Baru Dibangun Sudah Runtuh, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat Ditangkap Polisi!
15 Januari 2020 by Dea Dezellynda
Dianggap meresahkan masyarakat, raja dan ratu diamankan polisi
Kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo membuat masyarakat heboh. Layaknya keraton pada umumnya, Keraton Agung Sejagat ini juga memiliki Raja dan Ratu. Raja bernama Toto Santoso mengklaim keraton ini mampu membawa masyarakat dunia menuju kemajuan.
Tentu saja hal ini membuat masyarakat penasaran sekaligus khawatir dibalik deklarasi tersebut. Belum sampai satu minggu setelah deklarasi, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat sudah diciduk polisi karena dinilai meresahkan masyarakat.
Raja dan ratu diamankan polisi
Dilansir dari Detik.com, Rabu (15/01/20), kepolisian bergerak cepat menangani klaim berdirinya Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah. Pasangan suami istri yang mengaku sebagai raja dan permaisurinya, dicokok polisi atas dugaan penipuan.
Belum ada satu minggu sejak Keraton Agung Sejagat mendeklarasikan eksistensi kerajaan tersebut sebagai penerus kerajaan Majapahit, pasutri Toto Santoso (42) dan Fanni Aminadia (41) yang dinobatkan sebagai Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat ini dibawa ke Polda Jateng pada hari Selasa (14/01/20) untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca juga: Istri yang Dibacok karena ML di Samping Suami Tak Mau Melapor, Polisi: Masih Sayang Sama Suami
"Malam ini kita amankan keduanya dan akan dibawa ke Polda Jateng," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana Sutisna, Selasa (15/1) malam.
Pihak berwajib bertindak cepat dengan mengamankan Toto dan istrinya karena mendapat laporan dari masyarakat dan dinilai sudah meresahkan.
Polisi geledah Keraton Agung Sejagat
Tak hanya mengamankan raja dan ratu, polisi juga menggeledah markas Keraton Agung Sejagat. Pada hari Selasa (14/01/20) malam, polisi menggeledah keraton dan memeriksa berkas berkas yang berhubungan dengan keraton tersebut.
Polisi telah menyita berkas-berkas perekrutan anggota Keraton Agung Sejagat. Sejumlah dokumen lain juga diangkut polisi untuk diselidiki lebih lanjut.
Baca juga: Diduga Kerasukan, Anak Bacok Ayah Kandung hingga Kepalanya Pecah dan Kaki Terpotong
"Barang bukti yang diamankan KTP pelaku, dokumen palsu kartu-kartu yang dicetak oleh pelaku untuk perekrutan anggota Keraton Agung sejagat," pungkas Iskandar.
Toto dan istrinya terancam dijerat pasal menyebar luaskan berita bohong dan membuat keonaran karena sudah membuat masyarakat resah.
"Dua orang pelaku diduga melakukan perbuatan melanggar Pasal 14 UU RI No. 1 Tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana 'barang siapa menyiarkan berita atau pemberitaan bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran di kalangan rakyat' dan atau Pasal 378 KUHP tentang penipuan," kata Iskandar.
Baca juga: Bikin Wali Murid Panik! Pembina di Jogja Ajarkan Tepuk Pramuka "Islam Yes Kafir No"
Bukan aliran sesat
Masyarakat khawatir dengan kemunculan Keraton Agung Sejagat akan mengajarkan aliran sesat. Penasihat Keraton Agung Sejagat, Resi Joyodiningrat menegaskan jika keraton ini bukan kelompok aliran sesat.
Keraton Agung Sejagat lahir karena berakhirnya perjanjian 500 tahun lalu yng dibuat oleh Dyah Ranawijaya dengan Portugis sebagai wakil bangsa barat.
Baca juga: Istri Nekat Bersetubuh Sama Pria Lain di Samping Suami yang Tidur, Aksinya Berujung Tragis
Dengan berakhirnya perjanjian tersebut, kekuasaan harus dikembalikan lagi kepada penerus Kerajaan Majapahit oleh penguasa barat seperti Amerika Serikat.
Diketahui anggota dari Keraton Agung Sejagat ini mencapai puluhan. Salah seorang pengikut Keraton Agung Sejagat, Sri Utami mengaku sudah bergabung sejak tahun 2017.
Sri mengatakan awalnya ia diminta membayar uang Rp3 juta untuk mendapatkan seragam. Sri pun tak keberatan lantaran kegiatan yang dilakukan keraton ini dinilai positif dengan rutin membantu rakyat kecil.
Meskipun jelas menyampaikan visi misi berdirinya Keraton Agung Sejagat, tetap saja masyarakat penasaran sebenarnya apa motif pendiri keraton tersebut. Kini polisi sedang menyelidiki kasus ini untuk mengungkap motif dibalik berdirinya Keraton Agung Sejagat.
