Berniat Tunggangi Aksi di MK, Sudah Kita Kenali

40 ribu personel TNI dan Polri dikerahkan untuk amankan putusan sengketa Pilpres

Pernyataan mengejutkan dilontarkan oleh Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang menyebut ada kelompok teroris yang akan menunggangi aksi massa di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK).

Moeldoko melanjutkan, ada sekitar 30 orang yang diduga dari kelompok jaringan teroris masuk ke wilayah ibu kota.

Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko | nasional.tempo.co

Namun sejauh ini, pemerintah dan pihak terkait telah mendeteksi dan mengenali kelompok-kelompok terduga teroris tersebut.

"Memang ada kelompok-kelompok teroris yang sudah menyiapkan diri. Ada kurang lebih 30 orang sudah masuk di Jakarta, kita sudah lihat itu, sudah kita kenali mereka," kata Moeldoko saat ditemui di kantor Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 26 Juni (Tribunnews.com).

Meski demikian, Moeldoko mengatakan bahwa masyarakat tak perlu khawatir berlebihan, karena pemerintah telah lebih jauh mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Sejauh ini kondisi keamanan nasional relatif terkendali.

Sekitar 40 ribu personel TNI dan Polri diterjunkan untuk mengamankan situasi saat putusan sengketa Pemilu di MK.

"Jadi enggak usah khawatir kalau terjadi sesuatu. Sebenarnya sekarang ini proses rekonsiliasi sedang berjalan sudah bagus, tapi saya ingin katakan ada kelompok-kelompok yang tidak suka itu maka ditempuh cara-cara jalanan buktinya besok ada turun sekelompok itu," jelas dia.

Moeldoko juga mengimbau agar massa tak memaksakan diri untuk menggelar aksi. Sebelumnya Prabowo Subianto sendiri juga telah mengimbau agar massa tak turun ke jalanan selama proses sidang MK berlangsung.

Tapi Moeldoko menyebut nampaknya ada kelompok-kelompok yang tak menginginkan situasi kondusif selama persidangan sengketa hasil Pilpres 2019 di MK.

"Tapi kita lihat ada kelompok-kelompok yang tidak menginginkan itu mungkin mereka punya keyakinan lain, kita ikutin kita lanjutkan (kita waspadai itu)," ungkap mantan kepala staf TNI AD ini.

Sementara itu dilansir melalui Detik.com, sedikitnya ada 10 elemen masyarakat yang akan menggelar aksi pada saat pembacaan putusan hasil sengketa Pilpres 2019.

"Sudah ada 10 elemen (masyarakat) yang akan laksanakan giat untuk besok (hari ini)," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (26/6/2019) malam.

Dedi melanjutkan, 10 elemen masyarakat tersebut sudah mengantongi izin melakukan unjuk rasa dari Polda Metro Jaya.

Berikiut ini daftar 10 elemen masyarakat yang surat pemberitahuan aksinya diterima oleh pihak polisi.

1.GISS

2.GMJ

3.FCM

4.Ormas Islam 212

5.MMUA

6.LPI

7.FPI

8.GNPF

9.GRANAT Cijantung

10.Alumni UI

Beberapa tokoh nasional seperti Moeldoko, Prabowo, hingga Kapolri Tito Karnavian pun mengimbau agar massa tak mengadakan aksi saat pembacaan putusan MK.

Hal itu karena berkaca pada aksi 21-22 Mei di Gedung Bawaslu RI yang berakhir ricuh dan memakan korban.

Situasi rusuh aksi 21-22 Mei
Situasi rusuh aksi 21-22 Mei | suar.grid.id
Artikel Lainnya

Kita berharap saja meskipun ada aksi di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi, massa akan tetap menjaga ketertiban umum dan tak ada oknum-oknum yang berusaha menunggangi gelaran putusan MK tersebut.

Tags :