Masih Banyak Bom Tercecer, Jenazah Istri Teroris Sibolga dan Kedua Anaknya Belum Bisa Dievakuasi

Jasad istri teroris terlempar hingga 70 meter

Polisi belum bisa mengevakuasi jasad istri dan ketiga anak teroris Abu Hamzah di kediamannya di Sibolga Sumatera Utara. Saat ini aparat kepolisian yang berada di lokasi masih menunggu tim laboratorium forensik dan Inafis.

"Belum bisa dievakuasi karena di dalam rumah diperkirakan masih ada bom yang tercecer dan harus dipertimbangkan untuk keselamatan anggota juga," tuturnya (Merdeka.com).

Polisi masih menunggu tim forensik untuk evakuasi jasad istri teroris | www.riau24.com

Saat ini, kepolisian juga tengah melakukan sterilisasi agar tidak terjadi ledakan susulan yang dapat melukai masyarakat. Jenderal bintang satu itu memastikan, situasi di sekitar lokasi berangsur kondusif.

"Situasi di Sibolga secara umum sudah kondusif," kata Dedi.

Namun kini istri teroris Abu Hamzah sudah dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Sibolga. Jasad yang dievakuasi merupakan potongan tubuh. Potongan tubuh tersebut terlempar hingga 70 meter jauhnya dari lokasi. Sementara jasad ketiga anak Abu Hamzah belum ditemukan tim Densus 88.

"Kita belum olah TKP, terlempar dari lokasi sekitar 70 meter, ada potongan tubuh," ujar Kapolda Sumut Irjem Agus Andrianto (Detik.com).

Istri Abu Hamzah menolak dievakusi tim Densus 88 hinga akhirnya meledakkan diri pada sekitar pukul setengah dua dan dua dini hari. Sebelumnya sudah kurang lebih sepuluh jam negosiasi dilakukan agar mau keluar dari dalam rumah dalam keadaan baik-baik saja.

"Istri sama anaknya meledakkan diri sekitar setengah dua dan jam dua dini hari," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo (Merdeka.com).

"Ketika anggota mau masuk ke rumahnya diberi tahu oleh suaminya bahwa di rumah itu ada bom. Anggota saat ini masih melakukan negosiasi. Agar istrinya yang cukup radikal dan keras untuk keluar dan berdialog bersama anak anak nya. Sekarang proses sedang dilakukan proses negosiasi," jelas mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memberikan keterangan pada awak media perihal penggrebekan rumah terduga teroris di Sibolga. Dari keterangannya didapatkan informasi ada tiga orang yang ditangkap dalam operasi itu.

Operasi Densus 88 tersebut merupakan pengembangan dari penangkapan seorang tersangka kasus terorisme di Lampung. Informasi yang didapat dari nterogasi tersangka mengaku memiliki teman di Sibolga, yang akhirnya tim Densus 88 berangkat ke Sibolga untuk melakukan penangkapan.

"Kelompok ini sudah dijejaki tim Densus, makanya penangkapan duluan di Lampung dan kemudian di Sibolga. Dari peta kita, memang cuma tiga orang di Sibolga dari (kelompok) Lampung ini," ucap Kapolri Tito Karnavian.

Tito Karnavian juga memastikan bahwa kejadian di Sibolga tidak terkait dengan tahun politik saat ini.

"Tidak ada hubungannya dengan pesta demokrasi yang akan datang. Memang bagi mereka pemilu nggak ada, pemilu tidak sesuai dengan ideologi mereka. Ini tugas kita bekerja menangani dan juga menetralisir pemikiran mereka yang keras dan radikal," tutup Tito.

Teroris Sibolga diringkus | www.hetanews.com
Artikel Lainnya

Tito juga menjelaskan kelompok yang ditangkap ini memiliki afiliasi dengan pendukung ISIS, mereka sudah terpapar pahamnya. Ini tentunya berbahaya dang mengancam Indonesia, paparan radikalisme yang berujung terorisme merupakan hal yang harus dibersihkan dari Indonesia apalagi yang terkait dengan ISIS. Harapannya agar Densus 88 kembali mampu meringkus jaringan radikal lebih luas agar tak menebarkan terror bagi masyarakat Indonesia.

Tags :