Kesal Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Lepas Buaya Sepanjang 1,7 Meter di Tengah Jalan Berlubang

Warga Lepas Buaya Sepanjang 1,7 Meter di Tengah Jalan
Warga Lepas Buaya Sepanjang 1,7 Meter di Tengah Jalan | obs.line-scdn.net

Bentuk protes yang sangat unik.

Ada banyak cara bagi seseorang atau kelompok masyarakat untuk mengungkapkan aspirasi dan keluhan mereka kepada pemerintah. Demonstrasi menjadi cara yang umum dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk menyampaikan protes atau aspirasinya.

Bagi seorang seniman, mungkin mengungkapkan aspirasi melalui sebuah karya seni menjadi pilihan, meski cara tersebut sering kali sulit untuk dipahami. Kemudian, semenjak ada media sosial, sekarang seseorang bisa menyampaikan gagasan dan aspirasinya dengan menuliskannya di media sosial.

Meski begitu Romi Pakaya, warga Kelurahan Dulalowo, Kecamatan kota Tengah, Kota Gorontalo, tampaknya caranya sendiri dan terbilang cukup unik untuk mengungkapkan kekesalannya, setelah jalan di depan rumahnya yang berlubang tak kunjung diperbaiki selama 10 tahun.

Warga Lepas Buaya Sepanjang 1,7 Meter di Tengah Jalan
Romi Pakaya melepas buaya di tengah jalan untuk menarik perhatian Pemerintah Kota Gorontalo. | cdn1-production-images-kly.akamaized.net

Bagaimana tidak, saking kesalnya, Romi sampai melepas buaya sepanjang 1,7 meter di jalan yang tampak terlihat seperti kolam akibat genagan air. Cara itu dia pilih agar menarik perhatian Pemerintah Kota Gorontalo yang tak kunjung memperbaiki fasilitas publik tersebut.

“Saya lepas buaya peliharaan untuk menarik perhatian, agar jalan ini diperhatikan Pemerintah Kota Gorontalo,” kata Romi Pakaya, seperti dikutip oleh Kompas.com (15/04/2019).

“Kemarin hujan deras, makin banyak air yang tergenang di sini,” kata Romi Pakaya.

Warga Lepas Buaya Sepanjang 1,7 Meter di Tengah Jalan
Buaya peliharaan Romi Pakaya. | cdn2.tstatic.net

Romi mengungkapkan jika dalam dua periode Pemerintah Kota Gorontalo berkuasa, namun menurutnya tidak ada upaya nyata dari yang berwenang untuk melakukan perbaikan.

Sebelumnya memang ada sebuah upaya untuk menanggulangi kondisi jalan yang menggenang ini, yakni dengan meninggikan jalan dengan pasir di atasnya. Namun, upaya tersebut justru memunculkan masalah baru. Pasir yang digunakan untuk meninggikan jalan justru membuat jalan menjadi becek di musim hujan.

Warga Lepas Buaya Sepanjang 1,7 Meter di Tengah Jalan
Aksi Romi Pakaya mendapat tanggapan dari pemerintah yang berjanji akan memperbaiki jalan tahun ini. | d3jhb4ogiicqpu.cloudfront.net

Apa yang dilakukan Romi untuk mencuri perhatian Pemerintah Kota Gorontalo tampaknya berbuah hasil, dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yang telah mengeluarkan pernyataan bahwa akan segera memperbaiki jalan berlubang tersebut.

Menanggapi protes yang sangat unik dari Romi Pakaya ini, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Gorontalo, Meidy Novi Silangen berjanji akan segera memperbaiki jalan Sulawesi yang akan dilakukan tahun ini.

“Jalan Sulawesi dikerjakan tahun ini melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), sementara penyusunan Detail Engineering Design (DED),” kata Meidy Novi Silangen.

Artikel Lainnya

Meski begitu semoga pernyataan tersebut tidak hanya sekadar janji, mengingat kondisi jalan yang berlubang sudah berlangsung selama dua periode pemerintah Gorontalo berkuasa.

Terlebih lagi jika Romi terus melepaskan buaya di tengah jalan sebagai bentuk protesnya, tentu saja itu juga akan jadi masalah lain. Bukan tidak mungkin jika buaya yang Romi lepas di tengah jalan bisa melukai pengguna jalan yang lewat.

Semoga apa yang telah dikatakan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak hanya sekadar janji, dan bisa terealisasi.

Tags :