Kominfo dan Kemendikbud berbeda sikap atasi Netflix, bukti pemerintah tidak kompak!
27 Januari 2020 by Dea DezellyndaDirangkul Kemendikbud, dipelototi Kominfo!
Anak muda mana di zaman sekarang yang tak tahu Netflix? Situs streaming digital ini disambut hangat oleh masyarakat saat masuk ke Indonesia pada tahun 2016 silam. Namun tentunya bukan tanpa hambatan.
Lika-liku Netflix di Indonesia begitu rumit. Mulai dari Kominfo, Telkom, sampai masalah pajak yang menjadi batu sandungan bagi Netflix untuk berada di Indonesia. Berbeda dengan Kominfo, Kemendikbud justru memiliki pandangan yang lebih positif dalam mengatasi Netflix.
Permasalahan perizinan Netflix memang menuai pro kontra di berbagai negara seperti Arab Saudi dan India, namun tampaknya di Indonesia sendiri permasalahan Netflix ini menjadi sangat rumit. Terlebih melihat Kominfo dan Kemendikbud mengambil langkah yang berbeda. Bukankah ini memperlihatkan pemerintah yang tidak kompak? Ada apa sebenarnya di balik keberadaan Netflix di Indonesia? Apakah memang se-drama ini?
Kominfo ragukan Netflix
Meski digemari masyarakat Indonesia sebagai situs streaming digital, namun perjalanan Netflix untuk diterima pemerintah Indonesia sangat rumit. Salah satu yang menolak kehadiran Netflix adalah Menkominfo, Johnny G.Plate. Dalam sebuah acara, Johny menyampaikan keberatannya akan kehadiran Netflix.
“Kita minta Netflix original jangan dulu lah di Indonesia. Gunakan dulu hasil kreativitas anak Indonesia sendiri dulu. Kalau bisa,” kata Johnny seperti dikutip CNBC.
Namun pernyataan Johny justru menimbulkan kritikan dari netizen. Banyak netizen yang tak setuju karena menganggap hal ini justru membuat kreator di Indonesia tak memiliki daya saing di luar negeri.
Alasan lain mengapa Kominfo bersikeras menolak Netflix karena Netflix telah mengemplang pajak. Netflix sendiri juga tak memiliki perusahaan resmi dan badan hukum di Indonesia. Hal ini tentunya akan menyulitkan konsumen yang akan melaporkan Netflix apabila ada konten yang dinilai tak berkenan.
Baca Juga: Pornhub Didugat Milyaran Dollar Lantaran Tidak Sediakan Subtitle Buat Tunarungu
Kemendikbud rangkul Netflix
Berbeda pandangan dengan Kominfo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, lebih memilih melihat Netflix dalam sisi positif. Buktinya beberapa waktu lalu, Nadiem melakukan pertemuan dengan pihak Netflix. Tak main-main, pertemuan tersebut menghasilkan kabar baik. 10 penulis naskah terpilih akan dikirim ke Hollywood untuk pelatihan.
"Netflix akan melakukan pelatihan kepada 10 penulis naskah terpilih yang dikirim ke Hollywood," kata Nadiem saat memberikan sambutan di kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Kamis (9/1) dilansir dari Cnnindonesia.com.
Dalam pertemuan tersebut, Netflix rela menggelontorkan 1 juta dollar AS atau setara Rp. 14 miliar untuk investasi dalam pelatihan tersebut. Tentunya pencapaian Nadiem menuai respon positif dari para netizen. Nadiem sebagai menteri termuda di kabinet Jokowi ini disebut mewakili suara hati para kaum milenial.
Bahkan netizen membandingkan sikap Kominfo terhadap Kemendikbud dalam menyikapi kehadiran Netflix. Netizen bahkan menyindir Johny yang tak tahu sebenarnya isi dari Netflix yang di dalamnya juga memuat film buatan anak bangsa. Di sisi lain, masyarakat memandang bahwa pemerintah tidak kompak dalam menangani permasalahan Netflix di Indonesia.
Baca Juga: Bukti Sayang ke Prabowo? Jokowi Bela Menhan Dari Kritik Sering Plesiran Ke Luar Negeri!
Pemerintah tak kompak!
Mendengar apa yang disampaikan oleh Menkominfo, perlu dipertanyakan apakah Johny pernah membuka Netflix? Kalau pun sudah, harusnya Johny tahu bahwa Netflix tak hanya berisikan film-film luar negeri, bahkan film karya anak Indonesia sangat banyak tersedia di Netflix.
