Ngeri! Selain Corona, 13 Virus Baru Ditemukan di Kelelawar, Masyarakat Diminta Waspada!

ilustrasi
ilustrasi | www.tribunnews.com

Warga diminta tidak berinteraksi dengan hewan ini!

Belum usai kasus virus Corona yang menewaskan ratusan hingga menjangkiti puluhan ribu warga di Wuhan, Tiongkok. Baru-baru ini informasi yang tak kalah menggemparkan datang dari dalam negeri, Indonesia.

Berdasarkan penelitian beberapa ilmuwan dari IPB, ternyata virus yang dikabarkan masih satu keluarga dengan SARS dan MERS itu juga ada di Indonesia, tepatnya dalam tubuh kelelawar dan tikus di empat provinsi di Sulawesi.

Belajar dari musibah yang terjadi di Wuhan, kini para ilmuwan, meminta para masyarakat agar membatasi setidaknya tidak berinteraksi dengan satwa liar atau tidak mengganggu habitat alaminya.

Satwa liar seperti kelelawar menjadi reservoar atau inang alami bagi virus. Hewan ini sekalipun terinfeksi virus secara alami, tidak menunjukkan gejala klinis karena memiliki mekanisme kekebalan yang menyebabkan toleransi. Meski demikian, virusnya bisa saja menjadi berbahaya pada manusia atau hewan lain, kata peneliti Pusat Studi Satwa Primata Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat IPB University, Joko Pamungkas, dalam diskusi di Bogor, Jumat (31/1/2020).

Baca juga : Ngeri, Ini Penampakan Wajah Tim Medis Pasien Corona Saat Tanpa Masker, Keriput dan Penuh Luka!

ilustrasi
ilustrasi kelelawar | bebas.kompas.id

Lebih lanjut menurut penjalasan pria yang juga menjabat sebagai Koordinator PREDICT-Indonesia 2014-2019 persebaran virus ini ia ketahui setelah sebelumnya dilakukan sampling terhadap kelelawar dan rodensia (tikus liar) di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat dari tahun 2016 hingga 2018. Dalam survei itu, betapa kagetnya dirinya saat tahu selain Corona juga ada 13 virus baru dan 17 virus yang ditemukan dalam survei periode sebelumnya.

Adapun sampling yang dilakukan pada 2012-2013 terhadap lebih dari 400 satwa liar dari 3 taxa, yaitu satwa primata, rodensia, dan kelelawar, menemukan 14 virus baru dan 6 virus yang telah diketahui sebelumnya. Beberapa virus tersebut, di antaranya Paramyxoviruses, Coronaviruses, Astroviruses, Rhabdoviruses, dan Herpesviruses.

Baca juga : Ngeri! Diduga Korban Virus Corona Tergeletak di Jalanan hingga Rumah Sakit, China Kewalahan?

ilustrasi sup kelelawar di Wuhan, Tiongkok
ilustrasi sup kelelawar di Wuhan, Tiongkok | bebas.kompas.id
ilustrasi
ilustrasi sup kelelawar di Wuhan, Tiongkok | bebas.kompas.id

Virus korona yang ditemukan di kelelawar di Indonesia ini tidak sama dengan yang di China. Pohon kekerabatannya juga masih jauh dari yang menginfeksi manusia. Tetapi potensinya tidak bisa dikesampingkan dan tetap ada. Tentu kita berharap tidak terjadi, tetapi karena virus bisa bermutasi, sangat mungkin di saat lain bisa ditemukan virus yang berbahaya bagi manusia, tuturnya.

Artikel Lainnya

Interaksi yang intens dengan satwa liar, khususnya kelelawar, bisa meningkatkan risiko kasus zoonosis, yaitu penularan virus yang menginfeksi binatang ke manusia. ”Kalau bersinggungannya dengan daging (satwa) yang sudah masak, mungkin aman. Namun, sebelum itu, dari pemburuan, pengepul di dekat rumah bisa membahayakan keluarga dan tetangga, transportasi, hingga pasar akan meningkatkan risiko penularan virus, ujarnya.

Tags :