Selain COVID-19, Ini Penyakit Mematikan yang Serang Sistem Pernapasan Manusia
18 April 2020 by Muhammad Sidiq PermadiFlu Spanyol jadi penyakit terparah yang menyerang pernapasan manusia
Dunia saat ini tengah dilanda wabah penyakit mematikan yang diberi nama Sars-Covid-19. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang bagian sistem pernapasan manusia, terutama bagian paru-paru.
Jika virus ini terus dibiarkan berada di dalam paru-paru, maka akan berakibat fatal dan bisa menyebabkan kematian. Hingga kini, Covid-19 atau virus corona telah menginfeksi ratusan ribu jiwa penduduk dunia di mana ribuan orang meninggal dunia.
Selain virus corona, masih ada beberapa penyakit mematikan lainnya yang menyerang bagian sistem pernapasan manusia. Melansir Aneh di Dunia, berikut ini deretan penyakit mematikan tersebut. Langsung aja kalau gitu kita Keepo bareng-bareng.
SARS
Virus mematikan pertama yang menyerang sistem pernapasan manusia adalah SARS. Wabah penyakit ini pernah melanda dunia pada tahun 2002 silam. Baik ckorona maupun SARS sama-sama bermula di Negara China, tepatnya di Provinsi Guangdong yang kemudian menyebar hingga ke beberapa negara lainnya.
SARS sendiri merupakan singkatan dari Severe Acute Respiratory Syndrome atau Sindrom Sistem Pernapasan Akut. Mereka yang terserang SARS akan menampakkan berbagai gejala, seperti demam tinggi, tubuh menggigil, dan nyeri otot. Jika dibiarkan, penderita akan mengalami pneumonia atau radang paru-paru.
Menurut perkiraan ilmuwan, virus SARS awalnya muncul pada kelelawar sebelum menjangkit luwak hingga akhirnya menyerang manusia. Sejak kemunculannya pertama kali, SARS menyebar ke 26 negara berbeda dan telah menginfeksi lebih dari 8 ribu orang.
Sebanyak lebih dari 770 orang dilaporkan meninggal dunia akibat wabah penyakit ini dalam rentang waktu dua tahun.
Hantavirus
Virus selanjutnya bernama Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS). Virus ini pertama kali muncul pada Perang Korea di tahun 1950-an. Lebih dari 3000-an tentara terinfeksi virus ini yang mana sebanyak 12% di antaranya meninggal dunia.
Baca Juga: Selain Corona, Ini Wabah Penyakit Paling Mematikan Sepanjang Sejarah Peradaban Manusia
Meski telah muncul lebih dari setengah abad yang lalu, virus ini baru menarik perhatian dunia, terutama negara-negara barat pada tahun 1993 setelah seorang pria Indian Navajo dan tunangannya meninggal dunia akibat terinfeksi virus ini.
Hantavirus sendiri diketahui tidak menginfeksi manusia secara langsung, melainkan melalui perantaran kotoran tikus. Menurut badan pencegahan penyakit Amerika Serikat, lebih dari 600 penduduk AS terinfeksi hantavirus.
Mereka yang terkena virus ini awalnya akan merasakan gejala yang tidak ada bedanya dengan flu biasa. Namun, setelah 4 sampai 10 hari, penderita akan mulai menampakkan gejala yang lebih serius, seperti batuk berdahak, penumpukan cairan di paru-paru, serta tekanan darah.
Baca Juga: 11 Ilustrasi Perjuangan Tenaga Medis Saat Hadapi Virus Corona Ini Bakal Bikin Kamu Terharu
Karena penyakit ini dapat memburuk dengan sangat cepat, maka penyakit HPS idealnya dicegah sejak awal dengan menjaga agar rumah tetap dalam keadaan bersih.
Influenza
Penyakit ini kerap muncul pada musim pancaroba. Umumnya flu tidak memiliki dampak mematikan bagi manusia. Akan tetapi, jika yang terkena adalah mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah, maka kemungkinan untuk meninggal akan cukup terbuka.
Hal yang membuat flu bisa berbahaya adalah karena penyebarannya yang amat cepat dan mudah mengalami mutasi. Setiap kali muncul varian baru virus flu, maka semakin tinggi pula risiko kematian yang diberikannya.
Baca Juga: Ngeri! Tradisi Suku Lainong di Myanmar, Tebas Kepala Manusia Demi Sebuah Tato
Dari sekian banyak wabah flu yang pernah muncul, wabah virus Flu Spanyol menjadi yang terburuk dalam sejarah manusia. Virus yang pertama kali muncul pada tahun 1918 ini menjangkit lebih dari 40% penduduk dunia dengan korban meninggal yang mencapai lebih dari 50 juta jiwa.
MERS
Penyakit terakhir yang menyerang sistem pernapasan manusia selain COVID-19 adalah penyakit MERS. Penyakit ini pertama kali muncul di Arab Saudi pada tahun 2012. Karena penyakit ini pertama kali muncul di Timur Tengah, maka penyakit ini dinamakan MERS alias Middle East Respiratory Syndrome.
Sama halnya dengan SARS, MERS juga disebabkan oleh virus yang tergolong sebagai keluarga virus CoV. Penyakit ini diduga berasal dari unta yang kemudian menginfeksi manusia.
Baca Juga: Ulah Makhluk Halus? Ini Penyebab 'Gancet' Saat Berhubungan Seks dengan Pasangan
Saat orang-orang dari luar Timur Tengah kembali ke negara asalnya masing-masing, virus ini pun kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia, terutama di Eropa, Amerika, dan Asia.
MERS tergolong penyakit yang mudah menular. Seseorang biasanya terkena MERS setelah melakukan kontak langsung dengan penderita MERS tanpa mengenakan alat pelindung diri (APD).
Kendala utama dalam menghentikan penyebaran virus ini adalah lamanya gejala yang muncul dalam diri penderita. Umumnya, para penderita MERS baru akan mengalami berbagai gejala sekitar 1 hingga 2 minggu sejak penderita tersebut pertama kali terinfeksi.
Baca Juga: Kisah Petilasan Mbang Lampir di Gunungkidul, Jadi Tempat Favorit Para Pelaku Pesugihan!
Gejala penyakit MERS sendiri umumnya mencakup demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, hingga sulit bernapas. Dalam kasus lainnya, penderita akan mengalami diare dan muntah darah.
MERS dapat berkembang menjadi radang paru-paru. Tingkat kematian yang diakibatkan oleh virus ini mencapai 40%. Jika penderita mengalami penyakit berat lain semisal kanker, maka risiko kematiannya pun akan semakin besar.
Itu dia deretan penyakit mematikan yang menyerang sistem pernapasan manusia selain COVID-19. Semoga kita semua selalu dilindungi oleh Tuhan dari segala macam penyakit.