Pengunggah Bakso Kaki Tikus di Madiun Minta Maaf, Ternyata Begini Faktanya!

Polisi saat gelar konferensi pers
Polisi saat gelar konferensi pers | regional.kompas.com

Ternyata bukan kaki tikus, melainkan bagian mulut sapi

Beberapa waktu lalu, warga Madiun dihebohkan dengan video penemuan yang diduga kaki tikus di dalam bakso. Sontak video tersebut langsung viral. Perekam video tersebut mengaku jika kaki itu sangat mirip dengan kaki tikus.

Akhirnya polisi pun bertindak dan membawa sampel bakso tersebut ke laboratorium. Hasilnya kini telah keluar. Dipastikan bahwa apa yang diduga perekam video tersebut bukan kaki tikus melainkan bagian dalam mulut sapi.

1.

Bukan kaki tikus

Polisi saat gelar konferensi pers
Polisi saat gelar konferensi pers | regional.kompas.com

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (01/02/2020), seorang konsumen bakso di Pilangkenceng, Madiun, Jawa Timur bernama Ajeng mengunggah video mengenai bakso diduga berbahan daging tikus. Video viral itu menerangkan temuan potongan yang diduga bagian kaki tikus pada bakso.

Sebelumnya, sampel bakso tersebut dibawa ke laboratorium Balai Veteriner, Boyolali untuk diobservasi. Setelah hasilnya ke luar, polisi akhirnya mengungkap fakta sebenarnya bakso yang diduga memakai daging tikus tersebut.

Baca juga: Heboh Bakso Diduga Pakai Daging Tikus di Madiun, Berawal Saat Pelanggan Temukan Kaki Kecil

Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono menegaskan jika apa yang ditemukan dalam bakso tersebut bukanlah kaki tikus seperti yang disebutkan sebelumnya.

“Potongan itu bukan kaki tikus melainkan bagian dari organ dalam mulut sapi,” tegas Ruruh, Jumat (31/01/20).

Sampel yang diduga mirip kaki tikus itu dipastikan tidak berkuku. Sementara dalam struktur asli kaki tikus seharusnya terdapat struktur kuku, tulang dan telapak kaki.

Baca juga: Warung Bakso di Surabaya Diduga Pakai Penglaris, Karyawan Temukan Celana Dalam di Kuali

2.

Omset pedagang bakso menurun

Polisi saat gelar konferensi pers
Polisi saat gelar konferensi pers | regional.kompas.com

Ruruh sangat menyayangkan viralnya bakso yang diduga memakai daging tikus tersebut sampai meresahkan masyarakat. Hal ini dikarenakan berdampak pada penjualan pemilik warung bakso.

Sebelum viral, kedai bakso milik Sugeng Riadi bisa mendapatkan Rp1,5 juta hingga Rp2 juta dalam sehari. Setelah viral, Sugeng mengaku omsetnya menurun drastis bahkan hanya mendapatkan Rp50 ribu.

Polisi menghimbau kepada masyarakat apabila ada kecurigaan terhadap bahan baku yang diduga berbahaya untuk tidak memviralkan. Alangkah baiknya untuk melapor ke polisi agar dugaan yang belum tentu benar tersebut tidak meresahkan masyarakat.

Baca juga: Fashion Show di MRT Saat Jam Pulang Kantor Tuai Hujatan

“Ke depan, jika terdapat kecurigaan bahan baku makanan berbahaya pada kuliner yang dijual umum hendaknya langsung melapor ke polisi dan bukan diviralkan. Hal itu agar tidak meresahkan masyarakat, merugikan pemilik usaha dan segera ditindaklanjuti oleh polisi,” pungkas Ruruh.

3.

Penyebar video minta maaf

Polisi saat gelar konferensi pers
Diduga kaki tikus | jatim.idntimes.com

Setelah bakso tersebut tak terbukti mengandung daging tikus, Ajeng, penyebar video akhirnya meminta maaf. Ajeng dipanggil ke Polres Madiun untuk menyatakan permintaan maafnya terkait kabar bohong yang ia buat. Namun Ajeng sendiri menyangkal telah sengaja membuat hoaks tersebut.

"Saya hanya menjadikan video itu status di WA. Saya tidak mengunggahnya di Facebook atau Instagram. Saya hanya mengunggah di status WA, itu pun hanya sebentar," jawab Ajeng saat berada di Mapolres Madiun, Jumat (31/1/2020).

Baca juga: Politisi PKS Usul Pemerintahan Jokowi untuk Ekspor Ganja

Ajeng sendiri tak menyangka videonya itu akan viral. Kini ia pun meminta maaf kepada masyarakat karena telah membuat kegaduhan. Tak lupa ia juga meminta maaf kepada pedagang bakso. Polisi menganggap kasus ini sudah selesai setelah mendengar pengakuan Ajeng.

"Masalah ini sudah beres. Kalau pengakuan penyebar video ini memang tidak berniat memviralkannya. Hanya diunggah di status WA. Tapi kami masih akan mendalaminya," kata Ruruh.

Artikel Lainnya

Hal ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua untuk berhati-hati dalam membagikan informasi. Terlebih jika informasi tersebut belum tentu benar.

Tags :