Masjid di Afghanistan Meledak, Puluhan Orang Tewas

Ledakan bom di Afghanistan | www.hindustantimes.com

Taliban dan pemerintah saling tuduh atas peristiwa ini

Puluhan jamaah terbunuh dan ratusan lainnya terluka akibat rangkaian ledakan di sebuah masjid di provinsi Nangarhar, Afghanistan. Juru bicara Nangarhar, Attaullah Khogyani, menyebut ledakan terjadi saat ratusan jamaah tengah menunaikan ibadah salat Jumat.

"Sebanyak 62 orang terbunuh akibat ledakan," kata Attaullah seperti dikutip dari AlJazeera.

1.

PBB mengecam peristiwa ledakan bom di Afghanistan

Ledakan bom di Afghanistan | www.dawn.com

Anggota Dewan Provinsi Nangarhar, Sohrab Qaderi, menyebut jumlah korban jiwa kemungkinan besar akan bertambah.

"Estimasi korban berpotensi naik karena tim penyelamat dan warga sekitar masih bekerja untuk mengeluarkan jasad dari reruntuhan gedung," kata Qaderi, dikutip dari Kumparan.

Baca Juga: Dibuat Sama Anak Bangsa, 2 Tol Era Jokowi Dijual ke Asing 2,5 Triliun!

Seorang saksi mata yang merupakan warga lokal, Omar Ghorzang, mengatakan saat ledakan bom terjadi, atap masjid langsung roboh dan di dalam masjid diperkirakan ada 350 orang.

"Puluhan orang yang tewas dan luka-luka dibawa dalam beberapa ambulans," kata warga setempat, Haji Amanat Khan (65) kepada AFP.

Sekjen PBB Antonio Guterres, melalui juru bicaranya, mengatakan bahwa anak-anak turut menjadi korban luka dalam ledakan itu. Ledakan bom ini terjadi sehari setelah PBB mengeluarkan laporan baru mengenai kekerasan di Afghanistan telah mencapai level "yang tak bisa diterima".

Baca Juga: Ingkar Janji Kampanye, Walikota Meksiko Diikat dan Diseret Truk

"Korban warga sipil benar-benar tak bisa diterima," kata Tadamichi Yamamoto, perwakilan khusus PBB di Afghanistan.

Disebutkan bahwa terhitung sejak 1 Juli hingga 30 September tahun ini, sebanyak 1.174 orang tewas dan 3.139 orang luka-luka karena berbagai kekerasan di Afghanistan, atau naik 42 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018lalu.

2.

Taliban dan pemerintah saling tuduh

Ledakan bom di Afghanistan | www.france24.com

PBB menyalahkan lonjakan jumlah korban tersebut pada unsur-unsur antipemerintah seperti Taliban, yang telah memberontak di Afghanistan selama lebih dari 18 tahun. Melalui Juru Bicara Presiden Ashraf Ghani, Sediq Sediqqi, mengatakan bahwa pemerintah mengutuk keras aksi ledakan bom tersebut.

Meski belum ada yang mengklaim bertanggung jawab, Sediq menuduh ada keterlibatan kelompok Taliban dalam aksi mematikan tersebut.

“Pemerintah Afganistan mengutuk keras serangan itu. Taliban dan mitra mereka melakukan kejahatan keji yang terus menerus menargetkan warga sipil saat sedang beribadah,” begitu kata Seddiq, sebagaimana dikutip dari Aljazirah.

Baca Juga: Sampai Hari H, Demo DWP Tak Muncul, Simpatisan: Kami Pilih Menyusup!

Tudingan Sediq tersebut pun langsung mendapat bantahan dari kelompok Taliban. Juru Bicara Taliban, Suhail Shaheen, menegaskan bahwa kelompoknya tidak bertanggung jawab atas insiden di Nangarhar. Alih-alih mengaku, Suhail justru menuduh ledakan itu berasal dari serangan pemerintah sendiri.

"Semua saksi mengatakan, itu adalah serangan mortir yang dilakukan pasukan administrasi di Kabul," kata Suhail.

3.

Korban semakin bertambah

Ledakan bom di Afghanistan | www.businessinsider.com

Ketika Taliban dan pemerintah saling tuding, jumlah korban dari ledakan itu semakin bertambah. Masjid yang menjadi lokasi ledakan menampung sekitar 350 jamaah saat insiden berdarah itu terjadi.

"Jumlah korban kemungkinan akan bertambah. Itu karena saat ini, proses evakuasi dan penyelamatan sedang dilakukan direruntuhan masjid yang hancur," kata anggota dewan di Provinsi Nangarhar, Sohrab Qaderi.

"Ini adalah pemandangan yang memilukan untuk dilihat,” kata tokoh adat di Nangarhar, Malik Gul Shinwari.

Artikel Lainnya

Ledakan di Provinsi Nangarhar kali ini menjadi salah satu serangan bom bunuh diri terparah yang terjadi di Afghanistan dalam setahun terakhir.

Tags :