Kepalanya Terinjak Gajah Liar, Petani di Sumatera Selatan Langsung Tewas

gajah
Ilustrasi gajah liar | manado.tribunnews.com

Petani 50 tahun tewas setelah terinjak oleh seekor gajah liar

Seorang petani asal Desa Bumi Makmur, Kecamatan Nibung, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, tewas setelah terinjak oleh seekor gajah liar. Pria berusia 50 tahun tersebut tewas oleh gajah liar yang mendekati pemukiman dan perkebunan warga.

1.

Gajah liar memasuki perkebunan warga

gajah
Ilustrasi gajah liar | www.motherjones.com

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan, Genman Hasibuan, mengonfirmasi kabar tewasnya petani yang terinjak oleh gajah liar. Menurut Genman, peristiwa tragis yang menimpa Din Pedas tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, korban tengah bersama warga lain mendatangi perkebunan sawit yang didatangi gajah liar tersebut.

Baca Juga: Awas! Pedagang Ini Jual Daging Babi Berlabel Daging Sapi, Sudah Tersebar di 3 Kecamatan

“Menurut laporan warga, gajah dengan ciri-ciri tinggi sekitar 3 meter itu masuk ke perkampungan dan lahan kebun warga sejak pagi” ujar Genman, dikutip dari Kumparan.

Kemudian, Din bersama warga lain pun memutuskan untuk melihat langsung gajah liar tersebut dari jarak yang lebih dekat. Ternyata hal ini membuat gajah terkejut dan bereaksi terhadap kerumunan orang. Gajah itu menjadi agresif dan menyerang ke arah korban.

2.

Korban terinjak tepat di bagian kepala

gajah
Ilustrasi jenazah | www.beritasatu.com

Genman menyebut lokasi perkebunan yang penuh semak membuat korban sulit melarikan diri hingga akhirnya terjatuh.

“Lokasi perkebunan yang bersemak membuat korban jatuh dan kaki gajah itu menginjak tepat di kepala korban. Saat itu, jenazah sudah dibawa ke rumah dukaa sementara gajah itu masih terpantau berada di sekitar lokasi” kata Genman.

Baca Juga: Tragedi Maut Pesawat Jatuh di Danau Sentani, Pilot Sempat Teriak 'Mayday'!

Menurut Kepala Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah II Lahat, Martialis Puspito, gajah liar yang berada di Kecamatan Nibung ini mungkin berasal dari lanskap hutan harapan, Jambi.

Pasalnya, di lanskap hutan tersebut memang terdapat sekelompok gajah yang terdiri dari enam ekor gajah betina dan dua ekor gajah jantan. Salah satu dari gajah jantan yang dinamai Lanang ini terpantau berada di wilayah Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Muratara.

“Sore ini tim berangkat ke lokasi untuk memastikan gajah itu apakah Lanang atau bukan” kata Martias.

Baca Juga: Belum Diuji WHO, Jamu Ini Klaim Bisa Sembuhkan Corona dan Siap Dipasarkan

3.

Petugas selalu awasi pergerakan gajah

gajah
Ilustrasi gajah liar | news.okezone.com

Martialis mengatakan jika berdasarkan laporan masyarakat mengenai ciri-ciri gajah yang menewaskan Din di Kecamatan Nibung ini, maka hampir bisa dipastikan bahwa gajah itu adalah Lanang. Ciri lain yang memastikannya adalah gading tunggal.

“Sebenarnya gajah-gajah di hutan harapan Jambi itu selama ini selalu terpantau pergerakannya dengan alat GPS. Tapi sejak Januari 2020 lalu, tidak tahu mengapa alat-alat itu lepas sehingga petugas hanya memantau melalui pergerakan jalur” terang Martialis.

Hal lain yang semakin meyakinkan Martialis adalahh jarak antara lokasi kejadian dengan lanskap hutan harapan Jambi hanya sekitar 8 kilometer jarak data. Kemudian, lanskap wilayah itu pun tidak termasuk habitat gajah yang ada di Sumatera Selatan.

Artikel Lainnya

Martialis mengungkap nantinya akan ada petugas yang memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pola hidup gajah sehingga insiden tragis semacam ini bisa dihindari.

Tags :