Dianggap Tidak Setia, Selir Raja Thailand Dicopot dari Gelar Kehormatan
03 November 2019 by LukyaniRaja Thailand Maha Vajiralongkorn mencopot semua gelar kehormatan selirnya
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn mencopot semua gelar kehormatan selirnya, Sineenat Wongvajirapakdi, karena dianggap 'berkelakuan buruk dan tidak setia kepada raja'. Pengumuman resmi dari pihak Kerajaan Thailand mengumumkan, Sineenat Wongvajirapakdi telah 'ambisius' dan berusaha 'memposisikan dirinya setara dengan ratu' sebagaimana dikutip dari BBC.
Dianggap tidak sopan
"Perilaku permaisuri dianggap tidak sopan," lanjut pernyataan dari pengumuman resmi pihak Kerajaan Thailand.
Sineenat Wongvajirapakdi (nama kehormatan) diangkat menjadi "selir dan permaisuri terhormat kerajaan" pada Juli 2019. Dua bulan setelah Raja Thailand Vajiralongkorn menikahi Ratu Suthida, istri sahnya yang keempat.
Perempuan bernama asli Niramon Ounprom itu adalah seorang mayor jenderal dan pilot terlatih, perawat, sekaligus pengawal. Ia adalah orang pertama yang dianugerahi gelar Royal Noble Consort atau "selir terhormat kerajaan" dalam hampir satu abad.
Baca Juga: Pelaku Kasus Prostitusi Artis Ditampilkan ke Publik, Begini Pengakuan Mencengangkan PA!
Pengumuman bahwa Sineenat telah dicopot dari gelarnya diterbitkan di Royal Gazette. Hal ini menjadi lengsernya Sineenat dari posisi "terhormat" permaisuri kerajaan, yang selama beberapa tahun sering terlihat di sisi Raja Thailand Maha Vajiralongkorn.
Bahkan setelah pernikahan raja dengan Ratu Suthida, Sineenat adalah tamu tetap di acara-acara Kerajaan Thailand.
Dianggap Tidak Bersyukur atas Gelar Kerajaan
Pernyataan yang dirilis oleh pihak Kerajaan Thailand pada Senin, 21 Oktober 2019, mengatakan bahwa Sineenat telah "menunjukkan perlawanan dan tekanan dengan segala cara untuk menghentikan penunjukan Ratu" menjelang penobatan pada bulan Mei 2019.
Baca Juga: Moral Hancur! Ibu Kepala Sekolah SMA Ketangkap Basah Mesum di Hotel Bareng Wakilnya!
"Raja memberinya posisi permaisuri, dengan harapan meringankan tekanan dan masalah yang dapat memengaruhi monarki," kata pernyataan tersebut.
Ia juga menuduh permaisuri melakukan "perlawanan terhadap raja dan ratu" dan menyalahgunakan kekuasaannya untuk memberi perintah atas nama raja. Raja, dalam pernyataan itu, menyatakan bahwa Sineenat "tidak bersyukur atas gelar yang diberikan kepadanya, dan dia juga tidak berperilaku sesuai dengan statusnya".
"Beliau (Raja Vajiralongkorn) memerintahkannya (Sineenat) melepaskan semua gelar kerajaan, dekorasi, status dalam penjaga kerajaan dan pangkat militernya.
Baca Juga: Menag, Cadar Bakal Dilarang, Muhammadiyah: Tidak Bertentangan Dengan Islam!
Rahasia Kerajaan
Adapun Raja Vajiralongkorn memiliki empat istri, yakni Putri Soamsawali dari tahun 1977 hingga 1993; Yuvadhida Polpraserth dari 1994 hingga 1996; Srirasmi Suwadee antara tahun 2001 dan 2014; dan Ratu Suthida yang baru dinikahinya tahun ini.
Latar belakang dari pengangkatan Sineenat sebagai permaisuri tidak akan pernah dipublikasikan, mengingat kerahasiaan yang menyelubungi urusan istana di Thailand. Hukum lese-majeste negara melarang penghinaan terhadap monarki dan termasuk memiliki implikasi hukum paling keras di dunia.
Pencopotan gelar kehormatan Sineenat mengingatkan pada kasus dua mantan istri Raja. Pada tahun 1996, ia mencela istri keduanya, yang melarikan diri ke Amerika Serikat, dan menolak untuk mengakui empat putra yang ia miliki.
Pada 2014, istri ketiganya, Srirasmi Suwadee, sama-sama dicopot dari semua gelarnya dan dibuang dari kasta monarki. Putranya yang berusia 14 tahun telah dibesarkan oleh Raja Vajiralongkorn di Jerman dan Swiss.
Raja pun kini memakai kekuatan kerajaan dengan cara yang berbeda dari para pendahulunya. Awal bulan ini, dua unit pasukan tentara paling penting di ibu kota Bangkok ditempatkan langsung di bawah komando Raja