Viral Video Murid Diduga Tendang Guru Hingga Tangan Patah, Inilah Klarifikasi Sekolah

Video viral murid dan guru | google.com

Ternyata, ada dua kejadian berbeda yang terjadi

Aksi para pelajar di Indonesia kerap bikin geleng-geleng kepala. Soalnya, udah banyak banget tindakan bullying yang terjadi di sekolah antar pelajar dan bahkan tega menganiaya gurunya sendiri. Baru-baru ini, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang murid tengah diproses di ruangan guru. Narasi yang beredar, murid itu diproses karena menendang gurunya sampai patah tangan.

Kejadian ini terjadi di SDN I Balongsari. Namun, rupanya narasi di video itu salah. Berdasarkan klarifikasi dari pihak SDN I Balongsari, video viral dan insiden patah tangan itu adalah dua hal berbeda dan tidak berkaitan. Pelakunya memang sama-sama berasal dari SDN tersebut, tapi mereka bukan orang yang sama. Siswa yang terekam dalam video viral itu bukanlah siswa yang menendang guru sampai patah tangan.

Munari yang merupakan salah seorang guru di SDN I Balongsari mengatakan bahwa dirinyalah yang berada dalam video itu. Ketika itu, dia sedang menegur seorang murid berinisial RA karena ketahuan membawa rokok ke sekolah, bukan karena menendang kepala sekolah sampai patah tangan. Dalam pembicaran mereka, siswa itu menolak orangtuanya dipanggil.

Tak atasi dewe. Ojok diceluk, pak (biar saya atasi/tanggung jawab sendiri, jangan dipanggil)," ujar siswa itu.

Wis sak karepmu, sak karepmu (sudah terserah kamu, terserah kamu), Kalau orang tuamu nanti bertanya kenapa nggak direken (diurus), ya karena kamu direken (diurus) nggak bisa," kata guru itu.

Video viral itu direkam oleh Kepala Sekolah Gunawati Suwito (58) sebagai bukti kepada orangtua RA bahwa murid tersebut tidak sopan terhadap para guru. Namun, entah bagaimana video itu malah tersebar di media sosial dengan narasi yang berbeda. Banyak yang malah memelintir bahwa RA diproses karena telah menendang tangan gurunya sampai patah. Apalagi, saat itu RA memang terlihat tidak sopan.

Sementara itu, kejadian penendangan terhadap guru dilakukan oleh seorang murid lainnya, pada peringatan Hari Kartini. Murid tersebut tidak mematuhi memakai pakaian bernuansa batik, dan malah memakai pakaian robek-robek. Guru akhirnya mengambil aksesoris rantai di bajunya. Nah, murid ini tidak terima dan berusaha berontak agar guru tersebut mengembalikan aksesoris rantai di pakaiannya.

Saat itulah, si murid menendang gurunya hingga terdorong ke belakang. Guru ini berusaha menahan beban tubuhnya dengan tangan, dan malah membuat tangannya patah. Guru ini kemudian dibawa ke rumah sakit agar bisa mendapatkan perawatan sesegera mungkin.

Guru kelas SDN I Balongsari, Munari | detik.com
Artikel Lainnya

Sementara, orangtua siswa bersangkutan sudah datang ke sekolah dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Guru sudah memaafkan dan akan memberikan bimbingan kepada siswa itu dengan bantuan psikolog. Jadi, itulah kejadian sebenarnya yang terjadi. Memang mereka berdua melakukan kesalahan fatal, tapi nggak perlu ditambahi dengan bumbu hoax juga ya, guys.

Tags :