Mantan Apoteker Pontianak Klaim Temukan Obat Mujarab Buat Corona!

ilustrasi
ilustrasi | google.com

Sempat digunakan untuk mengobati DBD dan malaria, kini Formav-D diklaim bisa sembuhkan covid-19

Jumlah kasus positif Covid-19 semakin bertambah, di sisi lain para ahli belum bisa menemukan obat resmi yang bisa dikonsumsi untuk para pasien yang terinfeksi. Baru-baru ini muncul kabar bahwa seorang mantan apoteker asal Pontianak yang juga pernah menemukan obat untuk Demam Berdarah Dengue (DBD) , Fahrul Lutfi, meyakinkan bahwa obat yang bernama Formav-D yang pernah ia temukan tersebut juga mampu membunuh virus corona sehingga korban terinfeksi bisa sembuh.

Mengutip dari Suara Pemred (4/4/2020), Lutfi menceritakan pengalaman pribadinya dan beberapa orang yang mengalami gejala mirip Covid-19, mereka bisa sembuh karena mengonsumsi obat tersebut.

ilustrasi

Pada 27 Februari lalu, Lutfi tengah berada di Bali, ia mengaku bahwa telah berkomunikasi dengan beberapa orang asing. Lalu keesokan harinya ia merasakn keluhan seperti demam tinggi dan batuk-batuk, ketika mengetahui bahwa dahak batuknya berwarna hitam pekat, ia mulai berpikir bahwa dirinya terinfeksi corona.

Saya kaget selama ini dahak warnanya putih,kuning atau hijau. Lalu kenapa ini hitam. Makanya saya berasumsi bahwa saya terjangkit virus corona, apalagi di Bali itu banyak orang asing dan saya berinteraksi dengan mereka, jelasnya pada Suara Pemred, Sabtu (4/4)

Setelah beberapa hari mengonsumsi Formav-D ia pun mengaku keadaan tubuhnya kembali membaik. Bahkan diceritakan juga bahwa asisten pribadinya yang mengalami gejala yang sama juga meminum obat tersebut dan keadaannya berangsung membaik.

Asisten saya mengalami gejala yang sama, artinya kita terinfeksi. Saya berikan obat itu, demamnya hilang dan batuknya hilang, terangnya

Lutfi juga diminta untuk memberikan Formav-D pada lima ODP yang sempat berinteraksi langsung dengan korban Covid-19 Pontianak yang meninggal . Sebelum dilakukan tes, para ODP mengonsumsi obat tersebut dan seusai dilakukan tes serta hasilnya telah keluar, mereka dinyatakan negatif.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya negatif (tidak terjangkit) walaupun mereka kontak langsung dengan pasien Covid-19. Dengan dasar itulah saya berfikir bahwa virus ini dapat dibunuh dengan anti virus yang saya temukan 10 tahun yang lalu, imbuhnya

Baca Juga : Influencer Ini Sarankan Minum Sperma Biar Tidak Terinfeksi Corona!

Artikel Lainnya

Lutfi menambahkan bahwa seiring berkembangnya jaman, virus-virus juga mulai bermutasi atau berubah sifat seperti virus-virus mematikan yang pernah ada yaitu Flu Hongkong, Flu Burung, MERS, SARS dan sebagainya. Menurut mantan apoteker itu, mereka (virus) berevolusi dari virus yang tidak mematikan menjadi virus yang mematikan, seperti halnya corona.

Virus corona sendiri merupakan virus yang terdiri dari dinding sel protein, yang mana hingga saat ini belum ada satupun obat yang sanggup bekerja dengan menghancurkan dinding sel tersebut. Menurutnya, Formav-D sanggup menghancurkan dinding sel tersebut karena pada dasarnya kandungannya adalah enzim.

Seperti virus DBD, HIV atau virus apapun baik yang menyerang kulit, pencernaan, sistem kekebalan tubuh dan yang terbaru ini Covid-19 ini. Saya sudah buktikan ternyata efektif, jelasnya

Ia meminta agar warga Pontianak tidak perlu khawatir ataupun takut, ia meyakinkan bahwa masyarakat bisa melakukan aktivitas seperti biasa, lalu apabila ada yang terinfeksi ia akan memberikan obat tersebut karena mampu membunuh virus corona. Lutfi menyarankan Formav-D untuk dipakai selama obat resmi Covid-19 masih belum ditemukan.

Mungkin saja Covid-19 dengan Formav-D menjadi salah satu solusinya, katanya

Baca Juga : Obat Corona Ditemukan, Jokowi: Kita Pesan 2 Juta Obat!

Tahun 2006 silam, Lutfi yang merupakan asisten apoteker secara tak sengaja meracik dua jenis obat tradisional asli Indonesia dan luar negeri. Lalu obat itu diberikan pada anak sahabatnya yang menderita DBD. Selang beberapa waktu demam anak tersebut turun dan ia dinyatakan sembuh oleh dokter. Setelah dikenal ampuh, pada tahun 2010 obat temuan Lutfi pun digunakan untuk mengobati puluhan penderita DBD dan malaria. Bahkan Formav-D juga sudah tersebar ke sejumlah daerah dan permintaan juga semakin bertambah.

Tags :