Musim Hujan Kian Mengganas, Ketahuilah Gejala DBD pada Anak

Gejala DBD Pada Anak
Ketahui Gejala DBD Pada Anak | www.honestdocs.id

Inilah gejala DBD pada anak

Seperti apa gejala DBD pada anak? Bagaimana tanda seorang anak telah menderita DBD? Kedua pertanyaan tersebut sangat penting untuk dijawab. Apalagi memasuki musim hujan yang rentan dengan ancaman penyakit tersebut.

Demam Berdarah Dengeu atau yang lebih dikenal dengan DBD merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini dapat menggigit siapa pun tanpa pandang bulu.

Menurut Infodatin Kemenkes, anak-anak berusia kurang dari 15 tahun yang paling rentan terkena penyakit DBD. Berdasarkan penelitian lainnya, Indonesia juga merupakan negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara. Hal ini disebabkan oleh iklim negara Indonesia yang memiliki iklim tropis yang menjadi habitat ideal bagi nyamuk Aedes aegypti.

Penyakit DBD memiliki tiga jenis, yaitu demam dengeu, demam berdarah dengue (DBD) dan dengeu schock syndrome.

Ketahuilah bagaimana gejala dan tanda-tanda anak menderita DBD, agar bisa segera ditanggulangi dengan cepat. Berikut akan diulas bagaimana dan seperti apa gejala DBD pada anak.

Baca Juga: Musim Hujan Jadi Surga Nyamuk Demam Berdarah, Atasi dengan Hal Ini!

Gejala DBD pada Anak

Gejala DBD Pada Anak
Suhu Tubuh Anak Panas Tinggi | image-cdn.medkomtek.com

Jenis pertama DBD adalah demam dengeu, hal ini merupakan bentuk ringan dari DBD yang tidak atau belum menyebabkan pendarahan. Gejala DBD pada anak 5 tahun biasanya tidak menimbulkan gejala atau ciri khusus apapun.

Untuk itu maka perlu benar-benar segera ditindak-lanjuti dengan periksa ke rumah sakit atau ke dokter praktik. Gejala pada umumnya biasanya adalah demam tinggi akut yang berlangsung sekitar 3-14 hari setelah digigit nyamuk. Kemudian anak juga sering mengeluh sakit kepala.

Gejala DBD pada anak 5 tahun juga sering muncul dengan keluhan nyeri otot dan pegal linu yang dirasakan di sekujur tubuh. Selain itu juga biasanya terdapat ruam merah pada kulit anak. Keluhan mual-mual dan juga biasanya ada muncul bengkak dari kelenjar getah bening yang membengkak.

Baca Juga: Ciri-Ciri dan Gejala Kolestrol Tinggi

Gejala DBD Pada Anak
Pendarahan Saat DBD pada Anak | www.honestdocs.id

Selanjutnya gejala demam berdarah dengeu (DBD), yang merupakan penyakit DBD sebenarnya. Biasanya gejala awal DBD pada anak sama seperti gejala demam dengeu yang sudah dijelaskan di atas.

Namun, perbedaannya gejala DBD ini disertai dengan pendarahan pada beberapa bagian tubuh. Pendarahan ini yang membuat penyakit DBD disebut sebagai demam berdarah. Hal ini disebabkan oleh sistem imun anak yang mulai melemah dalam melawan virus.

Gejala awal DBD pada anak yang menderita jika tidak segera ditangani dapat berisiko fatal bahkan hingga menyebabkan kematian. Ciri-ciri dan gejala lebih spesifik harus benar-benar diketahui oleh orang tua jika mendapati anaknya sedang menderita demam.

Baca Juga: Mengenali Gejala Kanker Otak

Gejala DBD Pada Anak
Kondisi Terkena DBD Pada Anak | www.harapanrakyat.com

Tanda dan gejala DBD pada anak yang sudah mengalami pendarahan adalah anak sering mengeluh sakit perut yang terasa sangat nyeri ketika ditekan. Suhu tubuh anak juga akan mengalami perubahan yang sangat drastis, dari kondisi demam menjadi kondisi hipotermia.

Anak bukan hanya mual-mual lagi, namun akan mengalami muntah dahar dan feses yang keluar pun akan mengandung darah. Selain itu juga anak biasanya akan terus mengalami mimisan, gusi anak juga akan berdarah secara tiba-tiba dan tanpa sebab.

