Sempat Lambaikan Tangan dan Teriak Minta Tolong, Bocah 5 Tahun Tewas Terbakar
11 Februari 2020 by Mabruri Pudyas Salim
Orangtua korban dan warga tak bisa menolongnya
Orangtua mana yang tega membiarkan anaknya menghadapi situasi berbahaya sendirian. Tentu saja tidak ada. Namun ada sejumlah situasi di mana orangtua tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan anaknya. Sehingga sang anak pun harus menghadapi situasi berbahaya itu sendirian.
Dilansir dari kompas.com(09/02/2020), sebuah insiden mengerikan terjadi di Desa Wollowiro, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebuah rumah terbakar hingga menewaskan seorang bocah berusia 5 tahun bernama Danilelo.
Saat kejadian, bocah malang tersebut sempat melambaikan tangan dari lantai dua dan berteriak minta tolong. Sayangnya kondisi api yang sudah membesar membuat orang-orang di sekitar korban termasuk orangtuanya tak bisa menolongnya dan bocah malang itu hangus terbakar hingga tewas.
Peristiwa nahas itu terjadi pada Sabtu (8/2/2020), sekitar pukul 12.00 WITA. Bagian rumah yang terbakar ada di lantai dua. Menurut keterangan saksi, di lantai dua itulah Danileo sempat berteriak minta tolong.
Saat insiden itu terjadi, salah seorang saksi yang diketahui bernama Lorensius Wero mendengar orangtua korban berteriak minta tolong kepada warga sekitar, sambil berlarian keluar rumah.
Baca juga: Diiming-imingi Uang Rp10 Ribu dan Durian, 2 Kakek Kompak Cabuli Bocah di Bawah Umur
Namun dari semua anggota keluarga yang berhasil keluar dari rumah yang terbakar, ternyata ada satu anak yang tertinggal di lantai dua. Pada saat itu, Lorensius mengaku melihat Danilelo sempat melambaikan tangan sambil berteriak minta tolong.
Menyadari bahwa anaknya masih terjebak di lantai dua, orangtua korban pun mulai panik. Meski begitu, karena karena api menyala semakin besar, mereka sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan bocah malang tersebut.
"Peristiwa itu mengakibatkan rumah hangus terbakar, bocah berusia 5 tahun atas nama Danilelo terbakar hingga meninggal dunia," kata Kapolres Sikka AKBP Rickson Situmorang.
Baca juga: Ogah Hidup Susah dengan Tiga Anak, Suami Pilih Poligami dan Tusuk Istri Pertama 5 Kali
Setelah api mulai dapat dipadamkan, warga sekitar baru dapat melakukan evakuasi, termasuk mengevakuasi jenazah Danilelo. Kejadian ini pasti menjadi pukulan yang sangat telak bagi kedua orangtua korban.
Apalagi, meski keduanya memiliki keinginan untuk menyelamatkan buah hatinya yang terjebak kobaran api, namun mereka sama sekali tidak bisa melakukan sesuatu untuk anak tercintanya.
Alhasil, kedua orangtua korban harus pasrah dan menerima nasib anaknya yang hangus terbakar. Meski melindungi anak adalah tanggung jawab orangtua, namun sangat tidak tepat untuk menyalahkan keduanya.
Bagaimana pun juga, tidak ada seorang pun yang mengharapkan kebakaran yang memakan korban jiwa seperti ini. Sementara itu, menurut hasil penyelidikan polisi, kebakaran tersebut disebabkan oleh ledakan kompor.
