Ngeri! Diduga Korban Virus Corona Tergeletak di Jalanan hingga Rumah Sakit, China Kewalahan?
26 Januari 2020 by Dea DezellyndaTim medis kewalahan menghadapi banyaknya korban virus corona
Virus corona tengah menggemparkan masyarakat dunia. Virus yang berasal dari Kota Wuhan, China ini disebut ditularkan hewan ke manusia, namun para ahli menyampaikan virus nCov ini juga bisa menular dari manusia ke manusia. Kini virus corona telah menjangkit 12 negara di dunia.
Data terbaru menyatakan korban virus mematikan ini telah mencapai 56 orang. Di China sendiri, petugas medis sampai kewalahan menerima pasien yang terjangkit corona. Dalam sebuah video memperlihatkan para korban yang tiba-tiba saja tergeletak di jalan yang diduga terkena virus mengerikan ini.
Korban corona tergeletak di jalan
Kini Kota Wuhan, China yang biasanya sibuk dipadati masyarakat menjadi kota mati bahkan saat perayaan Imlek. Wuhan diketahui merupakan asal virus corona berasal. Virus mematikan itu semakin menyebar dan menjangkit ratusan orang.
Dalam sebuah video yang kini viral di media sosial, memperlihatkan korban virus corona yang tiba-tiba terjatuh dan tergeletak di jalan begitu saja. Warga yang melihat korban tersebut tak berani menolong karena takut akan tertular.
Baca juga: Heboh Penemuan Mayat Perempuan Hangus di Banyuwangi, Polisi Sebut Korban Sengaja Dibakar
Pemandangan tersebut tampak mengerikan, bahkan netizen menyebut video tersebut layaknya serangan zombie dalam sebuah film. Petugas medis tampak sibuk menolong para korban yang bertumbangan di tempat umum dengan menggunakan pakaian anti-virus ‘jas azmat’ agar tidak tertular.
Mayat tergeletak di rumah sakit
“Nobody’s come to manage this.”
— Al Jazeera English (@AJEnglish) January 24, 2020
This video allegedly shows dead bodies lying in hospital aisles in Wuhan Red Cross Hospital, the city where the #coronavirus originated.
The virus has killed 26 people and infected at least 830 https://t.co/ThQQSVQHKX pic.twitter.com/qgs0E1GdgU
Tak hanya korban corona yang tiba-tiba tergeletak di jalanan, namun mayat-mayat yang diduga terjangkit virus corona itu tergeletak di selasar rumah sakit. Dalam sebuah rekaman yang beredar yang diambil di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China itu terlihat perawat yang melewati mayat-mayat yang ditutup dengan kain.
Video tersebut terlihat diunggah oleh akun Twitter @AJEnglish pada hari Jumat (24/01/20) lalu.
“Nobody’s come to manage this. This video allegedly shows dead bodies lying in hospital aisles in Wuhan Red Cross Hospital, the city where the #coronavirus originated. The virus has killed 26 people and infected at least 830,” tulis keterangan posting-an tersebut.
Baca juga: Viral Ibu Kandung Siksa Ketiga Anaknya, Dilarang Makan Sampai Dicaci Maki di Depan Umum
Para staf rumah sakit dan juga dokter tak bisa berbuat apa pun bahkan untuk memindahkan mayat korban virus corona ke tempat yang lebih layak. Setiap harinya, rumah sakit di seluruh Kota Wuhan menerima ratusan pasien yang diduga terkena virus corona. Hal ini tentunya menjadi pekerjaan berat bagi tim medis.
Pasien terus bertambah
Dilansir dari Detik.com, Minggu (26/01/20), korban meninggal dunia akibat imbas dari teror virus corona terus bertambah. Kini, korban meninggal sudah mencapai 56 orang. Pemerintah China menyebut situasi ini begitu genting dan membatasi semua perjalanan.
Baca juga: Viral Video Menjijikkan Pembuatan Cilok hingga Saus
Banyaknya pasien yang terus berdatangan ke rumah sakit membuat sejumlah rumah sakit di Wuhan sampai harus membangun tenda darurat di kawasan parkir. Masker pun sudah sangat langka ditemui di Wuhan karena banyak masyarakat khawatir terjangkit patogen dengan kode 2019- nCov tersebut.
Tim medis mulai kewalahan karena dalam menangani pasien corona harus berhati-hati dan teliti. Dalam sebuah video memperlihatkan sekumpulan perawat di sebuah rumah sakit di Wuhan menangis histeris melihat banyaknya pasien corona yang terus berdatangan.
Untuk mengantisipasi virus ini tersebar di seluruh dunia, berbagai negara menjaga ketat pintu kedatangan di bandara. Penumpang pesawat dicek kesehatannya saat akan masuk ke sebuah negara karena untuk menanggulangi penyebaran virus corona.