Sudah Berusia Lebih dari Seabad, Kakek Ini Masih Harus Banting Tulang Untuk Biayai Anaknya

Berjuang demi anak
Berjuang demi anak | www.facebook.com

Padahal, dia seharusnya menikmati masa tuanya

Saat masih muda, adalah satu hal yang wajar kalau kita bekerja keras setiap hari. Toh fisik masih kuat, pikiran juga tahan untuk diajak mikir keras setiap harinya demi kehidupan yang lebih baik. Yang penting tetap menjalankan gaya hidup sehat supaya nggak gampang sakit-sakitan. Nah, ketika sudah mulai memasuki usia 50 atau 60 tahun, sudah selayaknya kita untuk berhenti kerja terlalu keras.

Soalnya, di usia segini kondisi fisik udah nggak seperti saat masih muda dulu. Udah gampang capek dan rentan terserang penyakit gara-gara pikiran. Mending istirahat di rumah sambil bermain dengan cucu, dengan hewan peliharaan, atau sekadar berkebun untuk mengisi waktu luang. Sayangnya, kehidupan terkadang memaksa orang yang telah uzur agar terus bekerja keras mencari nafkah.

Salah satunya dialami oleh seorang kakek yang berada di Taipei ini. Meskipun dia sudah berusia lebih dari satu abad, atau tepatnya 105 tahun, dia masih harus bekerja keras demi keluarga. Kakek ini berjualan mantou siang dan malam hari tanpa kenal lelah. Dia melakukannya demi membiayai anaknya yang mengalami gangguan mental akibat kecanduan obat-obatan dan diabetes.

Berjuang demi anak
Berjuang demi anak | www.facebook.com

Kisahnya diunggah oleh seorang wanita yang tidak sengaja berpapasan dengan kakek tersebut di sebuah halte. Dia lalu membeli beberapa mantou dan menanyakan kenapa kakek itu masih berjualan di malam hari. Rupanya kisah kakek ini sangat menyayat hati. Demi membiayai anaknya yang udah jadi pecandu tersebut, dia menunda pulang ke kampung halaman dan bersantai di sana.

Dia tidak tega melihat anaknya sakit-sakitan dan tidak bisa dibiayai karena kekurangan uang. Padahal, kondisi kakek ini sebenarnya lebih memprihatinkan. Di usianya yang sudah tua, tentu saja kemampuan fisiknya jauh berkurang. Kondisi pendengarannya yang tidak sempurna membuktikan hal tersebut. Menurut cerita wanita yang mengunggah ceritanya, mantou jualan kakek ini sering tak habis seharian.

Karena itu, terkadang dia harus bermalam di Stasiun Wanlong, tempatnya berjualan agar bisa berjualan lebih lama sambil berharap ada orang yang mau membeli mantounya. Semua itu dilakukan demi anak yang dia cintai. Wanita pengunggah kisah kakek ini pun terharu dan berharap kisahnya bisa viral. Dia meminta kepada netizen setempat untuk membeli dagangan kakek ini agar bisa membiayai anaknya yang sakit.

Dagangan si kakek
Dagangan si kakek | www.facebook.com
Artikel Lainnya

Kisah kakek ini jadi bukti kalau kasih orangtua itu emang sepanjang masa. Meskipun usia mereka sudah tua, orangtua akan tetap melakukan yang terbaik untuk anak-anaknya. Sayangnya, belum tentu anak bisa melakukan hal yang serupa. Bagaimana menurutmu?

Tags :