Dari Kuala Cebong Hingga Plongokarta, ini Usulan Nama Dari Netizen Untuk Ibu Kota Baru, Cocok yang Mana?

ilustrasi
ilustrasi | google.com

Kira-kira cocok yang mana?

Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan ibu kota tentu tidak mudah, setelah melewati berbagai macam kendala, entah di lapangan hingga berbagai kepentingan kiri-kanan dalam beberapa bulan kebelakang, akhirnya pada Senin, (26/8/2019) Jokowi dengan segenap jajarannya mengumumkan keputusan final pemindahan ibu kota yakni disebagian wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

Mendengar pengumuman tersebut, bukan netizen namanya bila tidak pro dan kontra terkait keputusan mantan Wali Kota Solo tersebut.

Dilansir dari kompas.com, Rabu (28/8/19), netizen di Twitter pun akhirnya memberikan komentar terkait pemindahan ibu kota tersebut, mulai dari kritikan hingga mengusulkan sebuah nama untuk ibu kota tersebut, berikut beberapa komentar netizen dilansir dari akun Twitter @Enggalpm.

Baca juga : Desain Bentuk Ibu Kota Baru Pengganti Jakarta Berbentuk Segitiga dan Lebih Luas dari DKI Jakarta!

@joeutama Dongograd.... Biar pas dan ada nuansa eropah Timur... Wakakaka

Semoga mereka mempertimbangkan, ujar salah seorang netizen yang memberikan komentar terkait pemindahan ibu kota yang dikabarkan menelan ratusan triliun rupiah tersebut.

Mandalanusa, yang memiliki arti pusat kepulauan, merupakan satu usulan nama lain untuk calon ibu kota menurut akun Twitter bernama @IDThalamus.

Usulan @ID Thalamus itu bukan serampangan, sebab jika ditilik dari data yang ada, Indonesia memang negara kepulauan yang memiliki kurang lebih 17 ribub pulau yang membentang di area seluas lebih dari 5.000 km persegi.

Berikutnya ada yang mengusulkan nama Sri Mahendrakerta yang merupakan bahasa Sanskerta berarti kota yang diberkati Tuhan untuk membawa kebijaksanaan, keadilan, dan menciptakan kemakmuran—disarankan warganet Twitter @AnugrahArfaS6.

Di jejaring sosial Facebook sendiri, ada pula netizen yang mengusulkan nama Kartanegara yang merujuk pada kerajaan Hindu abad ke-4.

Baca juga : Percepat Pindah Ibu Kota, Jokowi: Bila Dibiarkan, Ketimpangan Makin Parah!

Seperti yang banyak tersiar di berbagai media, keputusan Jokowi memindahkan ibu kota adalah karena DKI Jakarta terlalu berat jika menanggung sebagai pusat pemerintahan dan pusat bisnis, ditambah lagi pulau Jawa sangat padat, hampir separuh penduduk di Indonesia ada di pulau Jawa.

Ditempat terpisah, menurut salah seorang pengamat, Kunto Adi Wibowo, dari lembaga survei Kedai Kopi mengharapkan nantinya ibu kota baru tetap mencerminkan budaya Kalimantan secara umum dan Kalimantan Timur secara khusus, karena pemerintah sudah berusaha tidak Jawa-sentris. Kunto juga mengingatkan nama ibu kota baru nanti jangan sampai menyisipkan Jokowi di dalamnya.

Artikel Lainnya

Karena sejarah akan mengingatnya sebagai presiden yang memindahkan ibu kota. Itu sudah cukup menjadi warisan yang dipunyainya, kata Kunto.

Jakarta sendiri baru dipakai setelah Proklamasi dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, dalam bahasa Sanskerta, Jakarta berarti, memperoleh kemenangan.

Tags :