Hubungan Kembali Rumit, Korea Utara Beri Peringatan Lagi untuk Amerika Serikat!

Kim Jong Un dan Vladimir Putin | www.scmp.com

Kim Jong Un "berkeluh kesah" kepada Putin atas sikap Amerika

Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara, mengatakan bahwa perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea bergantung pada Amerika Serikat. Pernyataan dari Kim Jong Un ini seolah menegaskan bahwa Pyongyang bisa kembali pada sikap awal kapan saja.

1.

Kim Jong Un minta AS agar bersikap lebih lunak

Kim Jong Un dan Vladimir Putin | www.axios.com

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kim Jong Un saat menghadiri pertemuan sesi pertama dengan Vladimir Putin, Presiden Rusia, pada Kamis, 25 April 2019, di sebuah gedung di Universitas di kota Vladisvostok, Rusia.

Pernyataan Kim Jong Un ini merupakan tekanan untuk AS agar bisa bersikap lebih lunak terhadap tuntutan Korea Utara yang meminta agar sanksi internasional yang mereka terima bisa dilonggarkan.

Saat Kim dan Presiden Trump bertemu untuk kedua kalinya di Hanoi, Vietnam, pada Februari 2019 lalu, keduanya tidak membuah kesepakatan. Pyogyang sepenuhnya akan menghentikan program senjata nuklir miliknya, namun Kim Jong Un meminta agar sanksi untuk Korea Utara bisa dilonggarkan.

2.

Kim Jong Un meminta bantuan Rusia dan Cina

Kim Jong Un dan Vladimir Putin | www.forces.net

Kepada Putin, Kim mengatakan bahwa Korea Utara akann menunggu hingga akhir tahun terkait sikap AS, apakah akan lebih fleksibel atau tidak. “Situasi di Semenanjung Korea dan kawasan masih mandek dan telah mencapai titik kritis, yang bisa balik ke kondisi semula menyusul perilaku AS yang tidak punya niat baik saat bertemu kedua kalinya dengan Korea Utara,” tulis kantor berita KCNA.

Menyusul perttanyaan tersebut, Kim mengatakan bahwa Korea Utara akan siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi. AS sendiri hingga saat ini belum memberikan komentar apapun untuk Korea Utara.

Korea Utara pun rupanya meminta bantuan negara lain sebagai upayanya untuk melonggarkan internasional. Sebagaimana yang diungkap oleh Duta Besar Amerika Seriar untuk Jepang, William Hagerty, dalam sebuah wawancara.

3.

Putin akan menyampaikan permintaan Kim pada Trump

Kim Jong Un dan Vladimir Putin | www.axios.com

Sementara itu, Putin mengatakan kepada Kim akan membahas hasil pertemuan ini bersama pemimpin AS dan Cina. Putin puun mengungkapan bahwa Kim meminta bantuan pada Rusia agar menyampaikan posisinya terkait denuklirisasi kepada para pemimpin dunia.

“Kim Jong Un sendiri meminta kami untuk menginformasikan kepada pemerintahan Amerika mengenai posisinya, dan isu-isu terkait semenanjung Korea,” ungkap Putin.

Pertemuan kedua berlangsung selama satu hari dan berlokasi di Kota Vladivostok yang jaraknya sekitar 130 km dari perbatasan Korea Utara. CNN melansir pesan ini seolah semakin mematenkan posisi Korea Utara dan Rusia di kancah diplomatik internasional.

Pertemuan tertutup tersebut akhirnya ditutup dengan pernyataan bersama dari Kim dan Putin. Putin mengatakan bahwa Rusia menyambut baik niat dan upaya Kim untuk melangsungkan dialog dengan AS. Selama pertemuan, Kim dan Putiin banyak bertukar pendapat terkait sejumlah hal termasuk nuklir dan keamanan di Semenanjung Korea.

Artikel Lainnya

Pertemuan antara Kim dan Putin ini merupakan yang pertama kali setelah Kim melangsungkan pertemuan kedua dengan Trump. Sebelumnya, Putin sudah pernah mengadakan pertemuan dengan ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, pada tahun 2002 silam.

Tags :