Remaja Lulusan SMP Ini Sempat Ditangkap karena Bobol Situs KPU, Orangtua: "Dia Bukan Orang Jahat"

Remaja Lulusan SMP Ini Sempat Ditangkap karena Bobol Situs KPU, Orangtua: "Dia Bukan Orang Jahat"
Remaja Lulusan SMP Ini Sempat Ditangkap karena Bobol Situs KPU, Orangtua: "Dia Bukan Orang Jahat" | cdn5.img.sputniknews.com

MAA hanya ingin memberitahukan kelemahan sistem keamanan website KPU.

Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 yang dilakukan serentak pada tanggal 17 April lalu, dihebohkan dengan penangkapan pemuda asal Payakumbuh, Sumatera Barat. Pemuda berusia 19 tahun berinisial MAA itu diduga telah meretas sistem keamanan website Komisi Pemilihan Umum (KPU), sehingga membuatnya leluasa mengakses website tersebut.

Akibat perbuatannya, MAA ditangkap Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri yang bekerja sama dengan Polres Payakumbuh di rumahnya di Payakumbuh, Senin (22/4/2019) lalu.

Orangtua MAA, Nila Mailinda yang dimintai keterangan mengenai hal itu, membantah jika anaknya merupakan seorang penjahat. Dia mengatakan bahwa anaknya adalah orang baik, karena telah memberitahu kelemahan website KPU, bukan untuk membobol atau merusak data yang ada.

"Dia bukan orang jahat. Dia tidak berniat menghancurkan atau merusak website KPU. Dia sebelumnya sudah memberitahu kelemahan website itu ke pemerintah," kata Nila kepada Kompas.com (29/04/2019)

Remaja Lulusan SMP Ini Sempat Ditangkap karena Bobol Situs KPU, Orangtua: "Dia Bukan Orang Jahat"
MAA dibawa ke Jakarta untuk dimintai keterangan. | upload.wikimedia.org

Nila kemudian mengatakan jika anaknya tidak ditangkap sebagai penjahat namun, dibawa polisi secara baik-baik sebagai saksi yang akan dimintai keterangan. Bahkan dia juga mengatakan jika polisi berharap jika MAA bisa menjadi orang yang berguna kelak.

"Waktu itu polisi bilang, 'Semoga MAA bisa menjadi orang di Jakarta. Tenaganya dibutuhkan oleh polisi. Jadi, ibu jangan takut. Anak ibu akan kami jaga dan diperlakukan secara baik-baik,'" kata Nira mengulangi perkataan polisi kepadanya.

Nila mengungkapkan jika minat anaknya terhadap dunia IT memang telah dimulai sejak kecil, saat ia masih duduk di bangku SD. Bahkan dia juga mengatakan kalau MAA sangat jarang keluar rumah. Misalnya saja keluar rumah, itu hanya untuk pergi ke warung untuk membeli makanan. Sebagian besar waktunya ia gunakan untuk mengoperasikan laptopnya.

"Malahan ketika dibelikan dia laptop, dia semakin asyik dengan laptopnya. Tidak jarang waktunya dihabiskan dalam kamar," kata Nila.

"Untuk bergaul di luar dengan teman-teman sangat jarang. Kalau ada temannya, temannya yang bermain ke rumah. Temannya belajar ke MAA soal internet," tambahnya.

Remaja Lulusan SMP Ini Sempat Ditangkap karena Bobol Situs KPU, Orangtua: "Dia Bukan Orang Jahat"
MAA beberapa kali menerima penghargaan dan sertifikat atas kemampuannya. | images.csmonitor.com

Karena kepiawaian MAA dalam mengungkap kelemahan sistem keamanan suatu website dan memberitahukan ke pengelola website, dia beberapa kali mendapat penghargaan dan sertifikat.

Di antaranya sertifikat SQL Injection Chalenge Kominfo, sertifikat AVIRA vulnerabilities, sertifikat Responsible Disclosure dari McAfee, dan sertifikat Bug Report Vulnerability Tokopedia.

"Penghargaan dan sertifikat yang didapatnya merupakan bukti MAA orang baik. Ada dari Tokopedia dan ada juga dari luar negeri," katanya menjelaskan prestasi yang sudah diraih MAA.

Nila juga menambahkan jika, putranya itu sebenarnya merupakan anak yang cerdas meski dia hanya lulusan SMP. Dari SD hingga SMP dia selalu masuk ranking 10 besar di kelas.

"Dia anak yang pintar. Selalu masuk 10 besar di kelas. Memang ketertarikannya terhadap internet ini sangat besar sekali, sehingga seringkali malas dalam belajar," kata Nila.

Ketika MAA tertark untuk masuk ke sekolah kejuruan, dia justru diarahkan untuk masuk SMA, sehingga akhirnya tidak melanjutkan sekolah.

"Tapi dia akan berencana sekolah lagi," kata Nila.

Artikel Lainnya

Dari penuturan Nila, tampaknya memang tidak ada indikasi niat jahat dari apa yang telah MAA lakukan terhadap website KPU. Mungkin, seperti apa yang pernah dia lakukan sebelumnya, dia hanya mencoba memberitahukan kelemahan sistem keamanan website KPU agar dapat segera ditingkatkan lagi.

Tags :