Bisa Bikin Buta, Ini Dampak Terkena Gas Air Mata dan Cara Mengatasinya!

Ilustrasi: Massa aksi demonstrasi terkena gas air mata. | matadornetwork.com

Ini dampak terkena gas air mata dan cara mengatasinya dengan cepat dan mudah

Aksi unjuk rasa mahasiswa di sejumlah wilayah Indonesia sedang memanas. Polisi sampai harus menggunakan tembakan gas air mata untuk meredam konsentrasi massa. Sayangnya, dampak terkena gas air mata ini tak hanya dirasakan oleh peserta aksi demo tapi juga warga sekitar yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Hal ini kadang membuat orang-orang menjadi panik karena mata tiba-tiba berubah menjadi begitu pedih. Supaya kamu tidak merasakan dampak terkena gas air mata dan bisa cepat mengatasinya, coba simak tips menghalau efek gas air mata berikut ini.

Kenali dampak terkena gas air mata bagi kesehatan tubuh

Bagi para peserta aksi demo, gas air mata menyebabkan sering membuat mata menjadi perih bahkan sakit seperti terbakar. Hal ini tidak lepas dari kandungan gas air mata yang memang dibuat untuk menjadi senjata perlindungan dan anti huru-hara.

Apa fungsi dan kandungan gas air mata?

Mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa ditembak dengan gas air mata di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9). | www.jawapos.com

Gas air mata merupakan salah satu alat yang kerap dipakai pihak kepolisian untuk mengurangi konsentrasi massa saat aksi demonstrasi. Efek gas air mata pun cukup terbilang ampuh dalam mengatasi aksi unjuk rasa yang sudah terlanjur ricuh.

Ada beberapa jenis gas air mata yang sering digunakan oleh aparat kepolisian untuk menghadapi kerusuhan dan aksi ujuk rasa, antara lain gas air mata berjenis CS atau Chlorobenzylidenemalonitrile dan CN atau Chloroacetophenone.

Baca Juga: Tuntut Demokrasi, Aktivis Hong Kong Minta Bantuan Taiwan

Dua jenis gas air mata itu memiliki kandungan kimia yang cukup kompleks. Dalam satu kaleng peluru gas air mata, terdapat zat seperti arang, potasium nitrat, silikon, sukrosa, potasium klorat, magnesium karbonat, dan O-Chlorobenzalmalononitrile.

Sedangkan, semprotan merica juga bisa dikategorikan sebagai gas air mata. Berbeda dengan dua gas air mata sebelumnya yang hanya bisa digunakan aparat kepolisian, semprotan merica kerap digunakan untuk menjadi senjata perlindungan yang diperjualbelikan secara umum di masyarakat.

Kandungan semprotan merica sebenarnya tidak berbeda jauh dengan gas air mata meskipun memiliki efek gas air mata yang jauh lebih ringan. Dampak terkena semprotan merica pun kadang hanya berupa perih dalam beberapa detik saja.

Baca Juga: Ratusan Anak STM Turun ke Jalan Tolak RUU KPK! Maaf Baru Dateng Kak, Tadi Ujian!

Begini efek gas air mata bagi tubuh

Dampak gas air mata | www.pbs.org

Banyaknya kandungan kimia yang ada dalam gas air mata menyebabkan sejumlah peradangan yang bisa terjadi pada tubuh kita. Beberapa bagian tubuh yang paling kentara merasakan efek gas air mata adalah selaput lendir mata, hidung, mulut hingga paru-paru.

Menurut penelitian, gas air mata sejatinya dibuat dengan efek yang sangat ringan dan tidak berpotensi menyebabkan kematian. Namun, dampak terkena gas air mata cukup membuat mata kita menjadi berasa seperti terbakar dan merasakan perih yang teramat sangat.

Efek gas air mata ini sering muncul setelah 30 detik terhirup dari hidung. Mata akan tiba-tiba berair dan muncul sensasi terbakar, dan penglihatan mulai kabur. Namun, efek ini akan mereda dengan sendirinya setelah 10 sampai 20 menit.

Baca Juga: Diduga Jadi Korban Kekerasan Demo DPR, Mahasiswa Al-Azhar Alami Pendarahan Otak!

Ketika gas air mata menyebabkan sesak napas, maka ini menandakan tubuh kita sudah terlalu banyak terkontaminasi dengan gas air mata. Bukan tidak mungkin jika nantinya dada mulai terasa nyeri dan bisa menyebabkan hilangnya kesadaran serta pingsan.

