Media Lebih Fokus Membahas Payudaranya Ketimbang Profilnya, Artis Taiwan Ini Murka!

Artis Taiwan, Jolin Tsai
Artis Taiwan, Jolin Tsai | www.instagram.com

Media berperan membuat banyak artis pendatang baru yang lebih mengutamakan fisik

Ada beberapa jenis konten yang biasanya akan mendapat perhatian luas dari netizen. Yang pertama adalah konten kontroversi.

Entah itu melibatkan pemerintah, publik figur, dll. Kemudian ada konten yang sifatnya sensasional, lucu, dan kreatif. Konten ini terkadang menuai pujian netizen, dan terkadang malah berujung hujatan pedas.

Kemudian yang terakhir adalah konten bersifat "semi". Misalnya, pembahasan seputar payudara, alat kelamin, keseksian tubuh, dll. Konten jenis terakhir ini begitu ditentang oleh seorang penyanyi dari Taiwan yang bernama Jolin Tsai.

Kemurkaannya bermula saat mendapati ada salah satu media nasional yang malah menjadikan payudaranya sebagai fokus berita utama.

Padahal, ketika itu Jolin sedang menceritakan mengenai ulang tahunnya yang diadakan di Thailand. Tapi, media tersebut memilih angle yang pastinya bakal dibaca oleh banyak orang.

Jolin yang tak terima pun melampiaskan kekesalannya kepada media tersebut melalui akun Facebooknya. Dia merasa dirugikan oleh pemberitaan media tersebut yang menempatkan dirinya sebagai objek semata.

Ketika serangkaian artikel menyebutkan payudara G-cup di tajuk utama, jenis pendidikan seksualitas apa yang diterima pembaca?" tulis Jolin di postingannya dengan menambahkan tagar #bodyawareness.

Baca juga: Ahn Jae Hyun Minta Cerai dan Sebut Puting Payudara Go Hye Sun Tak Seksi Lagi

Media tersebut juga memasukkan beberapa foto Jolin yang memakai pakaian terbuka. Menurut media tersebut, pakaian yang dikenakan oleh Jolin bisa menyebabkan 'paparan yang tidak disengaja' kepada orang yang melihatnya. Ini semakin menambah kesal Jolin karena otak mesum seseorang bukan diatur oleh pakaiannya, tapi oleh orang itu sendiri.

Curhatan pedas Jolin ini mendapat dukungan dari netizen. Mereka setuju bahwa kebanyakan media zaman sekarang malah mendukung objektifikasi seksual kepada wanita.

Bukan prestasi, sifat, atau info lain yang lebih penting, tapi malah hanya memfokuskan pemberitaan kepada bentuk tubuh, keseksian, atau pakaian yang terbuka.

Kalau mau fokus kepada berita semacam itu, mending langsung aja jadi media dewasa. Target pasarnya jelas dan setiap model yang diulas tentu tidak keberatan karena mereka memang hidup di dunia yang seperti itu.

Kementerian Pendidikan Taiwan bahkan sampai dibuat pusing gara-gara masalah ini. Mereka merasa perlu adanya revisi soal pendidikan seksual di kurikulum.

Baca juga: 11 Cara Membesarkan Payudara Secara Alami Tanpa Perlu Jalani Operasi

Artikel Lainnya

Yah, sebenarnya tidak cuma media di Taiwan doang yang sering berbuat seperti ini. Media di Indonesia juga kadang lebih fokus kepada bentuk tubuh wanita ketimbang prestasinya. Makanya, nggak heran juga kalau ada artis pendatang baru yang lebih mengutamakan bentuk tubuh dalam menjalani karirnya sebagai "entertainer", ketimbang prestasi.

Tags :