Jika setelah diperiksa dan didiagnosis oleh dokter, dokter akan menemukan adanya kebocoran plasma dan jumlah trombosit darah menurun. Anak juga akan mengalami kerusakan pada sistem kerja organ limpa.

Baca Juga: Kenali Gejala dan Ciri-Ciri Kanker Serviks

Gejala DBD Pada Anak
Ruam Merah Pada Kullit Anak | cdn-cas.orami.co.id

Tanda dan gejala DBD pada anak yang akan terlihat sangat jelas pada anak adalah anak akan terlihat begitu kelelahan, merasa gelisah, mudah marah dan mudah tersinggung. Hal ini juga akan menyebabkan daya tahan tubuh anak menjadi lemah.

Sedangkan dengue shock syndrome adalah gejala mentalitas yang diterima anak karena menderita penyakit DBD. Bukan berarti anak tidak menderita DBD, namun juga disertai ganguan mentalitas berupa syok yang diberinama dengue shock syndrome.

Syok ini juga biasa disingkat juga dengan istilah DSS, gejala DBD pada anak ini hampir sama dengan gejala yang sudah dibahas di atas. Perbedaannya adalah anak akan mengalami syok yang ditandai dengan tekanan darah yang menurun drastis yang membuat kesadaran anak terganggu.

Baca Juga: 10 Tanaman Pengusir Nyamuk yang Terbukti Ampuh dan Manjur 

Gejala DBD Pada Anak
Fase Pertama DBD pada Anak | www.appletreebsd.com

Fase DBD Pada Anak

Gejala DBD pada anak juga memiliki beberapa fase yang terbagi menjadi tiga tahapan yang sering disebut sebagai ‘Siklus Pelana Kuda’. Fase ini menggambarkan kondisi naik dan turunnya demam yang menandakan proses perlawanan tubuh menghadapi infeksi virus dengeu.

Fase pertama adalah fase demam yang akan dilalui oleh setiap pengidap DBD. Gejala demam ini berupa fase suhu tubuh yang tinggi sekitar 40 celsius selama sekitar 2 hingga 7 hari. Bintik dan ruam merah juga akan muncul pada fase ini dengan disertai nyeri otot dan kejang-kejang.

Baca Juga: Seorang Ibu Terekam Semprotkan Obat Nyamuk Buat Bunuh Kutu Rambut!, Netizen: Buruan Dicoba! 

Gejala DBD Pada Anak
Fase Kedua DBD pada Anak | www.honestdocs.id

Fase kedua adalah fase kritis yang akan dialami setelah 2-7 hari fase demam. Fase ini sering kali mengecoh, karena suhu tubuh sudah menurun hingga 37 celsius dan anak juga seringkali dianggap telah sembuh.

Ciri-ciri demam juga menghilang namun justru berisiko bahaya. Karena pada fase kritis ini, anak dapat mengalami kebocoran pada plasma dan pembuluh darah. Jika plasma dan pembuluh darah bocor dapat menyebabkan kerusakan organ dan pedarahan yang hebat.

Fase ketiga adalah fase penyembuhan, tanda-tanda yang menunjukan anak telah sehat kembali adalah kadar trombositnya yang sudah kembali normal dan demam yang berangsur-angsur hilang. Namun kadang juga anak sering terlihat kembali demam.

Namun tidak perlu khawatir, hal tersebut merupakan kondisi normal dalam fase penyembuhan DBD. Setelah fase penyembuhan ini muncul jumlah cairan di tubuh pada anak juga kemungkinan akan menjadi normal secara perlahan pada 48-72 jam ke depan.

Artikel Lainnya

Gejala DBD pada anak yang sudah dibahas di atas diharapkan sangat diketahui betul oleh orang tua. Jika mendapati gejala DBD pada anak seperti di atas, harap anak segera diberikan jus jambu untuk meningkatkan jumlah trombositnya dan juga memberi makanan yang mengandung vitamin C.

Beri anak air putih dan cairan elektrolit yang banyak untuk mencegah dehidrasi dan juga pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup. Periksa ke dokter atau rumah sakitnya juga harus dilakukan, terutama jika anak menunjukan kondisi yang mulai parah.

Tags :