Tanda dan Gejala Menopause yang Patut Dipahami oleh Semua Wanita
01 Januari 2020 by FR LalunaBingung mengenalinya? Simak penjelasan gejala menopause berikut!
Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami pada wanita. Berakhirnya siklus datang bulan tersebut pada umumnya terjadi ketika wanita memasuki usia 45 sampai 55 tahun.
Seorang wanita bisa dibilang memasuki masa menopause apabila sudah tidak mengalami menstruasi lagi setidaknya dalam rentang waktu 12 bulan. Itu artinya, wanita yang sudah menopause tidak akan bisa hamil lagi. Namun sebelum masa itu tiba, tentu ada gejala menopause yang dirasa.
Penyebab dan gejala menopause
Bukan hanya berhenti datang bulan, ada pula perubahan lain yang terjadi di tubuh wanita yang mulai memasuki masa menopause. Perubahan tersebut di antaranya ada pada bagian fisiknya yang berubah, hasrat seksual, kesuburan, dan kondisi psikologisnya.
Hal yang terjadi saat wanita mengalami menopause
Perubahan pada wanita yang masuk usia menopause bisa terjadi secara bertahap maupun tiba-tiba. Adapun masa terjadinya gejala-gejala menopause dinamakan dengan masa perimenopause.
Masa ini bisa berlangsung selama beberapa tahun sebelum menopause terjadi. Biasanya, wanita yang memasuki masa perimenopause dimulai sejak usia 40 tahun atau lebih awal.
Untuk bisa mendiagnosa seseorang memasuki usia menopause atau tidak, kamu harus memeriksakannya ke dokter. Dalam pemeriksaan tersebut, jika dokter mencurigai ada penyebab lain dari menopause, akan dilakukan tindakan sebagai di bawah ini.
1. Pemeriksaan FSH dan hormon estrogen
Pemeriksaan FSH atau follicle-stimulating hormone perlu dilakukan oleh dokter. Hal itu dikarenakan menopause ditunjukkan ketika kadar FSH meningkat, namun kadar estrogen malah rendah.
2. Pemeriksaan TSH dan hormon tiroid
Pemeriksaan kedua adalah TSH atau thyroid-stimulating hormone atau pemeriksaan kadar hormon. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan jika penderita tidak mengalami hipotiroidisme atau penurunan hormon tiroid yang gejalanya sama seperti menopause.
Baca juga: Aplikasi Konsultasi Medis Terbaik dan Gratis di Android
Penyebab menopause
Menopause adalah proses alamiah yang terjadi seiring pertambahan usia wanita yang menjadi semakin tua. Karena bertambahnya usia, indung telur juga jadi semakin sedikit dalam memproduksi hormon kewanitaan. Sebagai akibatnya, indung telur tidak bisa melepaskan sel telur lagi yang membuat wanita berhenti menstruasi.
Walaupun sebelumnya dikatakan jika wanita umumnya memasuki menopause pada usia 45 tahunan, ada juga wanita yang mengalami usia menopause dini di usia 40 tahun. Menopause dini itu terjadi karena beberapa sebab, seperti yang dijelaskan di bawah ini.
1. Histerektomi
Histerektomi merupakan operasi pengangkatan rahim. Masa menopause bisa langsung terjadi setelah histerektomi jika indung telur diangkat. Ketika seseorang melakukan histerektomi, ia memang tidak langsung mengalami menopause. Akan tetapi, wanita tersebut biasanya lebih cenderung mengalami menopause awal.
2. Primary ovarian insufficiency
Primary ovarian insufficiency adalah sebuah kondisi kelainan genetik atau penyakit autoimun. Kelainan tersebut bisa membuat indung telur berhenti berfungsi.
3. Pengobatan kanker
Selain histerektomi dan primary ovarian insufficiency, wanita yang mengalami kemoterapi atau radioterapi untuk mengatasi kanker rahim juga bisa merusak indung telur. Ketika indung telur mulai rusak, menopause dini bisa terjadi sewaktu-waktu.
Baca juga: Pola dan Jam Tidur yang Baik untuk Kesehatan dan Kecantikan
Gejala menopause
Proses menopause terjadi dalam tiga tahapan yakni sebelum, saat terjadi, dan sesudah. Berikut ciri ciri menopause yang timbul dari ketiga tahapan tersebut.
1. Perimenopause
Perimenopause terjadi beberapa tahun sebelum menopause benar-benar terjadi. Masa ini adalah masa di mana produksi hormon estrogen oleh indung telur sudah mulai berkurang. Hormon estrogen bisa pula berkurang secara derastis.
Pada masa perimenopause, wanita akan menunjukkan beberapa tanda tanda menopause yang muncul. Gejala itu berlangsung selama beberapa bulan hingga beberapa tahun sebelum menstruasi berhenti.
