Tak Mandi hingga 9 Bulan, di Usia 98 Tahun Mbah Kasbi Hidup Seorang Diri di Rumah Reyot

Mbah Kasbi
Mbah Kasbi Hidup Seorang Diri di Rumah Reyot | regional.kompas.com

Mbah Kasbi mengaku sangat kesepian dan hanya bisa berdoa setiap malam.

Mungkin benar apa kata orang kalau orangtua bisa mengurus anak berapa pun banyaknya. Namun, seorang anak belum tentu mampu untuk mengurus satu orangtuanya. Kira-kira itulah gambaran yang dialami oleh Mbah Kasbi.

Kakek berusia 98 tahun warga Kabupaten Ngawi, Jawa Timur ini hanya bisa terbaring lemah di tempat tidurnya. Dia bahkan mulai kesulitan untuk menggerakkan badannya sendiri. Kondisi ini sudah ia alami selama 9 bulan terakhir.

“Kalau seperti capek-capek itu sudah beberapa tahun lalu, tapi kalau badan tidak bisa digerakan sudah sembilan bulan ini,” ujar Mbah Kasbi dilansir dari Kompas.com, Jumat (13/09/2019).

Mbah Kasbi
Rumah yang ditinggali Mbah Kasbi. | asset.kompas.com

Kakek yang pernah bekerja sebagai penabuh gamelan dan penarik becak ini merasa jika tulang punggungnya sakit kalau digunakan untuk duduk. Sementara itu kedua kakinya pun terasa kaku saat digunakan berjalan.

Baca juga: Udah Jauh-Jauh Datang dari Jember ke Bali, Nenek ini Malah Diusir oleh Anaknya

Sekarang Mbah Kasbi tinggal di sebuah rumah yang sudah reyot. Bahkan saat musim hujan, akan ada banyak air yang masuk rumahnya karena banyak bagian yang bocor.

Untuk melanjutkan hidup, Mbah Kasbi mengandalkan anak keduanya, yang setiap pukul 09.00 pagi mengantarkan bungkusan makanan. Namun setelah itu anaknya pergi meninggalkan Mbah Kasbi sendirian di rumah yang reyot itu.

Akibat rasa sakit di punggungnya, Mbah Kasbi hanya bisa menggeser tubuhnya di samping ranjang saat ia ingin buang air. Di kamar yang ditempatinya itu sudah tersedia ember dan baskom yang diletakkan di bawah ranjang. Tak ayal, dari tempat itu tercium bau pesing dan bau tak sedap lainnya.

Baca juga: Nenek di Garut Tewas Dibunuh Lalu Dibakar oleh Orang Terdekat

“Saya tinggal sendiri, kalau mau buang air besar atau kecil ya cuma bisa geser saja di samping ranjang,” ujarnya.

Mbah Kasbi
Orangtua butuh perhatian anak | jooinn.com

Ia juga menuturkan bahwa dirinya sempat terjatuh tiga kali karena mencoba berjalan ke belakang untuk buang air. Saat terjatuh, dia hanya bisa telentang di atas lantai semen dan pasrah menunggu pertolongan dari tetangga. Beruntung, pada saat itu putra keduanya datang memberi pertolongan.

“Mau jalan pelan-pelan tapi jatuh di depan lemari. Ya, hanya tergeletak diam di lantai enggak pakai apa-apa. Sudah tiga kali saya jatuh sampai kepala saya terbentur tiang rumah. Biasanya kalau begitu teriak minta tolong kalau ada bunyi kendaraan lewat,“ katanya.

Baca juga: Kisah Driver Go-Food Rela Kayuh Sepeda untuk Antar Makanan

Dari pernikahannya, Mbah Kasbi memiliki empat anak. Namun tiga dari keempat anaknya kini tinggal di kota lain. Sementara itu, putra keduanya memilih tinggal bersama anak dan istrinya di desa lain. Meski masih tinggal di satu kota, Mbah Kasbi sama sekali tidak tahu di desa mana putra keduanya tinggal.

Dia juga mengaku tidak tahu sama sekali mengapa tidak ada satu pun anaknya yang mau tinggal bersama dengannya. Dulu anak keduanya bersama istri dan kedua anaknya sempat tinggal bersama Kasbi.

Namun sejak Kasbi mulai sakit sakitan, mereka meninggalkan Mbah Kasbi dan tinggal di daerah lain meski masih di kawasan kota Ngawi.

“Saya sendiri tidak tahu mengapa mereka tidak mau tinggal dengan saya,” katanya pasrah.

Baca juga: Kenal Lewat Medsos, Pria Ini Tetap Setia Meski Saat Bertemu Pacarnya Lumpuh

Mbah Kasbi
Mbah Kasbi hanya bisa terbaring di ranjangnya. | cdn2.tstatic.net

Lebih lanjut, Mbah Kasbi mengaku bahwa dia ingin sekali untuk mandi, karena sudah sembilan bulan ini dia belum tersentuh air.

“Saya pengennya itu mandi. Sudah sembilan bulan sama sekali tidak tersentuh air. Tapi mau bagaimana, keadaan saya begini,” ucapnya.

Sejak tinggal sendri di rumahnya, Mbah Kasbi sering mendapatkan bantuan dari tetangga sekitar. Namun, niat baik itu disalahpahami oleh putranya, yang menuding tetangganya terlalu ikut campur.

“Kita 'kan kasihan sama Mbah Kasbi. Kadang kasih makan, kadang kita bantu bersihkan rumahnya. Tapi anaknya marah dan bilang jangan terlalu kepo ngurusin rumah tangga orang. Jadi sekarang kami tidak berani lagi nyapu. Kalau ngasih makan masih kita lakukan,” ujar tetangga Kasbi yang enggan menyebutkan namanya.

Artikel Lainnya

Tinggal sendirian di rumah yang reyot, Mbah Kasbi pun mengaku merasa tersiksa oleh perasaan kesepian. Di tengah malam, Mbah Kasbi hanya bisa berdoa agar suatu hari dia bisa diberi kesempatan untuk berkumpul dengan anak-anaknya lagi.

“Nelangsanya kalau malam, sudah sepi. Harapan saya semoga bisa berkumpul dengan anak anak saya,” tutupnya.

Tags :