Ketum FPI dan PA 212 Cetuskan Ijtima Ulama 3 Digelar, Respon Isu yang Muncul Pasca Pilpres!
27 April 2019 by Talitha FredlinaAkankah meredakan ketegangan?
Ketua umum DPP FPI, Sobri Lubis, menyatakan ijtima ulama 3 akan segera dilangsungkan untuk menanggapi perkembangan pasca pemilu ini. Ijtima kali ini akan menentukan sikap ulama terkait perkembangan pilpres 2019 yang tak kunjung kondusif.
“Sekarang ini, mau tidak mau. Ini harga diri rakyat, harga diri bangsa Indonesia. Apa kita mau jadi bangsa yang curang? Yuk mari bersama-sama semua, umat Islam. Insyallah sebentar lagi kita akan menggelar Ijtima Ulama ketiga,” Ucap Sobri, dikutip dari CNN.
Sebelumnya, sudah pernah dilangsungkan ijtima ulama 1 yang menentukan capres serta cawapres pilihan para ulama yang tergabung di dalamnya. Ijtima ulama 2 kembali dilangsungkan untuk merespon pemilihan Sandiaga Uno sebagai cawapres Prabowo Subianto dan pernyataan dukungan terhadap keduanya.
Kabar ini pun senada dengan pernyataan Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif. Ia mengatakan bahwa ulama telah bertemu di Hotel Alia Jakarta dan PA 212 telah menghimpun laporan dari para ulama.
“Kemarin kami sudah ada pertemuan dengan ulama-ulama 212 di Hotel Alia. Dan insya Allah dalam waktu dekat kami akan ada pertemuan, akan undang wartawan untuk jumpa pers,” Tutur Slamet seperti dikutip dari Tempo.co.
Di ijtima ulama 3 ini, menurut Slamet, akan mendatangkan perwakilan ulama 2 orang dari tiap provinsi. Pertemuan ini diharapkan akan menghasilkan fatwa yang menjadi pijakan sikap bagi para ulama untuk menanggapi perkembangan pilpres pasca pemungutan suara ini.
“Kita selalu berpijak kepada fatwa dan Ijtima Ulama. Kita selalu minta masukan para ulama, termasuk kan ketika capresnya hasil rekomendasi Ijtima Ulama ya saya pikir wajar saja kalo nanti dikembalikan ke Ijtima Ulama dengan hasil yang ada,” Ucap Slamet kemudian.
Hingga kini belum diketahui kapan dan di mana ijtima ulama 3 akan digelar. Meski begitu, Slamet menyatakan kemungkinan pertemuan akbar itu akan dilangsungkan sebelum bulan Ramadhan, atau Mei awal.
Lalu, apakah ijtima ulama ini akan meredam ketegangan pasca pilpres atau justru menambah tensi di tengah masyarakat Indonesia? Mari kita tunggu perkembangannya.