Sisi Gelap Jepang: Praktik Prostitusi Terselubung yang Dilakukan oleh Para Gadis SMA Jepang

Sisi gekap prostitusi Jepang
Sisi gekap prostitusi Jepang | www.faktaglobal.com

Inilah industri prostitusi yang disebabkan oleh budaya anak sekolahan Jepang.

Jepang emang terkenal dengan budayanya yang keren-keren, mulai dari manga, anime, hingga video game. Tapi ada sisi lain Jepang yang telah menimbulkan tentangan dari pihak internasional selama beberapa dekade terakhir.Bahkan mereka yang nggak terbiasa dengan beberapa komponen budaya populer Jepang mungkin pernah mendengar tentag kepopuleran gadis-gadis SMA di Jepang, karena sekarang mereka seringkali terlihat di iklan terbaru, video musik, TV anime, dan bentuk media lainnya di negara itu.

Kalau kamu masuk lebih dalam lagi, kamu akan menemukan industri jasa yang melibatkan gadis-gadis SMA yang menyediakan berbagai layanan untuk pria yang lebih tua dengan imbalan uang. Bisnis ini dikenal degan naman "JK business" ("JK" adalah singkatan dari joshikosei, yang artinya "siswi SMA"). Fenomena ini mencakup layanan "JK walking" atau "JK massages", yang secara nggak langsung merupakan bisnis prostitusi terselebung.

Sekarang, kita bakal masuk lebih dalam lagi mengenai sisi gelap bisnis JK ini melalui kacamata sebuah video dokumenter yang dibuat oleh seorang pria asing, dan telah menimbulkan perdebatan di dunia.

1.

Gadis yang dijual sebagai komoditas di Jepang

Sisi gekap prostitusi Jepang
Gadis yang dijual sebagai komoditas di Jepang | unitedyouthjournalists.wordpress.com

Channel berita internasional Vice News baru-baru ini menayangkan video dokumenter mereka yang berjudul "Schoolgirsl for Sale in Japan". Video berdurasi 18 menit ini pun langsung mengundang banyak komentar di YouTube. Kalau kamu penasaran, nih ada videonya.

2.

Gadis SMA berkeliaran di Akihabara

Sisi gekap prostitusi Jepang
Gadis SMA berkeliaran di Akihabara | www.vice.com

Untuk mengeksplorasi bisnis JK, reporter Vice News Simon Ostrovsky menuju ke distrik Akihabara, pusat elektronik dan semua hal tentang anime dan manga. Selain terkenal akan banyaknya barang-barang otaku dan maid cafe, bisnis JK ternyata juga booming di tempat ini. Selama Ostrovsky berjalan di jalanan, dia menemukan beberapa gaids SMA dan beberapa spanduk yang mengiklankan layanan mereka. Sayangnya, ketika kamera berusaha menangkap gambar para gadis itu sebanyak mungkin, seorang pria yang sepertinya mengawasi para gadis ini datang dan meminta Ostrovsky untuk menghentikan rekaman para gadis di bawah umur ini.Di bawah ini kamu bisa ngeliat, seorang gadis berseragam SMA sedang mengiklankan jasa layanan JK di Akihabara, Tokyo.

Walau Ostrovsky mengakui kalau Jepang bukanlah satu-satunya negara yang memanfaatkan seksualitas gadis-gadis muda, dia juga dengan gelisah mengakui kalau "ada sesuatu yang unik, dan menggangu, terutama mengenai fakta bahwa bahkan di tempat terbuka, para siswi sekolah ini bisa disewa selama satu jam di lingkungan paling sibuk di Tokyo ini."

Baca juga: 10 Artis Indonesia Ini Sempat Terseret Kasus Prostitusi Online.

3.

Para pria yang menyewa para gadis SMA selama satu jam

Sisi gekap prostitusi Jepang
Para pria yang menyewa para gadis SMA selama satu jam | www.vice.com

Ostrovsky melanjutkan perjalanannya dengan mengunjungi sebuah tempat dimana para gadis SMA bernyanyi dan menari di sebuah kerumunan orang. Banyak grup idol di Jepang, termasuk AKB48, sering mengambil konsep dari image seorang gadis SMA yang polos dan ceria. Para performer ini, yang bernama Akishibu Project, juga nggak terkecuali. Ostrovsky menyaksikan sejumlah besar pria dewasa yang antusias berpartisipasi dalam konser ini dan setelah itu, mereka mengikuti acara handshake dengan para gadis ini, gratis.

