Pengakuan PSK Cipanas, Layani Belasan Tamu dalam Semalam hingga Diminta Tari Bugil
02 Januari 2020 by Dea DezellyndaTetap lakukan aktivitas seks meski sedang haid
Geliat bisnis prostitusi di Cianjur, Jawa Barat kian subur. Terlebih para Pekerja Seks Komersial (PSK) ini mengaku kebanjiran pelanggan saat libur Natal dan Tahun Baru. Dalam satu malam, PSK mengaku bisa melayani hingga belasan pelanggan.
Dibalik hingar bingar kehidupan malam di kawasan prostitusi Cianjur, ada kisah getir dari seorang PSK yang mengaku tetap harus melayani tamu meski sedang haid. Hal ini dilakukan PSK tersebut karena faktor ekonomi dan tuntutan dari mucikari.
Layani belasan tamu
Dilansir dari Detik.com, Minggu (29/12/19), menjelang malam tahun baru, prostitusi di Cianjur, Jawa Barat semakin menggeliat. Bahkan seorang pekerja seks komersial (PSK) bisa mendapat belasan tamu dalam semalam.
Saat libur panjang, kawasan prostitusi ini akan dibanjiri tamu lokal maupun turis asing untuk melampiaskan nafsunya. Biasanya di kawasan Cipanas, Cianjur ini banyak tukang ojek yang merangkap sebagai calo untuk mengantar para tamu kepada PSK.
Baca juga: Gara-Gara Pelanggan Pakai Tisu Magic, PSK Online di Karawang Tewas Telanjang
"Mau dimana pak, di villa atau di bawah (kawasan prostitusi)? Nanti saya antar perempuannya," kata salah seorang tukang calo yang enggan disebutkan namanya, Jumat (27/12/2019) lalu.
Dalam sehari para calo ini bisa mendapatkan banyak uang dari hasil mengantar calon pelanggan tersebut. Calo ini mendapatkan bagian dari bayaran para PSK dari pelanggan.
Tetap melayani meski sedang haid
Pengakuan miris dari seorang PSK di Cipanas bernama Melati ini sangat mengejutkan. Ia rela meminum obat penahan menstruasi karena harus tetap melayani para tamu. Hal ini ia lakukan karena tuntutan kerja dari bos di rumah bordil tempat ia bekerja sebagai PSK.
“Mau gimana lagi, kalau tidak melayani takut sama bos. Apalagi kalau yang kerjanya sedikit, jadi terpaksa melayani. Tahu sendiri kan kalau di tempat kayak gini gimana. Jadinya kemarin minum obat supaya darah mensnya enggak keluar," ungkap Melati.
Baca juga: Prostitusi Online Pelajar Terungkap, PSK Ini Ngaku Pelanggannya Pejabat hingga Politisi
Efek samping dari obat tersebut membuat Melati merasa tidak nyaman saat bekerja bahkan harus menahan nyeri di bagian perut. Para tamu tak mau tahu kondisi Melati dan tetap saja melakukan aktivitas seks. Namun Melati bersyukur jika ia mendapat pelanggan yang pengertian.
"Tadinya mau memaksakan melayani, tapi sudah tidak tahan. Untungnya tamu mengerti. Terkadang juga ada tamu yang tetap minta dilayani, terpaksa harus menahan sakit hingga selesai," ucap dia.
Diminta menari bugil
Melati mengaku saat libur panjang seperti Natal dan Tahun Baru, dalam satu malam ia bisa melayani hingga belasan pelanggan. Kondisinya yang sedang tidak baik saat itu namun Melati tetap dipaksa bekerja untuk menjadi pelampiasan nafsu para pelanggan.
Baca juga: Dituduh Selingkuh, Istri Ngamuk Injak Kemaluan Suami hingga Pingsan. Ini Kronologinya!
“Bisa belasan tamu yang datang, ada yang memang ingin dilayani untuk seks ada juga yang sekedar minta ditemani. Kalau tamu banyak lumayan uang yang didapat, meski harus dibagi juga buat calo sama bos di sini," jelasnya.
Tak hanya melakukan hubungan seks, Melati kerap mendapat permintaan khusus dari para pelanggan seperti menari bugil. Biasanya tari bugil ini dilakukan di sebuah villa yang disewa untuk melakukan aktivitas seks.
"Kalau di sini biasanya yang di rumah yang lima kamar, ada di depan jalan masuk ke sini (kawasan prostitusi Cipanas). Di situ bebas, ada musiknya juga, kalau striptis di situ. Kadang juga di villa. Untuk striptis bayarannya beda lagi," terangnya.
Melati paham betul risiko dari pekerjaannya ini. Namun ia tak punya pilihan lain sementara ia butuh uang untuk menyambung hidupnya. Kondisi keluarga Melati yang tak harmonis, lantaran orangtuanya bercerai membuat Melati merasa hidup sendiri dan tak punya tempat untuk kembali pulang.