Kisah Mantan Manager Bergaji Rp100 Juta di Sukabumi, Pilih Mualaf dan Jualan Es Cincau!

Kisah Mantan Manager Bergaji Rp100 Juta di Sukabumi, Pilih Mualaf dan Jualan Es Cincau!
Kisah Mantan Manager Bergaji Rp100 Juta di Sukabumi, Pilih Mualaf dan Jualan Es Cincau! | www.youtube.com

Merasa lebih tenang dan bahagia daripada saat bergelimang harta.

Banyak orang mungkin berpikir bahwa jabatan sebagai general manager sebuah perusahaan besar merupakan pencapaian yang luar biasa. Banyak orang rela melakukan banyak hal untuk bisa mencapai posisi tersebut.

Akan tetapi tampaknya hal itu tidak dilakukan oleh pria yang satu ini. Alih-alih mencoba mempertahankan posisi mapannya, bapak yang satu ini justru melepaskan jabatannya dan memilih menjadi pedagang es cincau.

Padahal, ketika ia menjabat sebagai general manager, dia menerima gaji per bulan tak kurang dari Rp100 juta. Itu jelas jumlah yang tidak bisa dibandingkan dengan apa yang ia dapat sebagai penjual es cincau. Lalu apa yang membuatnya mengambil pilihan ini?

Kisah Mantan Manager Bergaji Rp100 Juta di Sukabumi, Pilih Mualaf dan Jualan Es Cincau!
Kisah Mantan Manager Bergaji Rp100 Juta di Sukabumi, Pilih Mualaf dan Jualan Es Cincau! | www.youtube.com

Dilansir dari Detik.com (31/05/2020), dalam video yang diunggah oleh channel YouTube Gavy Story, penjual es cincau bernama Hasanuddin ini berbicara mengenai perjalanan hidupnya.

Baca Juga: Lagi Asyik Nongkrong, Gerombolan Remaja Ini Dikagetkan dengan Penampakan Tuyul

Pria berusia 65 tahun ini berbicara banyak hal mulai dari kehidupannya sebagai general manager sampai keputusan untuk melepaskan jabatan strategis tersebut.

Dia memulai kisahnya ketika dirinya masih muda dulu. Ketika masih muda, dia mengatakan bahwa dirinya hidup dengan bergelimang harta. Pekerjaannya sebagai general manager di sebuah perusahaan hiburan membuatnya mendapatkan penghasilan tak kurang dari Rp100 juta setiap bulannya.

Namun sekarang dia memilih untuk berkeliling menjajakan es cincau dan es nanas dagangannya. Ia menawarkan es cincau dagangannya dengan gerobak yang ia kayuh setiap hari.

Baca Juga: Viral Video Salat Menghadap ke Timur di Gresik, Ternyata Aliran Sesat yang Dipimpin Dukun!

Penampilannya pun sangat sederhana sampai-sampai orang tidak akan menyangka jika dulunya dia adalah seorang general manager berpenghasilan Rp100 juta per bulan.

"Sejahtera ya pokoknya dulu. Dulu punya rumah tingkat di Jakarta, punya mobil, komplitlah," kenang Hasanuddin.

Meski begitu, Hasanuddin tidak pernah menyesali kondisinya sekarang. Dia justru merasa kehidupannya jauh lebih baik daripada saat dia menjadi general manager. Pria yang memilih masuk Islam sejak 22 tahun yang lalu itu juga mengatakan, meski kini hidupnya pas-pasan, tapi dia mengaku lebih tenang.

Baca Juga: Bapak Dua Anak di Sumsel Setubuhi Gadis 17 Tahun Berulang Kali, Pelaku: Saya Cinta Sama Dia

Padahal jika dibandingkan dengan menjadi general manager, penghasilannya sekarang sebagai pedagang es cincau jauh lebih sedikit. Untuk mendapatkan uang Rp100 ribu saja, dia harus berkeliling mengayuh gerobaknya sepanjang hari.

Setelah meninggalkan Jakarta, Hasanuddin memilih pindah ke Sukabumi. Kini setiap hari ia mengayuh gerobaknya berkeliling di kawasan Cikole sampai ke Degung Kota Sukabumi. Ia juga biasa mangkal di dekat kampus Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

Artikel Lainnya

Video berdurasi 16 menit ini langsung mendapat banyak perhatian netizen. Sejak diunggah Januari 2020, video tersebut sudah dilihat lebih dari 2,4 juta kali. Bahkan banyak netizen yang memuji dan memberikan semangat kepada Hasanuddin di kolom komentar. Tak sedikit juga netizen yang mengaku memiliki pengalaman sama.

Tags :