Fakta Baru Siswi Purworejo Dianiaya 3 Siswa, Seorang Disabilitas Hingga Uang Jajan Dirampas!
14 Februari 2020 by Titis HaryoPara pelaku sempat merampas uang jajan korban sebelum melakukan pemukulan. Udah kayak rampok aja sih!
Sejumlah fakta baru berhasil dikumpulkan polisi terkait kasus penganiayaan dan pemukulan yang menimpa seorang siswi SMP di Purworejo berinsial CA (16) yang viral beberapa waktu lalu.
Dimana motif para pelaku yang juga masih berstatus pelajar berinsial TP (16), DF (15), dan UH (15) ternyata dikarenakan dendam gara-gara korban melaporkan aksi pemalakan kepada guru di sekolah.
Seperti apa fakta lain kasus bullying di sekolah ini? Berikut ulasannya.
Pelaku rampas uang jajan korban
Kapolres Purworejo AKBP Rizal mengungkapkan sejumlah fakta berhasil dikumpulkan usai petugas melakukan pemeriksaan pada korban, pelaku, dan para saksi.
Alhasil, diketahui jika para pelaku tak hanya melakukan pemukulan dan penganiayaan pada CA tapi juga merampas uang jajan korban pada saat jam istirahat sekolah berlangsung.
Pelaku DF dan TP yang ternyata kakak kelas korban mulanya masuk ke ruang kelas dan meminta Rp 2.000, tapi korban menolak.
Baca Juga: Heboh Siswi SMP Berjilbab Dibully dan Dipukuli 3 Siswa, Para Pelaku Ditangkap Polisi!
“Korban (sempat) menjawab ojo (jangan),”
Tak terima, DF dan TP akhirnya menganiaya korban dengan menendang dan memukul. Teman sekelas korban, UHA yang duduk dibelakang korban juga turut menganiaya hingga korban tak berdaya.
Usai puas menganiaya korban, TP ternyata tetap ingin menguasai uang jajan CA dan mengambil paksa uang senilai Rp 4.000. Pelaku juga mengancam korban agar tak melapor kepada guru.
“Selanjutnya DF dan tersangka lain melakukan kekerasan. Ada yang menggunakan tangan kosong, ada yang pakai gagang sapu dan kaki,” jelas Rizal dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/2).
Baca Juga: Fakta Penculikan Viral Penumpang Grabcar, Ternyata Salah Paham Belaka!
Korban penganiayaan merupakan siswa disabilitas
Aksi penganiayaan ini juga semakin memicu reaksi keras banyak pihak lantaran korban adalah seorang penyandang disabilitas.
Hal ini diketahui setelah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengecek langsung kondisi korban yang tinggal tak jauh dari sekolahnya di SMP Muhammadiyah Butuh, Kabupaten Purworejo.
“Yang menjadi korban perundungan adalah siswi penyandang disabilitas,”
Ganjar pun sudah meminta sejumlah dinas terkait agar bisa membantu mengawal kasus ini dan memberikan bantuan pada korban yang dikabarkan mengalami trauma.
Baca Juga: Tak Digubris Warga Saat Minta Tolong di Pos Polisi, Gadis Asal Sulawesi Tewas Bersimbah Darah
Curhat mendapatkan bullyan
Aksi penganiayaan ini diduga kuat sudah berlangsung cukup lama. Hal ini setelah kerabat korban bernama Nuryani sempat mendapatkan curhatan.
CA mengeluhkan jika badannya terasa sakit karena mendapatkan tendangan dari teman-temannya, curhatan ini pun disampaikan korban sudah sejak 4 bulan yang lalu.
Tapi karena tak memiliki bukti, Nuryani pun tak bisa berbuat banyak untuk menelusuri adanya kekerasan yang menimpa ponakannya.
“Budhe awakku loro kabeh (badanku sakit semua). Aku ditendangi kancane nang sekolahan (aku ditendang teman-teman di sekolah),” ungkap Nuryani menirukan CA.
Saat itu, korban juga mengakui jika teman-temannya di sekolah banyak yang nakal hingga tega melakukan bully pada CA.
Para pelaku akan diikutkan wajib militer
Hukuman para pelaku bullying di SMP Muhammadiyah Butuh juga merupakan salah satu hal yang diperhatikan Ganjar Pranowo.
Pria nomor satu di Jawa Tengah itu menginginkan ketiga pelaku penganiayaan pada CA diberikan hukuman wajib militer.
Hal ini dinilai lebih memberikan efek jera para pelaku dari pada harus memberikan hukuman pidana yang juga bisa berdampak buruk pada pelaku yang masih anak-anak.
“Menurut saya, hal itu (wajib militer) akan lebih mengena daripada mereka dihukum seperti pelaku pidana,”
Ganjar juga mempertimbangkan hukuman sosial bagi para pelaku di sebuah yayasan karena sudah tega menganiaya CA yang merupakan siswi disabilitas.
“Pelaku (juga bisa) diminta menjadi sukarelawan di ayasan atau rumah difabel. Efek jeranya bisa kena, akan tetapi dengan cara yang baik. Mudah-mudahan mereka akan tersentuh,” jelas Ganjar.
Kasus bully yang menimpa seorang siswi di Purworejo usai dipukuli dan dianiaya oleh 3 siswa tengah mendapatkan sorotan tajam usai viral di media sosial.
Sejumlah fakta pun berhasil terungkap dimana korban ternyata merupakan penyandang disabilitas dan para pelaku tega merampas uang jajan korban.
Semoga kasus ini bisa benar-benar diselesaikan sehingga memberikan efek jera ada para pelaku yang sudah begitu keji.