Diklaim Jatuh Dari Pagar Sampai Tengkorak Pecah, Peserta Demo DPR Akbar Alamsyah Meninggal

Polisi Klaim Terjatuh Dari Pagar, Peserta Demo Akbar Alamsyah Meninggal
Peserta demo DPR Akbar Alamsyah meninggal dunia. | nasional.okezone.com

Akbar Alamsyah Peserta demo DPR itu sempat koma usai disebut polisi jatuh dari pagar. Tempurung kepalanya alami luka berat.

Remaja bernama Akbar Alamsyah yang juga menjadi peserta aksi demo DPR pada 25 September 2019 akhirnya meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.

Akbar meninggal setelah mengalami koma akibat luka parah di kepalanya berupa tempurung tengkorak yang hancur. Polisi sendiri sebelumnya menegaskan jika Akbar tidak mengalami kekerasan dan hanya terjatuh dari pagar saat aksi kerusuhan demo terjadi.

Berikut laporannya.

1.

Akbar Alamsyah meninggal setelah alami koma

Polisi Klaim Terjatuh Dari Pagar, Peserta Demo Akbar Alamsyah Meninggal
Sejak ditemukan 28 September 2019, Akbar mengalami koma dan dirawat di ruang ICU, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. | news.detik.com

Dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (10/10), kabar duka meninggalnya Akbar disampaikan langsung oleh ibundanya, Rosminah.

Baca Juga: Pengakuan Ninoy Karundeng Saat Dianiaya dan Diculik: Saya Mau Dieksekusi ala ISIS

Akbar yang berada dalam kondisi koma dan harus menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto akhirnya dinyatakan meninggal setelah mengalami luka parah di bagian kepala.

“Anak saya meninggal, Mas,” ujar Rosminah.

Saat itu beberapa kerabat Akbar yang berada di RSPAD juga nampak begitu terpukul, salah satunya yang terlihat adalah kakak kandung Akbar, Fitri yang menangis usai adiknya meninggal dunia.

Baca Juga: Jokowi Masuk Urutan ke-13 Tokoh Muslim Berpengaruh Dunia, Patahkan Tudingan anti-Islam?

2.

Akbar sempat dinyatakan hilang dan ditemukan dalam keadaan kritis

Polisi Klaim Terjatuh Dari Pagar, Peserta Demo Akbar Alamsyah Meninggal
Akbar sempat dinyatakan saat kerusuhan demo DPR pecah pada tanggal 25 September 2019. | www.idntimes.com

Kepergian Akbar Alamsyah sebenarnya meninggalkan sejumlah misteri. Hal ini tidak lepas dari peristiwa ditemukannya Akbar yang berada dalam kondisi kritis usai dinyatakan hilang sejak tanggal 25 September 2019.

Pengacara dari LBH Jakarta, Nelson Simamora sempat mengungkapkan kondisi Akbar saat ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan karena tempurung kepalanya hancur.

“Dia hilang tanggal 25 (September) dan baru ditemukan 28. Benar (kondisinya) koma. Sama seperti Faisal, mahasiswa Al-Azhar (yang jadi korban kerusuhan). Tempurung kepala pecah,” jelas Nelson.

Baca Juga: Oknum Polisi Diduga Terlibat Grup WhatsApp Pelajar STM, Begini Penjelasan Polri!

Kondisi ini sempat membuat adanya dugaan kekerasan yang dialami oleh Akbar saat mengikuti aksi demo di DPR.

3.

Polisi sebut luka parah Akbar akibat terjatuh dari pagar

Polisi Klaim Terjatuh Dari Pagar, Peserta Demo Akbar Alamsyah Meninggal
Peserta demo DPR berhampuran membubarkan diri usai ditembak gas air mata, 24 September 2019. | www.tribunnews.com

Polisi sendiri memberikan penjelasan setelah melakukan penyelidikan terkait penyebab luka berat yang dialami Akbar Alamsyah.

Mereka mengklaim jika Akbar mengalami luka berat di kepala setelah terjatuh dari pagar saat menghindari kerusuhan.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kabag Penerangan umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra.

“Bahwa saat yang bersangkutan (Akbar) sedang berupaya untuk menghindari aksi kerusuhan itu melompati pagar di depan gedung DPR,”

“Kita sudah temukan saksi bahwa yang bersangkutan jatuh pada saat melompati pagar tersebut,” beber Asep dikutip dari Tirto.id, Selasa (8/10).

Artikel Lainnya

Kabar meninggalnya Akbar Alamsyah jelas menjadi luka mendalam bagi seluruh pihak. Hal ini tidak lepas dari kondisi mengenaskan Akbar yang ditemukan dalam kondisi tempurung kepala pecah dan kondisinya kritis.

Dugaan adanya kekerasan pun dibantah. Pihak kepolisian mengklaim jika Akbar mengalami luka parah setelah terjatuh dari pagar saat kerusuhan demo DPR terjadi.

Semoga kematian Akbar benar-benar bisa diungkap secara terang benderang sehingga tak menyisakan misteri yang tentunya bisa menciderai demokrasi Indonesia.

Tags :