Anies Diduga Manipulasi Izin Soal Formula E, Ketua DPRD DKI: Ini Pembohongan Publik!

Anies Dituding Manipulasi Soal Izin Formula E di Monas
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan | www.cnbcindonesia.com

Gelaran Formula E makin bermasalah, kini Anies disebut bohong usai ada dugaan manipulasi izin Monas. Ruwet abis!

Polemik izin ajang balapan Formula E yang diinisiasi oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kawasan Monumen Nasional (Monas) menggelinding makin liar.

Hal ini setelah Anies dituding telah melakukan pembohongan publik lantaran adanya dugaan memanipulasi izin rekomendasi dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta terkait penggunaan kawasan Monas.

Lalu, akankah balapan Formula E ini tetap diadakan atau dihentikan ya?

1.

Anies dituding manipulasi rekomendasi TACB

Anies Dituding Manipulasi Soal Izin Formula E di Monas
Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi menunjukkan kejanggalan soal rekomendasi TACB saat datangi Kantor Sekertaris Negara, Kamis (13/2). | nasional.kompas.com

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (13/2), Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menuding Gubernur Anies telah melakukan manipulasi terkait persiapan gelaran balapan Formula E di Monas.

Hal ini setelah adanya pernyataan dari TACB DKI Jakarta yang tak pernah memberikan rekomendasi apapun kepada pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait dibolehkannya kawasan Monas jadi lokasi balapan.

Baca Juga: Jokowi Ingin Bangun Terowongan 'Silaturahmi' Istiqlal - Katedral, Kalau Lewat Auto Toleransi?

“Kami sebagai ketua dewan, melihat ada manipulasi lagi, bahwa seakan-akan kepala cagar budaya ini mengiyakan (Monas sebagai lokasi Formula E), padahal belum dikonfirmasi,”

Pria yang kerap disapa Pras itu juga mengaku kecewa dengan langkah Pemprov DKI Jakarta yang terlihat memaksakan gelaran balapan ini di Monas.

“Saya sebagai pimpinan daerah, DPRD, saya kecewa dan ini adalah pembohongan publik,” ucapnya di Kantor Sekretariat Negara, Kamis (13/2).

Baca Juga: Kerusuhan Pecah Saat Kongres PAN di Kendari. Saling Adu Lempar, Kursi Beterbangan!

2.

Pemprov DKI sempat klaim miliki rekomendasi menggunakan Monas

Anies Dituding Manipulasi Soal Izin Formula E di Monas
Anies saat mencoba mobil listrik saat mengikuti konvoi Jakarta E-Prix 2020. | kalbar.antaranews.com

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta dikabarkan boleh menggunakan kawasan Monas setelah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno selaku Ketua Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka merevisi keputusan soal perizinan pada Selasa (11/2).

Perubahan keputusan ini didasari adanya klaim dari Anies yang sudah mengantongi rekomendasi TACB yang terdapat dalam surat nomor 61/-1.857.23 yang dikirimkan pada Mensesneg.

Namun, tak lama kemudian ketua TACB DKI Jakarta Mundardjito mengungkapka tak pernah ada komunikasi dari Pemprov DKI terkait rekomendasi penggunaan Monas.

Baca Juga: Kebijakan Pejabat Muslim Jadi Plt Dirjen Katolik Disorot, Kemenag: Maaf Khilaf

“Saya enggak tahu, kami engga (pernah) bikin (rekomendasi), saya ketuanya kan,” ucap Mundardjito.

Dinas Kebudayaan sebagai pihak yang diberi tanggungjawab oleh Anies untuk menyelesaikan masalah rekomendasi ini pun angkat bicara.

Mereka mengaku jika persoalan rekomendasi penggunaan Monas untuk balapan Formula E bukan ranah TACB melainkan Tim Sidang Pemugaran (TSP).

Kepala Dinas Kebudayaan Iwan Herry pun menyebutkan jika selama ini komunikasi sudah dilakukan dengan TSP dan bukan TACB.

“Pak Mundarjito itu memang tidak berwenang mengeluarkan rekomendasi. Yang berwenang itu TSP,” tegasnya.

Artikel Lainnya

Polemik penggunaan Monas sebagai lokasi balapan Formula E memang menuai banyak pro dan kontra. Terlebih karena Monas sekarang ini juga masih dalam tahap revitaslisasi.

Mensesneg pun sempat menolak permohonan Pemprov DKI tersebut, tapi hal itu direvisi setelah Pemprov DKI mengklaim mendapatkan izin penggunaan lokasi cagar budaya.

Sayangnya klaim tersebut kembali dibantah dan kini semakin membuat liar wacana balapan ini. Semoga apapun keputusannya nanti, semua tetap bisa berjalan lancar sehingga tak mencoreng nama baik Indonesia di mata dunia.

Tags :