Makin Liberal, Kini Pria dan Perempuan WNA Non-Muhrim Boleh Sekamar di Arab Saudi!
16 November 2019 by LukyaniNorma sosial di Arab Saudi mulai melonggar
Di berbagai negara yang mayoritas penduduknya beragam Islam, aturan-aturan yang berlaku biasanya diadopsi dari aturan-aturan agama Islam. Salah satunya ialah larangan tinggal satu ruangan bagi pria dan perempuan yang bukan muhrim.
Namun kini Arab Saudi mencoba menerapkan hukum yang berbeda. Saudi mengizinkan pria dan perempuan Warga Negara Asing (WNA) untuk tinggal dalam 1 kamar hotel yang sama meski bukan muhrim.
Lalu bagaimana respon penduduk Sauddi terhadap aturan tersebut?
Aturan baru di Arab Saudi
Arab Saudi mengejutkan banyak pihak terutama para kelompok Islam konservatif di berbagai negara setelah mereka mengeluarkan aturan yang memperbolehkan pria dan perempuan warga negara asing untuk menyewa kamar hotel yang sama meski keduanya tidak memiliki hubungan resmi.
Baca Juga: Heboh Kolam Renang Pribadi 1,5 M di Rumah Dinas Ridwan Kamil, DPRD Jabar: Tidak Masalah
Aturan itu berlaku setelah kerajaan Saudi meluncurkan visa turis baru untuk menarik perhatian wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Seperti yang diketahui, Saudi saat ini memang sedang cukup gencar mempromosikan wisatanya.
Selain aturan tersebut, ada pula aturan yang telah melangkahi aturan sebelumnya, yaitu aturan yang memperbolehkan perempuan, termasuk warga negara Saudi, untuk menyewa kamar hotel dan tinggal sendiri di dalamnya.
Mengembangkan wisata
Aturan-aturan itu sepertinya dibuat untuk memudahkan perempuan yang belum menikah untuk melakukan perjalanan dengan mudah, dan juga memudahkan pasangan warga negara asing yang belum menikah untuk tetap bisa tinggal dalam satu kamar hotel yang sama di Arab Saudi.
Baca Juga: Beri Peringatan, Menko PMK Sebut Pasangan Yang Tidak Lulus Sertifikasi Nggak Boleh Nikah!
"Semua warga negara Arab Saudi diminta menunjukkan kartu identitas keluarga atau bukti ikatan saat check in ke hotel. Ini tidak diperuntukkan bagi wisatawan asing. Semua perempuan, termasuk warga Saudi, dapat memesan dan tinggal di hotel sendirian, dengan menunjukkan kartu identitas pada saat check-in," kata Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Arab Saudi.
Sebelumnya, Arab Saudi telah gencar mengembangkan dan mempromosikan wisatanya juga membuka pintu selebar-lebarnya kepada wisatawan asing dari 49 negara. Arab Saudi berharap pariwisata dapat menjadi tambahan bagi pemasukan negara.
Norma yang mulai melonggar
Selama ini Saudi sangat bergantung dari hasil penjualan minyak buminya, namun untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Saudi mengoptimalkan berbagai hal untuk menjadi pemasukan negara.
Baca Juga: Rombak Buku Pelajaran Agama Bermuatan Khilafah, Menag: Yang Tidak Diperlukan Dihilangkan
Sebagai bagian dari langkah tersebut, Saudi memutuskan bahwa pengunjung tidak diharuskan menggunakan jubah panjang hitam namun tetap harus berpakaian sopan. Sementara alkohol masih tetap dilarang.
Arab Saudi relatif tertutup selama puluhan tahun bagi pria dan wanita yang bukan muhrim termasuk warga asing. Mereka dapat dihukum berat karena berbaur di depan umum. Norma sosial yang ketat mulai mendapat pelonggaran dalam beberapa tahun belakangan dan hiburan yang sebelumnya dilarang kini berkembang.
Saudi saat ini memang memiliki wajah yang berbeda. Kerajaan tahun lalu mencabut larangan yang dikecam luas soal perempuan mengendarai kendaraan dan pada Agustus lalu memberi hak bagi perempuan untuk pergi ke luar negeri.
Kebutuhan utama saat ini di belahan dunia manapun adalah kebutuhan ekonomi. Ekonomi mengalahkan segalanya bahkan budaya atau agama. Banyak orang stuju dengan aturan-aturan baru saudi, tapi tentu tidak sedikit pula yang menentangnya.