Menghirup gas air mata terlalu lama tanpa menggunakan pelindung seperti kacamata dan masker bisa mengakibatkan efek samping yang buruk bagi kesehatan. Beberapa di antaranya bisa menyebabkan, iritasi kulit, disorientasi, muntah, diare, hingga resiko kebutaan permanen.

Namun, kebutaan akibat gas air mata hanya bisa terjadi ketika mata mengalami kontak langsung dengan selongsong peluru gas air mata dan menyebabkan tingkat kontaminasi yang tinggi di sekitar wajah.

Baca Juga: Aksi Demo di DPRD Sumbar, Massa Rusak Fasilitas Hingga Turunkan Foto Jokowi!

Bahaya terpapar gas air mata kadaluarsa

Efek gas air mata | www.inquirer.com

Dalam peristiwa aksi demo DPR RI tanggal 23-24 September 2019 lalu, ramai diperbincangkan adanya tembakan gas air mata kadaluarsa. Padahal penggunaan gas air mata kadaluarsa bisa memberikan dampak yang lebih berbahaya.

Hasil penelitian dari Monica Krauter, seorang ahli kimia dari Simon Bolivar University Venezuela menjelaskan jika gas air mata kadaluarsa bisa meningkatkan resiko kerusakan bagi siapa saja yang menghirupnya.

Hal ini tidak lepas dari kandungan gas air mata yang yang mengalami oksidasi dan berubah menjadi sianida, fosgen, dan nitrogen yang dikenal sebagai gas berbahaya untuk dihirup. Sekedar informasi, gas seperti fosgen merupakan salah satu gas paling mematikan karena tidak berbau dan mudah menyebar.

Baca Juga: Ribuan Mahasiswa Turun ke Jalan Ramaikan #GejayanMemanggil, Suasananya Bikin Merinding!

Bukan tidak mungkin, dampak terkena gas air mata kadaluarsa bisa membuat orang yang menghirupnya mengalami keracunan yang sangat berpotensi merusak paru-paru. Efek gas air mata kadaluarsa ini pun tengah menjadi perbincangan hangat dan dalam sorotan lembaga masyarakat pemerhati aksi demo.

Cara cepat atasi dampak terkena gas air mata

Gas air mata Hong Kong | abcnews.go.com

Ada beberapa tips pertolongan awal untuk mengurangi dampak terkena gas air mata pada tubuh supaya tak memberikan efek jangka panjang yang jelas membahayakan.

Pertama, ketika kamu berada dekat dengan lokasi yang sedang dipenuhi dengan asap gas air mata maka kamu harus cepat-cepat keluar dari area tersebut. Hal ini berfungsi mengurangi efek gas air mata yang terhirup masuk ke tubuh.

Jika lokasi yang dipenuhi gas air mata mencakup area yang luas, maka keluarlah dengan posisi menghirup udara yang ada di balik bajumu. Hal ini akan mengurangi efek gas air mata yang menyebabkan mata menjadi perih karena sirkulasi udara di dalam baju lebih bersih.

Baca Juga: Jika Kabut Asap Tak Kunjung Reda, Singapura Akan Tutup Sekolah-Sekolah

Kamu juga harus segera melepas lensa kontak jika sudah terbebas dari area gas air mata. Hal ini sangat efektif mengurangi resiko iritasi mata.

Kedua, ketika gas air mata mengenai langsung tubuhmu maka segeralah lepas pakaian yang sudah terkontaminasi dengan gas air mata tersebut. Tindakan ini akan mengurangi efek gas air mata yang bisa membuat iritasi pada kulit.

Setelah itu, bilaslah kain handuk atau bajumu dengan menggunakan air bersih, perasan lemon, ataupun cuka. Tutuplah hidung dan hirup bandana yang telah diasamkan tersebut. Tindakan sanggup mengurangi efek mata pedas dan perih yang jadi dampak terkena gas air mata.

Baca Juga: Tinjau Lokasi Karhutla, Kapolri Keheranan Karena Hal Ini

Jika kamu ingin masuk dalam zona yang dipenuhi gas air mata, maka sebaiknya persiapkan kacamata dan masker yang tertutup rapat. Langkah ini bisa menjadi cara preventif menghindari dampak terkena gas air mata yang bisa memberikan efek membakar di sekitar mata.

Gas air mata yang menyebabkan mata menjadi perih juga bisa dinetralisir menggunakan susu. Namun, kamu tidak perlu menyiramkannya ke wajah, hanya perlu meminumnya kamu sudah bisa meredakan efek gas air mata yang sangat menyakitkan.

