Hotel Metropole Vietnam, Tempat Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un yang Legendaris
05 Maret 2019 by LukyaniTernyata hotel dengan sejuta sejarah!
Delapan bulan berlalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akhirnya bertemu kembali di Vietnam. Kedua kepala negara ini saling bertatap muka di Hotel Sofitel Legend Metropole Hanoi, Vietnam.
Prosedur keamanan yang ketat
Hotel Metropole merupakan hotel dengan bangunan era kolonial Perancis. Hotel ini menjadi saksi bisu peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Vietnam. Pemerintah Vietnam pun sempat menggunakan hotel ini untuk menjamu tamu luar negeri saat Perang Vietnam.
Sebagaimana dilansir oleh Reuters, hotel Metropole bisa dijadikan simbol perdamaian setelah pertemuan Trump dan Kim digelar di hotel tersebut.
Hotel berusia 118 tahun ini mempersiapkan berbagai keperluan pertemuan Trump dan Kim secara matang. Sudut jalan yang menuju hotel Metropole dijaga ketat oleh polisi bersenjata. Staf keamanan hotel pun melakukan pemeriksaan hingga ke pot tanaman di sekitar kolam.
Sebelum kedatangan Trump dan Kim, manajer hotel Metropole mengumumkan pada seluruh tamu mengenai adanya prosedur keamanan yang ketat. Hotel hanya akan menyediakan satu pintu akses masuk dan keluar. Pintu masuk tersebut pun dijagat ketat oleh pasukan keamanan.
Setiap tamu yang datang ke hotel Metropole harus menunjukkan identitas sebelum mereka masuk. Aturan ini berlaku ketika pertemuan Trump dan Kim berlangsung.
Bisa diandalkan untuk keamanan dan kerahasiaan para tamu
Nguyen Dinh Thanh, mantan kepala marketing hotel Metropole, mengungkapkan alasan Trump dan Kim memilih hotel ini adalah faktor kerahasiaan yang dijunjung tinggi. Dari masa ke masa, hotel Metropole menjadi saksi pertemuan para pejabat tinggi dari berbagai negara.
Bahkan komedian legendaris dunia Charlie Chaplin pun sempat menginap di hotel Metropole pada tahun 1963. Biasanya, ketika ada publik figur yang bertandang ke hotel Metropole, para wartawan akan menyogok staf hotel agar bisa memperoleh izin masuk dan memotret publik figur tersebut.
Tidak main-main, para wartawan itu menawarkan uang hingga 5.000 dollar AS atau sekitar Rp 70 juta. Sayangnya, hotel Metropole yang menjunjung tinggi keamanan dan kerahasiaan para tamunya selalu menolak tawaran tersebut. Hal ini lah yang menurut Nguyen bukti bahwa hotel Metropole bisa diandalkan untuk urusan keamanan dan kerahasiaan para tamu.
Hotel Metropole tidak ideal untuk pertemuan tingkat tinggi
Walaupun hotel Metropole memiliki rekam jejak menerima banyak tamu penting, hotel ini dianggap bukanlah lokasi ideal untuk pertemuan tingkat tinggi. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Institut Strategi di Kementerian Keamanan Publik Vietnam, Le Van Chuong.
Le mengatakan bahwa hotel Metropole mempunyai keterbatasan ruang dan terletak di tengah keramaian kota. Hal ini menyulitkan strategi pengamanan pejabat tinggi yang mengadakan pertemuan di hotel tersebut.
Le kemudian membandingkannya dengan tempat pertemuan pertama Trump dan Kim di Singapura, yakni hotel Capella, sebuah bangunan peninggalan kolonial Inggris di Pulau Sentosa. Menurut Le, Singapura memilih hotel tersebut karena berada di pulau yang sepi, sehingga pengamanan pun bisa dilakukan dengan lebih mudah.
Pertemuan kedua Trump dan Kim Jong Un diharapkan mampu membawa perkembangan bagi denuklirisasi. meski begitu, ternyata pada akhirnya kedua petinggi negara yang kontroversial ini harus pulang dengan tangan kosong akibat tidak tercapainya kesepakatan.
Kira-kira bagaimana kelanjutan hubungan keduanya ya?