Ostrovsky kemudian memutuskan untuk ikut ramalan JK dimana dia bisa berbicara dan diramal oleh seorang gadis SMA (setengah jam dihargai 3000 yen atau sekitar Rp 326 ribu). Namun, dia pergi hanya dalam waktu 10 menit karena merasa sangat nggak nyaman dengan pikiran pria dewasa yang mencari gadis di bawah umur untuk hal-hal kayak gini.

Untuk mencari lebih banyak fakta mengenai bisnis JK, Ostrovsky juga berbicara dengan Jake Adelstein, seorang jurnalis yang punya pengalaman lebih dari 20 tahun dalam dunia gelap Jepang. Adelstein menjelaskan bahwa bisnis JK mulai merangkak naik setelah fenomena "kencan berbayar" (enjo kosai) pada tahun '90an. Adelstein juga menambahkan opininya:

"Masyarakat ini adalah salah satu masyarakat yang paling misoginis (benci wanita), paling seksi di negara berkembang di dunia. Aku tidak mau menjadi seorang wanita disini."

Ketika ditanya apa yang akan ia katakan kepada orang-orang yang mengklaim bahwa dia hanya memaksakan pandangan negara Barat kepada Jepang, dia menjawab bahwa negara Jepang telah menandatangani Universal Declarations of Human Rights dan seharusnya berusaha untuk menegakkan janji mereka tersebut terhadap trafficking anak.

Baca juga: Artis Terciduk Prostitusi Online, Diduga Finalis Putri Indonesia?

4.

Apa sih yang menyebabkan para gadis ini bekerja di bisnis JK?

Sisi gekap prostitusi Jepang
Apa sih yang menyebabkan para gadis ini bekerja di bisnis JK? | www.merdeka.com

Bisnis JK ini, walaupun katanya cuma sekedar "jalan-jalan keliling kota", "pijat kaki", atau "ramalan", bisnis ini punya potensi yang bisa mengarah kepada eksploitasi seksual para gadis ini. Jadi kenapa sih mereka masih mau gabung dengan industri ini, entah karena sukarela atau nggak?Ternyata yang jadi motivasi mereka adalah karena ingin nambah uang sakut dan rasa ingin tahu belaka. Menurut Yumeno Nito, perwakilan dari pusat perlindungan siswi SMA Colabo menyatakan, sering keadaan hidup merekalah yang memaksa anak-anak untuk memasuki bisnis ini.

"Hampir semua gadis ini berasal dari keluarga bermasalah, aau merasa terisolasi di sekolah", kata Nito. Sebagai seorang yang dulunya pernah mengalami masalah yang sama, Nito berkata kalau dia merasa beruntung nggak pernah dipaksa bergabung dengan industri ini, tapi dia punya teman-teman yang beberapa di antaranya bahkan bunuh diri setelahnya. Dia sekarang berpatroli di jalan-jalan saat larut malam, mencari para wanita yang butuh tempat untuk tidur dan dukungan emosional. Walaupun dia sejauh ini berhasil membantu lebih dari 100 gadis untuk membantu mengembalikan hidup mereka ke jalan yang benar, dia berkata, "Masalah ini nggak akan pernah selesai kecuali orang dewasa yang membeli dan menjualnya hilang."

Baca juga: Terlibat Prostitusi Online, Artis Inisial "R" Diperiksa Polisi. Siapa Dia?

5.

Gimana reaksi para penonton non-Jepang?

Sisi gekap prostitusi Jepang
Simon Ostrovsky | www.vice.com

Ternyata kita nggak bisa langsung mengatakan kalau bakal ada banyak reaksi kuat mengenai video ini. Komentar-komentar di YouTube cenderung menentang bisnis JK ini, tapi ada juga yang menganggap kalau praktek ini nggak ada yang salah, dan ada juga yang sangat prihatin atas jasa pelayanan ini.

