Di Depan Jemaah, Menag Haruskan Ada Doa Bahasa Indonesia Saat Khotbah Jum'at

Menag Haruskan Doa Bahasa Indonesia Dalam Khotbah Jumat
Menteri Agama Fachrul Razi saat menjadi khatib Jum'at di Masjid Istiqlal, Jum'at (1/11). | www.liputan6.com

Menag minta agar penceramah memberikan doa berbahasa Indonesia dalam khotbah Jum’at.

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi meminta agar para khatib menyisipkan doa berbahasa Indonesia saat melakukan khotbah sholat Jum’at.

Hal ini dilontarkan oleh Fachrul saat dirinya menjadi khatib di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jum’at (1/11/2019) kemarin.

Lantas apa niat Menag meminta ada sisipan doa berbahasa Indonesia dalam khotbah Jum’at? Berikut laporannya.

1.

Menag haruskan doa berbahasa Indonesia

Menag Haruskan Doa Bahasa Indonesia Dalam Khotbah Jumat
Dalam ceramahnya, Menag Fachrul Razi meminta agar para khatib menyisipkan doa berbahasa Indonesia saat khotbah. | www.liputan6.com

Dilansir dari Liputan6.com, Jum’at (1/11), Menag Razi meminta agar para khatib mulai sekarang harus menyisipkan doa berbahasa Indonesia dalam ceramahnya.

Baca Juga: Makin Panas! Sri Mulyani Bakal Turun Tangan Urus Anggaran "Aneh" DKI Jakarta!

Menag Razi pun sempat menerapkan idenya ini saat menjadi khatib Sholat Jum’at di Masjid Istiqlal.

“Harus ada (doa dalam bahasa Indonesianya),” seru Menag Razi.

Dia lantas menjelaskan jika semua khatib menggunakan bahasa Arab maka ada sejumlah jemaah yang nantinya tidak akan paham. Terutama terkait seruan tentang Islam yang damai.

“Kadang kalau semua bahasa Arab, misalnya mengajak kita untuk melakukan Islam yang damai disampaikan bahasa Arab, belum tentu orang paham. Jadi kita gabung (Arab dan Indonesia),”

Baca Juga: Dulu Berseteru, Hubungan PBNU dan FPI Kini Makin Mesra. Ikut Berjuang Pulangkan Habib Rizieq?

Ucapan Menag Razi ini lantas dilanjutkan dengan materi khotbah yang memang membahas tentang manusia yang beragam dan juga pentingnya toleransi.

2.

Menag tekankan persatuan dan kesatuaan dalam khotbah

Menag Haruskan Doa Bahasa Indonesia Dalam Khotbah Jumat
Menag berharap dengan doa berbahasa Indonesia, semua jemaah menjadi lebih paham bahwa Islam itu damai. | www.tribunnews.com

Menag Razi juga mengutip potongan surah Al-Hujurat dalam khotbah Jum’at-nya. Hal ini tidak lepas dari isi surah Al-Hujarah yang menceritakan tentang perbedaan makhluk di muka bumi.

“Pertanyaannya adalah kenapa Tuhan menciptakan bangsa dan manusia yang berbeda-beda. Jawaban utama di ayat (surah Al-Hujarah) ini adalah supaya saling mengenal satu sama lain. Dengan saling mengenal itu, kita dapat belajar dengan baik dari satu dengan yang lain,” jelasnya.

Menurutnya, dalam surat tersebut, Allah SWT menghendaki agar seluruh umat manusia bersatu dalam keberagaman dan bukan malah bercerai berai.

Baca Juga: Gempar Akun Medsos Wamenag Sebar Konten Mesum, Zainut Lapor Polisi!

“Ini letaknya ibadah, inilah letaknya toleransi, di sini letaknya kemudian tentang kasih sayang, hubungan silaturahmi antara satu dan yang lainnya,”

Ceramah dari Menag Razi ini lantas ditutup dengan sejumlah doa yang menggunakan bahasa Arab dan bahasa Indonesia yang khidmat dilaksanakan oleh seluruh jemaah Sholat Jum’at.

Artikel Lainnya

Menag Fachrul Razi memang sedang menjadi sorotan hangat publik usai mengeluarkan sejumlah pernyataan kontroversi terkait celana cingkrang hingga cadar.

Kini, dirinya juga meminta agar adanya kombinasi penggunaan doa berbahasa Indonesia yang dilakukan oleh para khatib saat melaksanakan khotbah Jum’at.

Semoga terobosan-terobosan Menag Razi ini benar-benar bisa menguatkan tali silaturahmi keumatan yang akhir-akhirn ini banyak diterpa isu SARA yang sangat membahayakan bangsa dan negara.

Tags :