Menganggap Jasa Fotografi Hanya Pekerjaan Remeh, Orang Ini Berharap Bisa Nyewa Jasa Fotografer dengan Modal Rp 300 Ribu

Jasa Foto Profesional | www.pexels.com

Kapan balik modalnya kalau cuma dibayar segitu?

Seperti orang yang menggeluti dunia desain, para fotografer juga kerap dipandang sebelah mata. Masih ada orang yang menganggap kalau profesi ini adalah pekerjaan remeh.

Nasib Jasa Fotografi Profesional

Apa susahnya ngejepret doang? Padahal, fotografi tidak hanya sekedar menjepret. Banyak elemen yang harus disatukan oleh seorang fotografer supaya menghasilkan foto yang ciamik. Peralatan yang digunakan juga mahal-mahal, makanya mereka mematok tarif tinggi.

Ilustrasi fotografer | www.pexels.com

Tahun 2018 lalu, Arbain Rambey, seorang fotografer senior di Indonesia, membagikan chat yang berisi tawaran pekerjaan dari seseorang. Orang ini ingin memakai jasa Arbain hanya dengan budget Rp 300 ribu saja. Karena menganggap tawaran ini sebagai "lelucon", Arbain pun menolak dengan alasan dia udah punya pekerjaan lain.

Baca Juga: Ini Deretan Chat Kocak Dosen dan Mahasiswa, Ada yang Pernah Kayak Gini?

Chat | twitter.com

Orang ini dengan percaya diri (atau tidak tahu diri) meminta kesediaan Arbain untuk melakukan pemotretan selama 5 jam, mulai dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang.

Nggak cuma foto, dia juga ingin Arbain merekam acara tersebut dan mengeditnya menjadi video bagus. Dia ingin mendapatkan hasil terbaik dengan anggaran Rp 300 ribu saja.

Chat ini akhirnya viral dan memperoleh banyak tanggapan dari netizen. Ada yang menghujat klien yang dianggap tak tau diri, ada yang berbagi pengalaman serupa, dan ada juga yang mengunggah chat dengan klien yang memberi penawaran memuaskan.

Chat | twitter.com

Tak tanggung, klien langsung memberi harga Rp 2 juta untuk sketsa wajah ukuran A4. Ya langsung disanggupi dong. Ini baru namanya klien yang peduli dengan kesejahteraan orang-orang yang berkecimpung di industri kreatif.

Karena hal inilah, banyak orangtua yang melarang anak-anaknya menjadi fotografer, desainer, penulis, dan profesi kreatif lainnya, karena dianggap tak punya masa depan. Mereka lebih ingin anaknya jadi PNS agar masa depan terjamin.

Baca Juga: Setelah Pandemi Berakhir, Peminat CPNS Diprediksi Meroket Tajam: Gaji Aman dan Anti Dirumahkan

PNS | makassar.tribunnews.com

Kasus yang dialami Arbain Rambey di atas tentu tidak asing bagi kamu yang selama ini menggeluti bidang-bidang pekerjaan kreatif, atau yang kerap dipandang sebelah mata oleh sebagian besar generasi tua.

Artikel Lainnya

Jadi, kalau kamu termasuk orang-orang yang berkecimpung di industri kreatif, jangan sedih kalau mendapatkan tawaran semacam ini. Terus tingkatkan kemampuan dan prestasimu sampai mereka sadar kalau kamu layak mendapatkan bayaran yang pantas.

Tags :