Penembakan Sadis di Rumah Sakit, Pelaku Sasar Ruang Bersalin!

Rumah Sakit Dasht-e-Barchi
Rumah Sakit Dasht-e-Barchi | aceh.tribunnews.com

Pria bersenjata menyamar sebagai polisi dan menembaki ruang bersalin.

Bertahun-tahun menanti kehadiran sang buah hati, Zainab akhirnya hamil dan melahirkan putra pertamanya. Perempuan berusia 27 tahun tersebut melahirkan di sebuah rumah sakit kecil di sudut barat daya Kota Kabul. Bayi laki-laki itu ia beri nama Omid, yang berarti harapan dalam bahasa Dari.

1.

Penembakan di ruang bersalin

Rumah Sakit Dasht-e-Barchi
Rumah Sakit Dasht-e-Barchi | www.dawn.com

Pagi itu, satu jam sebelum Zainab dan keluarganya bersiap pulang ke rumah mereka yang berada di Provinsi Bamiyan, tiga pria dengan senjata yang menyamar sebagai polisi datang menyerbu ke ruang bersalin dan langsung melancarkan tembakan.

Zainab yang kembali dari kamar mandi, langsung tak sadarkan diri saat menyaksikan penembakan tersebut. Penantiannya bertahun-tahun untuk memiliki anak namun ketika sang anak akhirnya lahir, Zainab hanya bisa bersamanya selama empat jam hingga anaknya terbunuh.

Baca Juga: Bak Film Hollywood, Sekeluarga di Sumatera Kompak Bobol m-Banking dan Gondol Rp415 Juta!

“Saya membawa menantu perempuan saya ke Kabul agar dia tidak kehilangan bayinya,” ujar Zahra Muhammadi, ibu mertua Zainab.

“Hari ini kami akan membawa jenazahnya ke Bamiyan” tambah Zahra.

“Kami memberinya nama Omid. Harapan untuk masa depan yang lebih baik, harapan untuk Afghanistan yang llebih baik dan harapan untuk seorang ibu yang telah berjuang memiliki anak selama bertahun-tahun” ucap Zara pada Reuters.

Baca Juga: Identitas Pembakar Mobil Via Vallen Berhasil Diketahui, Polisi: Orangnya Ini Pura-Pura Bego

2.

Pelaku menembaki wanita hamil

Rumah Sakit Dasht-e-Barchi
Korban penembakan di Rumah Sakit Dasht-e-Barchi | bangka.tribunnews.com

Zahra mengatakan ia sempat melihat salah satu pelaku mengarahkan tembakannya pada wanita hamil dan ibu yang baru melahirkan, bahkan ketika para wanita tersebut terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit.

Setelah itu, para pelaku langsung menyasar pada tempat tidur Omid. Mendengar suara peluru yang terus memberondong, Zahra semakin ketakutan dan akhirnya pingsan.

Baca Juga: Dituduh Lepaskan Burung Peliharaan, Gadis 7 Tahun Disiksa Majikan Hingga Tewas

“Ketika saya membuka mata, saya melihat bahwa tubuh cucu saya telah jatuh ke tanah berlumuran darah”.

Berdasarkan keterangan pejabat setempat, serangan tersebut terjadi pada pagi hari yang bermula ketika orang-orang bersenjata merangsek ke Rumah Sakit Dasht-e-Barchi. Mereka melempar granat dan langsung menembak.

3.

Aksi bom bunuh diri di hari yang sama

Rumah Sakit Dasht-e-Barchi
Rumah Sakit Dasht-e-Barchi | www.trtworld.com

Setelah aksi penembakan brutal tersebut terjadi, tidak ada kelompok yang mengklaim aksi pembantaian 24 orang, termasuk 16 wanita dan dua bayi baru lahir. Enam bayi yang baru lahir pun harus kehilangan ibu mereka dalam peristiwa tragis tersebut.

Sementara itu, di hari yang sama, terjadi pula aksi bom bunuh diri di sebuah pemakaman di Provinsi Timur Nangarhar. Aksi tersebut menewaskan sekitar 32 orang. Bom bunuh diri ini diduga dilancarkan untuk menggagalkan pembicaraan damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan yang akan diperantarai oleh Amerika Serikat.

Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, mengutuk aksi keji tersebut. Ia memerintahkan pasukan militernya untuk menggunakan mode ofensif dalam melawan serangan-serangan lawan, sementara pasukan AS sudah ditarik dari negara tersebbut karena perang yang berkepanjangan.

Artikel Lainnya

Tak hanya Presiden Afghanistan, Kepala Misi PBB di Afghanistan, Deborah Lyons, juga mengutuk pembantaian di rumah sakit tersebut. “Siapa yang menyerang bayi baru lahir dan ibu mereka? Siapa? Orang yang paling tak berdosa, seorang bayi! Mengapa?”.

Tags :