Aksi kerusuhan yang terjadi di Hong Kong juga bisa menjadi salah satu referensi tindakan antisipasi munculnya gas air mata saat aksi demonstrasi sedang berlangsung.

Baca Juga: Soal Karhutla, Malaysia Tawarkan Bantuan untuk Indonesia

Salah satunya menggunakan sarung tangan anti panas dan botol untuk meredam asap yang keluar dari selongsong peluru gas air mata. Masukkan selongsong peluru tersebut sebelum asap mulai menyebar ke dalam botol dan tutup rapat.

Penggunaan raket juga bisa menjadi salah satu alat dalam mengantisipasi gas air mata. Ketika selongsong peluru gas air mata datang, banyak demonstran yang mengembalikan selongsong peluru dengan memukulkannya menggunakan raket kembali ke arah aparat kepolisian.

Mitos pasta gigi redakan dampak terkena gas air mata

Trik atasi gas air mata | slate.com

Sebuah mitos juga terdapat dalam penanganan dampak terkena gas air mata, salah satunya yang paling sering ditemui adalah mengoleskan odol atau pasta gigi di sekitar mata yang dilakukan oleh demonstran.

Hal ini, ternyata secara ilmiah tidak memiliki dampak nyata. Malah pasta gigi bisa membuat efek gas air mata semakin buruk karena mempercepat proses iritasi di sekitar mata.Beberapa ahli kesehatan menilai hal itu mungkin hanya akan meredakan sensasi terbakar secara singkat tapi tidak tepat untuk menghilangkan efek gas air mata dalam jangka panjang.

Kenapa pasta gigi tidak ampuh mengurangi dampak gas air mata? Hal ini dikarenakan zat gas air mata yang masuk melewati hidung dan bukan menyerang langsung mata sehingga mengoleskan pasta gigi menjadi sebuah hal yang sia-sia.

Jadi daripada mengoleskan pasta gigi di sekitar mata lebih baik persiapkan air basah atau handuk ketika kamu berada di lokasi unjuk rasa. Dua hal ini akan sangat bermanfaat menetralkan efek gas air mata yang memedihkan mata.

Pelarangan gas air mata dalam perang

Peluru gas air mata | kabar24.bisnis.com

Sejarah awal penggunaan gas air mata bermula dari ditemukannya zat silyl bromida oleh ilmuwan dari Amerika Serikat pada tahun 1914. Saat itu, para ilmuwan menggunakan zat yang lantas dikenal sebagai gas air mata sebagai alat pengatur kerumunan massa demonstrasi.

Polisi dan beberapa agen internal Amerika Serikat kerap menembakkan gas air mata pada massa demonstrasi yang memprotes kebijakan-kebijakan parlemen kala itu. Hasilnya gas air mata pun dikenal sebagai alat bantu pengendali kerumunan massa yang ampuh.

Penggunaan gas air mata dalam mengatasi aksi huru hara sebenarnya sempat mendapatkan pelarangan dari Konvensi Senjata Kimia pada tahun 1993 di Jenewa. Hal ini menyusul protes dari beberapa negara pada senjata yang dikembangkan secara massal pada tahun 1928 itu.

Dalam konvensi tersebut, negara seperti Perancis dan Jerman dengan tegas menolak penggunaan gas air mata dalam perang karena dinilai sebagai senjata kimia berbahaya. Meskipun begitu, gas air mata ternyata tetap diperbolehkan untuk mengatasi kerusuhan dalam negeri dan tidak diprotes oleh negara manapun.

Artikel Lainnya

Meningkatnya intensitas unjuk rasa di beberapa wilayah Indonesia memang harus menjadi perhatian bersama, terlebih dengan masih seringnya pihak kepolisian menggunakan gas air mata sebagai langkah pembubaran konsentrasi massa.

Dampak terkena gas air mata yang bisa membuat mata begitu perih hingga tak bisa melihat jelas akan sangat berbahaya. Untuk itu, cobalah ikuti tips di atas agar bisa mengantisipasi dan mengatasi efek gas air mata yang berbahaya.

Jangan lupa selalu membawa air mineral di manapun kamu berada. Hal ini begitu bermanfaat ketika kamu berada di lokasi yang mendapatkan dampak terkena gas air mata secara langsung. Air mineral bisa membantumu untuk memberikan pertolongan pertama pada korban tembakan gas air mata saat demonstrasi tengah terjadi.

Namun jika kamu tetap merasakan efek gas air mata setelah melakukan upaya tindakan mengobati dan meredakan di atas, maka segeralah datang ke tim medis untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat.

Tags :