Salah satunya adalah sinema garapan Timo Tjahjanto berjudul The Nights Comes for Us yang mampu menarik perhatian penonton. Ini baru satu sinema, belum lagi karya anak bangsa yang lain yang berhasil menembus Netflix.
Hal ini menimbulkan tanya, sebenarnya Johnny sudah mengecek Netflix secara langsung belum sih? Sudah pasti pernyataannya yang ingin memprioritaskan film garapan anak bangsa ini membuat Johny dianggap sok peduli, karena fakta lapangannya saja ia tak tahu.
Baca Juga: Dubes Tiongkok : Natuna Milik Indonesia, Kami Enjoy Aja!
Mari kita sudahi membahas pernyataan Menkominfo terkait Netflix dari yang sungguh membuat geleng-geleng kepala ini. Sangat berbeda dengan Menteri Nadiem yang merupakan perwakilan dari para milenial ini. Ia justru menggandeng Netflix hingga berhasil memberangkatkan 10 penulis naskah ke Hollywood.
Memang sih Nadiem dibanjiri sanjungan dari netizen, tapi tetap saja banyak yang merasa aneh dengan keputusan Nadiem. Salah satunya karena masalah Netflix yang masih illegal di Indonesia dikarenakan tak memiliki badan hukum yang jelas.
Nadiem bahkan dinilai oleh netizen terlalu mengada-ada. Mantan CEO Gojek itu mengatakan jika melalui film, Indonesia bisa berpotensi semakin dikenal dunia. Baik dari kehidupannya dan juga kebudayaannya. Nadiem menyebut sudah saatnya Indonesia tampil percaya diri dengan kebudayaan yang dimiliki kepada dunia.
Selain itu, Netflix juga masih mengemplang pajak. Menteri Keuangan, Sri Mulyani bahkan memburu Netflix untuk segera membayar pajak. Pada bulan September lalu, Sri Mulyani berencana mengkaji peraturan yang memungkinkan pemerintah memungut pajak terhadap Netflix.
“Contohnya Netflix. Enggak ada di Indonesia [secara fisik] fine. Kalau Netflix ada konsumsi di sini [Indonesia], ia bisa kena pajak. Dia harus setor ke kami,” ucap Dirjen Pajak Robert Pakpahan dalam konferensi pers di Kantor DJP, Kamis (5/9/2019).
Masalah-masalah yang ada dihadapan Netflix agar bisa Berjaya di Indonesia harus ditindaklanjuti terlebih dahulu. Pemerintah pun seharusnya tegas dan kompak memberikan kejelasan Netflix. Kalau sikapnya berbeda-beda setiap kementerian, tentu saja ini memperlihatkan ketidak-kompakan para menteri dalam menyelesaikan permasalahan Netflix.
Baca Juga: Dituntut Mundur Usai Banjir Jakarta, Ratusan Massa Gelar Demo Bela Anies di Balkot!
Sebenarnya tujuannya sama, sama-sama ingin karya anak bangsa semakin dikenal. Tapi mohon maaf, Nadiem terlihat lebih memahami dan memberikan eksekusi yang tepat dalam mewujudkan mimpi tersebut dibanding Johny yang hanya bisa menolak tanpa riset terlebih dahulu.
Namun perlu diingat untuk Nadiem, anda ini Mendikbud, harusnya apa yang anda lakukan itu adalah tugas Kominfo. Boleh lah Nadiem mengajak para menteri atau setidaknya duduk bersama Pak Johny untuk mencari jalan ke luar agar Netflix bisa legal di Indonesia namun tetap tak menyalahi peraturan yang ada. Kita sebagai masyarakat terutama para pelanggan Netflix sangat berharap bisa mengakses Netflix dengan tenang dan damai tanpa adanya keributan yang kurang berarti.
Kita paham betul bahwa Kominfo ingin film anak bangsa juga berjaya, keinginan Johny itu sudah cukup terbukti. Hanya saja memang memerlukan upaya untuk mengembangkan potensi anak bangsa. Oleh karenanya, langkah Mendikbud sudah benar. Namun perlu juga diingat untuk Nadiem, semoga para penulis naskah yang berangkat ke Hollywood tak hanya sekedar ikut seminar, dapat snack lalu pulang tanpa ada hasil nyata.