Ratu Kecantikan Ini Dikabarkan Jadi Korban Perkosaan Mantan Presiden Gambia

Presiden Gambia, Perkosa Ratu Kecantikan
Yahya Jammeh memerintah Gambia selama 22 tahun | www.nytimes.com

Ratu kecantikan diperkosa mantan presiden

Belum lama ini, tersiar kabar yang getir dan menggemparkan dari mantan ratu kecantikan Gambia tahun 2014, Fatou Toufah Jallow. Ia mengaku telah diperkosa oleh mantan Presiden Gambia, Yahya Jammeh.

Jallow yang kini berusia 23 tahun, menerangkan bahwa pemerkosaan yang menimpa dirinya terjadi pada 2015 lalu ketika Jammeh masih menjabat sebagai Presiden Gambia.

Bagi Jallow kejadian tersebut bukan hal yang mudah untuk dikenang. Karenanya, setelah sekian tahun, barulah Jallow sanggup memberi kesaksian tentang pengalaman pahitnya itu.

"Aku benar-benar mencoba menyembunyikan cerita ini dan menghapusnya, berharap itu bukanlah aku. Tapi tidak bisa. Sekarang, kuputuskan untuk berbicara. Ini sudah waktunya untuk menceritakan kisah tersebut, dan memastikan bahwa Yayha Jammeh mendengar perbuatannya" ujar Jallow, seperti dikutip dari BBC.com.

Kesaksiannya itu kemudian dicatat dalam laporan Human Rights Watch dan Trial International. Dugaan sementara, ini bukan kasus satu-satunya.

Penyelidikan mendalam tengah dilakukan oleh Komisi Kebenaran, Rekonsiliasi dan Pemulihan (TRRC) Gambia terkait dugaan pelecehan seksual dan pelanggaran HAM lainnya yang dilakukan oleh Jammeh di masa pemerintahannya selama 22 tahun.

“TTRC sedang menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia yang diduga telah dilakukan selama 22 tahun pemerintahan Jammeh, termasuk laporan pembunuhan di luar proses hukum, penyiksaan dan penahanan sewenang-wenang,” terangnya.

1.

Serigala Berbulu Domba: Berkedok Bapak yang Baik, Siasat Perjamuan Makan Malam, dan Tipuan Acara Keagamaan

Presiden Gambia, Perkosa Ratu Kecantikan
Menurut Jallow, sang mantan presiden bersikap sebagai pria yang baik hati. Ia bertindak sebagai figur ayah ketika mereka bertemu | timedotcom.files.wordpress.com

Berdasarkan pengakuan Jallow, pertemuan pertamanya dengan Jammeh terjadi pada tahun 2014 ketika ia memenangkan kontes kecantikan Gambia, di Banjul, ibukota Gambia. Saat itu Jallow masih berusia 18 tahun.

Selang beberapa waktu setelah acara penobatannya, lewat ajudan presiden, Jallow mendapat undangan jamuan makan malam istimewa. Menurut Jallow, sang mantan presiden bersikap sebagai pria yang baik hati.

Ia bertindak sebagai figur ayah ketika mereka bertemu; menawarkan saran, hadiah, dan uang, sampai-sampai bersedia mengatur pemasangan keran air bagi tempat kediaman orangtua Jallow di desa. Di acara itulah Jammeh melamar Jallow, tapi Jallow menolaknya.

Pada Juni 2015, salah satu ajudan presiden bersikeras memaksa Jallow agar mengahadiri sebuah “acara keagamaan” di State House. Namun, Jallow malah dibawa ke kediaman pribadi sang presiden. Di sana, barulah sang presiden meluapkan kekecewaannya atas penolakan Jallow tempo hari.

“Saya menolak lamaran Jammeh, lalu dia memperkosa saya” ujarnya.

Baca juga: Udah Diikat dan Dipaksa Akui Perkosa Bidan Ternyata Buruh Ini Salah Sasaran

2.

Jallow ditampar dan disuntik bius

Presiden Gambia, Perkosa Ratu Kecantikan
Bapak Jammeh Menampar dan Menyuntik bius Jallow | international.sindonews.com

Berdasarkan pengakuan Jallow, saat itu ia mencoba untuk melawan kebiadaban Jammeh. Ia berontak ketika tubuhnya mulai dilecehkan. Ia berusaha melawan dengan keras. Namun, upaya untuk melindungi diri itu sia-sia. Jallow ditampar dan disuntik. Ia dibius.

Setelah kejadian itu Jallow merasa trauma. Dia mengunci diri di rumah selama tiga hari. Kemudian memutuskan untuk melarikan diri ke negara tetangga, Senegal.

Setelah di Dakar, ibukota Senegal, Jallow meminta bantuan kepada berbagai organisasi hak asasi manusia. Beberapa minggu kemudian, ia medapat perlindungan dan dipindahkan ke Kanada.

3.