Rentang waktu hingga keparahan gejala saat masa perimenopause bisa berbeda-beda pada tiap individu. Biasanya 1 hingga 2 tahun sebelum menopause terjadi. Setidaknya, mereka akan mengalami ciri-ciri seperti di bawah ini:
- Perubahan siklus menstruasi
Orang yang masuk perimenopause akan mengalami tanda tanda menopause berupa perubahan siklus menstruasi. Siklus tersebut berubah seperti yang sebelumnya teratur menjadi tidak teratur. Terkadang wanita juga mengalami terlambat datang bulan selama 2 sampai 3 minggu.
Sebaliknya, di beberapa kasus wanita malah bisa mengalami datang bulan lebih awal atau oligomenorea. Selain itu, banyaknya darah yang keluar bisa menjadi pertanda menopause.
Bisa jadi, orang yang ada di fase perimenopause akan mengalami keluar banyak darah atau malah lebih sedikit. Semuanya bergantung pada tiap orangnya.
Baca juga: Manfaat Buah Bit, Umbi Unggul untuk Bantu Jaga Kesehatan
- Perubahan di organ intim
Setelah mengetahui perubahan siklus menstruasi dan perubahan fisik pada wanita menjelang menopause, masih ada gejala menopause pada wanita berupa perubahan di organ intim.
Gejala menopause pada wanita dari segi seksual tersebut bisa dilihat dari vaginanya yang menjadi kering. Mereka juga cenderung mengalami penurunan gairah seksual atau libido dari sebelumnya. Karena di periode perimenopause produksi hormon estrogen wanita rendah, tingkat kesuburan juga jadi menurun.
2. Menopause
Masa menopause terjadi saat wanita benar-benar tidak mengalami periode menstruasi lagi selama 1 tahun lamanya. Di masa ini, indung telur sudah benar-benar tidak bisa melepas sel telur. Hormon estrogen dan progesteron juga sudah berhenti diproduksi secara total. Pada masa tersebut, gejala menopause pada wanita tersebut adalah:
- Perubahan fisik
Bukan sekadar perubahan jadwal menstruasi yang membuat wanita bisa disebut memasuki masa perimenopause, perubahan fisik juga pasti ada. Gejala menopause pada wanita tersebut adalah mereka jadi lebih mudah merasa gerah atau kepanasan.
Kondisi mudah gerah pada masa menopause adalah dinamakan dengan hot flashes. Para wanita bahkan bisa mudah berkeringat di malam hari. Wanita akan mengalami panas di bagian tubuh atas secara tiba-tiba.
Adapun bagian tubuh yang terasa panas adalah di bagian wajah, dada, dan leher. Terkadang, bisa juga menyebar ke area lengan dan punggung. Bagian yang panas itu biasanya akan terlihat memerah.
Ciri ciri lain dari menopause adalah wanita yang masuk masa perimenopause kerap merasa pusing dan jantung berdebar. Denyut jantung itu bisa jadi lebih cepat atau tidak teratur.
Baca juga: Manfaat Buah dan Air Nanas yang Baik Bagi Tubuh
- Perubahan psikologis
Ciri ciri menopause yang terakhir bisa dilihat dari segi psikologis wanita. Gejala tersebut di antaranya adalah wanita jadi lebih moody atau mengalami perubahan suasana hati yang cenderung terus menerus.
Wanita bisa pula mengalami sulit tidur. Bahkan di beberapa kasus, tanda tanda menopause dari segi psikologis adalah ada wanita yang sampai mengalami depresi dengan tingkatan yang berbeda-beda.
3. Postmenopause
Postmenopause terjadi satu tahun setelah wanita benar-benar mengalami menopause. Di masa-masa ini, gejala menopause yang ada di fase sebelumnya akan menghilang perlahan-lahan. Akan tetapi, risiko kesehatan yang berhubungan dengan hormon estrogen justru meningkat. Berikut beberapa ciri ciri menopause di fase ketiga.
Baca juga: Manfaat Rumput Laut untuk Kecantikan dan Kesehatan
- Perubahan fisik
Seseorang yang memasuki masa menopause biasanya lebih sering mengalami kerontokan rambut dan tulang keropos. Kulit mereka juga cenderung lebih kering dari sebelumnya. Tanda-tanda menopause selanjutnya adalah payudara bisa menjadi lebih kendur, namun berat badan mereka malah bertambah.
Ada juga yang mengalami gejala menopause berupa perubahan gigi dan gusi di mana risiko kehilangan gigi atau mengalami penyakit gusi akan meningkat. Wanita yang mengalami menopause juga lebih berisiko terkena penyakit jantung dan osteoporosis.
Baca juga: Manfaat Ketumbar Sebagai Obat untuk Berbagai Masalah Kesehatan
- Perubahan seksual
Wanita di masa postmenopause akan mempunyai gejala menopause yakni lapisan vagina dan saluran kecing yang menipis dan melemah. Hal tersebut membuat wanita tidak nyaman dalam berhubungan seksual. Hal tersebut membuat wanita lebih berisiko mengalami infeksi vagina dan infeksi saluran kencing.
Itulah penjelasan lengkap mengenai gejala menopause di wanita. Kenali gejalanya baik-baik, ya. Jika tidak yakin, kamu bisa langsung menanyakannya ke dokter supaya bisa tahu lebih pasti.