6.

Yuk coba kita lihat beberapa sudut pandang dari pihak yang pro dan kontra terhadap praktek ini

Sisi gekap prostitusi Jepang
Pro dan kontra pendapat | www.vice.com

"Ini namanya pedofilia. Semua orang yang membela praktek ini harusnya malu."

"Orang-orang terus mengatakan kalau orang barat memaksakan moral mereka kepada orang Jepang. Setiap manusia normal ingin untuk menghentikan prostitusi di bawah umur. Ini nggak ada hubungannya dengan budaya."

"Jujur, membayar gadis di bawah umur untuk perusahaan itu menyedihan. Membayar mereka untuk seks itu kriminal. Ada banyak yang harus dilakukan untuk anak-anak ini tapi menginjinkan layanan konyol berlangsung hanya akan membuatnya makin buruk."\

"Kebanyakan orang-orang di sini mengatakan, "Mereka orang freak," "Nggak berpendidikan, kayak kitam "Itu tindakan ilegal." Kenapa sih? Menurutku, buat aja bisnis ini jadi ilegal. Lihat Jerman, mereka menyadarinya. Jumlah kekerasan jadi makin sedikit dan penyakit menular pun makin kecil."

"Banyak banget penggunaan 'di bawah umur' di video ini. Tahu nggak sih kalau usia dewasa menurut hukum di Jepang adalah 13 tahun? Yah, aku tahu kalau beberapa hukum menentang hal ini tapi orang-orang biasanya nggak peduli. Dan soal "masyarakat misoginik", omong kosong lah. Wanita adalah kepala keluarga di kebanyakan keluarga modern Jepang dan mereka yang pegang kendali keuangan. Bisa aja ini adalah salah satu alasan adanya bisnis JK ini."

"Usia minimal diakui dewasa secara seksual di Jepang memang adalah 13 tahun menurut KUHP Jepang. Namun, "semua prefektur dan kabupaten aturan sendiri yang melarang 'percabulan' dengan siapapun di bawah usia 18 tahun, tetapi mengecualikan seks bebas dalam konteks hubungan romantis yang tulus (biasanya ditentukan oleh persetujuan orang tua)."

7.

Ada juga yang berkomentar mengenai hubungannya dengan aspek lain, termasuk hubungan JK dalam konteks masyarakat yang lebih luas dan dunia

Sisi gekap prostitusi Jepang
Pro dan kontra pendapat | soranews24.com
  • "Penjelasan dari video ini seolah-olah ini adalah fenomena baru, padahal ini adalah perkembangan dari salah satu profesi yang paling tua di dunia."
  • "Menyebut kalau Jepang itu negara misoginik itu kayaknya terlalu bias dan penuh prasangka."
  • "Bisnis ini berkembang karena beberapa masalah. 1.) Jepang punya budaya sosial yang tertutup. Sehingga interaksi sosial menjadi komoditas mahal. 2.) Pernikahan dan kencan jadi sangat sulit karena jam kerja yang panjang. 3.) Jepang masih terlalu konservatif terhadap wanita. 4.) Jepang cenderung mengabaikan masalah karena mau 'menyelamatkan muka'. "
  • "Hey, bukannya Jepang adalah salah satu negara yang punya tingkat kejahatan seksual yang paling kecil? Bukannya kita harusnya lebih fokus ke tempat lain seperti Amerika Selatan, India, atau US?"
  • "Sebagai seorang ahli ekonomi, saya dengan yakin mengatakan bahwa kalau kalau kalian mau menghentikan ini, kamu harus mengurangi jumlah permintaan. Mungkin satu-satunya cara adalah menemi para pria dan mengatakan kalau resikonya nggak sebanding dengan apa yang mereka dapatkan dari para gadis itu."
Artikel Lainnya

Hmm. Praktek seperti ini juga sebenarnya jadi masalah di Indonesia kan? Hanya bedanya, di Indonesia hal seperti ini dianggap ilegal dan tak pernah terlihat terang-terangan secara langsung seperti di Jepang yang terkesan "melegalkan". Kalau menurut pendapat kalian, gimana? Apa kamu setuju dengan praktek di Jepang ini?

Tags :