Akibat Awan Cumulonimbus, Mojokerto Diterjang Hujan Es hingga Bikin Warga Panik
07 Desember 2019 by Muchamad Dikdik R. Aripianto
Hujan es yang deras menerjang Kabupaten Mojokerto, usut punya usut hujan ini dihasilkan dari terciptanya awan Cumulonimbus
Pernah mendengar awan jenis cumulonimbus? Awan ini pernah muncul dalam sebuah film animasi berjudul "Up" tahun 2009. Awan yang muncul disertai dengan angin kencang, hujan deras dan petir berkilatan ini akan membuat kalian merasa ngeri menyaksikannya.
Awan cumulonimbus juga muncul di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur beberapa waktu yang lalu. Seperti dalam film "Up" tadi, awan ini menimbulkan angin kencang, hujan deras dan juga hujan es dengan intensitas yang cukup tinggi. Hal ini juga membuat warga sempat panik.

Dilansir dari Suara.com, pada Selasa (12/19), munculnya awan cumulonimbus menyebabkan terjadinya hujan deras, angin kecang dan hujan es.
Hal tersebut disampaikan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda. Prakirawan BMKG Kelas I Juanda, Agata, mengatakan dari pantauan radar BMKG Kelas I Juanda pada Selasa petang terjadi hujan lebat di area sekitar Mojokerto dan Sidoarjo.
Baca juga: Mitos Mistis Pee Mae Mai, Hantu Janda Menakutkan Asal Thailand
“Dari pantauan radar BMKG terjadi hujan intensitas lebat secara bersamaan terbentuk awan cumulonimbus yang cukup tinggi di wilayah Mojokerto,” ungkapnya.
Masih kata Agata, indikasi fenomena hujan es durasinya sangat cepat yang diawali adanya awan cumulonimbus. Namun tidak semua pembentukan awan cumulonimbus bisa menyebabkan terjadinya hujan es seperti yang terjadi di Mojokerto. Menurutnya semua tergantung dari perkembangan awan tersebut.
“Potensi terjadinya fenomena hujan es bisa dimana saja tergantung dari perkembangan awan Cumulonimbus itu sendiri. Harus dianalisa terlebih dulu jika terjadi fenomena hujan es yang disebabkan dari pembentukan awan Cumulonimbus. Untuk hari ini, potensi hujan lebat hampir di seluruh kota di Jawa Timur,” terangnya.
Baca juga: Keluarga ini Malah Hadapi Banjir Dengan Santuy, Berenang Di Dalam Rumah!

Beberapa kawasan yang terkena terjangan hujan es ini di antaranya Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Butiran-butiran es sebesar batu kerikil jatuh saat hujan deras disertai angin kencang pada Selasa petang. Meski sempat membuat warga panik, namun belum ada laporan kerusakan akibat fenomena alam yang langka ini.
Salah satu warga yang dimintai keterangan soal fenomena ini mengungkapkan bahwa hujan es tersebut berlangsung sekitar 20 menit. Saat hujan es terjadi, udaranya lebih dingin jika dibandingkan saat hujan biasanya. Butiran es itu rata-rata sebesar kelereng atau batu kerikil. Untungnya, tidak sampai merusak atap.
Baca juga: Ibu Muda di Sumut Meninggal Usai Lahirkan 3 Bayi Kembar
Fenomena langka ini, kata dia, membuat warga di sekitar rumahnya takut keluar rumah. Terlebih lagi hujan es disertai petir terus bergelegar. Menurutnya, warga yang kebetulan melintas langsung memilih untuk berhenti dan berteduh sembari menunggu hujan reda.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini membenarkan adanya hujan es di sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto.
“Iya benar, terjadi hujan es di Mojokerto. Petugas kami masih melakukan pendataan di lapangan,” tegasnya.
Memang terkadang alam selalu menunjukkan kekuatannya lewat apa saja. Seperti hujan es yang dihasilkan oleh terciptanya awan cumulonimbus, di Mojokerto yang membuat warganya ketakutan akan fenomena ini. Alangkah baiknya kita selalu berhati-hati ketika terjadinya fenomena-fenomena alam yang terjadi di sekitar kita.