Menguak Perangkap sang Predator

Presiden Gambia, Perkosa Ratu Kecantikan
Bapak Jammeh sering mengunjungi desa Kanila | ichef.bbci.co.uk

Human Rights Watch (HRW) dan Trial International membeberkan beberapa temuannya terkait modus pelecehan seksual yang dijalankan oleh Jammeh. Modusnya, mempekerjakan beberapa wanita “pilihan” di State House.

Mereka didaftarkan sebagai pekerja pemeritahan, dengan tugas mengurusi beberapa hal administratif. Kenyataannya, mereka dijadikan “wanita panggilan” untuk hubungan seksual. Mereka dijebak dan dipaksa melayani fantasi keji sang presiden. Ini berlangsung dengan intimidasi dan ancaman.

Seorang korban, yang tidak ingin disebutkan namanya, telah memberi keterangan kepada pihak HRW. Ketika ia masih bekerja di State House, dirinya mengaku kerap dipanggil oleh sang presiden untuk datang ke kamar:

"Dia mulai membuka baju, lalu mengatakan bahwa dia jatuh cinta kepada saya, bahwa dia akan melakukan apa saja untuk saya dan keluarga saya. Saya dilarang memberi tahu siapa pun soal itu, jika tidak saya diancam akan mendapat konsekuensinya. Saya tidak memiliki pilihan dan tidak bisa melawan," jelasnya.

Pengakuan lain datanga dari korban berusia 22 tahun, ia mengaku pernah dilecehkan secara seksual di rumah musim panas sang presiden, di Kanilai, pada tahun 2013.

"Suatu malam, seorang pembantu presiden menelepon saya dan mengatakan kepada saya untuk ikut dengannya ke apartemen pribadi presiden. Dia memberi tahu saya bahwa saya masih muda dan membutuhkan perlindungan, sehingga presiden akan memberikan air spiritual pada saya."

Jammeh telah menyelewengkan kewenangan sebagai kepala negara untuk nafsu seksualnya. Lingkungan kerja kepresidenan ia jadikan semacam perangkap untuk menjaring wanita-wanita cantik di Gambia.

Baca juga: Teka-teki Kasus Ratu Kecantikan yang Ditemukan Tewas Mengenaskan di Kamar Mandi

4.

Perlindungan dari Partai atau Percobaan Berkelit?

Presiden Gambia, Perkosa Ratu Kecantikan
Bapak Jammeh, bersama istrinya Zeinab, memenangkan empat pemilihan sebelum kekalahan mengejutkannya pada tahun 2016 | ichef.bbci.co.uk

Seorang juru bicara partai APRC, Ousman Rambo Jatta, membantah serangkaian kabar tersebut. Ia justru menganggap kabar itu merupakan tuduhan tak berdasar. Ia menilainya sebagai serangan pencemaran nama baik.

Seperti juru bicara, Rambo menambahkan, bahwa Jammeh tidak punya waktu untuk menanggapi kebohongan-kebohongan semacam itu. Rambo yakin betul bahwa Jammeh tidak mungkin melakukan pemerkosaan, menurutnya Jammeh adalah seorang yang saleh dan justru sangat menghormati kaum wanita Gambia.

"Kami sebagai sebuah partai dan rakyat Gambia bosan dengan tuduhan tak berdasar yang telah dilaporkan terhadap mantan presiden kami," kata Ousman Rambo Jatta, dalam sebuah pernyataan tertulis kepada BBC.

5.

Penyelidikan Terus dilakukan. Jallow Berharap Para Korban Bersedia Memberikan Keterangan Agar Saling Menguatkan.

Presiden Gambia, Perkosa Ratu Kecantikan
Yahya Jammeh | timedotcom.files.wordpress.com

Kini Jallow tinggal di Kanada. Dengan beberapa organisasi HAM di Gambia maupun internasional ia terus berupaya mengusut kasus ini melalui jalur hukum. Jallow mengaku ingin bertemu dengan Jammeh di pengadilan.

Ia menuntut Jammeh diadili. Jallow berpendapat, apa yang ia lakukan adalah upaya untuk menciptakan situasi yang lebih aman bagi wanita Gambia di kemudian hari.

Upaya awal yang penting dilakukan adalah memotivasi para korban untuk berani berbicara. Ia paham hal itu tidak mudah, ada dinding trauma yang mengungkung para korban. Namun, ia tak menyerah berharap agar wanita Gambia bisa lebih berani dan mau bersatu untuk melawan kejahatan seksual di negaranya.

Artikel Lainnya

Sekretaris Eksekutif TRRC menerangkan bahwa komisinya kini terus berfokus pada kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh Jammeh. Sejak beberapa bulan yang lalu investigasi telah mulai dilakukan. Namun, pihaknya belum dapat memberikan keterangan lengkap terkait jaringan para pelaku maupun jumlah korban.

Sementara itu, presiden Gambia saat ini, Barrow, masih menunggu hasil dari investigasi yang dilakukan oleh TRRC. Hasil invetigasi itu kemudian akan dijadikan pertimbangan untuk menindaklanjuti kasus yang mencoreng wajah pemerintahan Gambia itu.

Tags :