Oknum Polisi di Rembang Tampar Perawat, Diduga Tak Puas dengan Pelayanan
02 Oktober 2019 by Mabruri Pudyas SalimTindakan pertolongan perawat disebut sudah sesuai standar operasional.
Seorang petugas medis pastinya akan mengupayakan segala cara untuk bisa menyelamatkan pasien yang sedang dalam kondisi kritis. Upaya yang ia lakukan pun tidak dilakukan dengan sembarangan, melainkan harus mengikuti standar operasional. Namun, kadang upaya penyelamatan tersebut justru mendapat reaksi negatif dari keluarga pasien.
Seorang perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rembang bernama Alimuddin Fahmy diduga telah ditampar oleh seorang oknum polisi dari satuan Sabhara Polres Rembang, Jawa Tengah berinisial Y.
Dilansir dari Kompas.com (1/10/2019), kejadian tersebut terjadi di ruang High Nursing Dependency (HND) RSUD Rembang, Kamis (26/92019). Pada saat kejadian itu, bersama keluarga, oknum polisi tersebut tengah menunggui kakeknya yang terbaring sakit.
Diketahui bahwa kakek dari oknum polisi tersebut mengalami Cardiac Arrest. Itu adalah kondisi di mana jantung penderita tiba-tiba berhenti. Akibatnya, tim medis langsung bergerak untuk memberikan penanganan darurat.
Baca juga: Cerita Relawan Jokowi Diculik hingga Dianiaya, Ini Momen Mencekam Saat Noniy Dibawa Pelaku
Kebetulan, saat itu Alimudin bertugas untuk melakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) untuk memberikan pertolongan pada sang kakek.
Namun, beberapa saat kemudian oknum polisi tersebut tiba-tiba naik pitam dan membentak Alimudin. Bahkan lebih jauh dari itu, Y sampai menampar petugas medis yang memberikan tindakan RJP di depan beberapa orang yang berada di ruang HND.
"Kamu punya tenaga tidak?" bentak oknum polisi tersebut.
Baca juga: Cedera Kepala, Memori Remaja Ini Selalu 'Me-restart' Setiap Dua Jam Sekali
Diduga, oknum polisi tersebut marah karena merasa tidak puas dengan tindakan medis yang telah diupayakan Alimudin. Padahal menurut pihak RSUD Rembang, tindakan penanganan dan penyelamatan yang diupayakan oleh Amiluddin sudah sesuai dengan standar operasional.
Tampaknya, oknum polisi tersebut salah paham dengan apa yang telah diupayakan tim medis. Apalagi oknum polisi itu masih muda, sehingga kesulitan mengendalikan emosi dan panik saat melihat kakeknya dalam kondisi kritis.
Baca juga: Jadi Komandan Operasi 'Pembersihan' PKI, Pria Asal Cilacap Ini Ditakuti
Wakapolres Rembang, Kompol Sumaryono telah membenarkan kasus dugaan penamparan yang dilakukan anggotanya terhadap perawat RSUD Rembang. Menurutnya, kasus tersebut masih dalam penanganan Bidang Profesi dan Pengaman Polres Rembang.
"Iya benar. Yang bersangkutan sedang diperiksa Provos," ujarnya saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (1/10/2019).
Tindakan yang mengganggu petugas medis pastinya juga akan menghambat upaya pertolongan pada pasien yang sedang dalam kondisi kritis. Maka, tindakan seperti yang dilakukan oknum polisi tersebut secara tidak langsung bisa juga membahayakan kakeknya sendiri dan tidak perlu. Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bersama.