Jokowi Sarankan Transportasi Listrik untuk Atasi Polusi Jakarta
04 Agustus 2019 by LukyaniJokowi ingin Jakarta perbanyak transportasi listrik
Kondisi polusi ibu kota yang kian memburuk akhirnya membuat Presiden Joko Widodo buka suara. Terkait masalah ini, Jokowi menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar memperbanyak moda transportasi umum berupa bus listrik agar polusi bisa dikurangi.
Saran Jokowi untuk Jakarta
Jokowi mengatakan ia akan segera menyampaikan sarannya untuk perbaikan kualitas udara di Jakarta.
“Ya mestinya sudah dimulai, kita harus mulai segera, paling tidak (perbanyak) transportasi umum, bus-bus (listrik). Nanti akan saya sampaikan ke gubernur (Anies Baswedan),” ujar Jokowi, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (1/8).
Jokowi juga mengatakan bahwa ia akan segera mengobrol dengan Anies terkait pemanfaatan bus-bus listrik hingga taksi listrik di ibu kota. Tidak hanya itu, motor listrik juga bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk membersihkan udara Jakarta.
“(Perbanyak) bus-bus listrik, taksi listrik, sepeda motor (listrik) yang sudah bisa kita produksi, mulai listrik,” tambahnya.
Untuk penyelesaian masalah polusi di Jakarta ini Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada Anies. Menurut Jokowi, penerapan Electronic Road Pricing (ERP) adalah pilihan yang bisa diterapkan agar masyarakat semakin banyak yang menggunakan transportasi umum.
“Skemanya seperti apa? Terserah kepada gubernur. Apakah lewat electronic road pricing, yang segera dimulai, sehingga orang mau tidak mau harus masuk ke transportasi umum massal,” kata Jokowi.
Baca Juga: Diserang Soal Sampah di Jakarta, Anies Baswedan: Lupa Serang Gubernur Sebelumnya
Hujan buatan sebagai solusi jangka pendek
Saat ditanya mengenai modifikasi cuaca atau pembuatan hujan buatan sebaagai langkah jangka pendek penanganan masalah polusi di Jakarta, Jokowi tidak memberikan jawaban dan mengatakan bahwa hal tersebut sebaiknya langsung ditanyakan kepada Anies.
Sebelumnya, pembuatan hujan buatan ini sudah disinggung oleh Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Tri Handoko Seto. Ia mengatakan bahwa hujan buatan bisa dilakukan untuk mengatasi polusi udara. Meski demikian, Pemprov DKI Jakarta belum memutuskan langkah untuk mengatasi masalah ini. Padahal, Seto mengatakan bahwa BPPT siap membantu membuat hujan buatan.
“Enggak tahu saya, tanya Pemprov, entar saya salah ngomong, entar dibilang offside. Kita mah siap-siap saja kalau diminta, kan,” ungkap Seto.
Baca Juga: Jumlah Penduduk Indonesia Sumbang Kepadatan Populasi Dunia
Kondisi polusi Jakarta
Jakarta saat ini menjadi sorotan karena didapuk menjadi kota dengan polusi paling buruk di dunia. Situs AirVisual menyebut bahwa Jakarta menduduki posisi paling atas dengan kondisi udara yang tidak sehat. Air Quality Index (AQI) Kota Jakarta versi AirVisual ada di angka 160 pada Kamis, 1 Agustus 2019.
Rentang nilai AQI ini dimulai dari 0 hingga 500. Semakin tinggi nilai yang ditunjukan, maka tandanya polusi udara di wilayah tersebut pun semakin tinggi. Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti sedang, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-203 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti bahaya.
Saat ini pun banyak pengguna media sosial yang membagikan foto kondisi udara di Jakarta. Foto-foto tersebut menampilkan Jakarta yang dikepung polusi. Mengingat kondisi udara Jakarta bisa semakin memburuk, masyarakat pun meminta agar pemerintah segera mengambil tindakan.